Chapter 24 : Para Pembajak Waktu

7 1 0
                                    

Aku dalam masalah besar, aku benar benar sedang berada dalam masalah yang sangat besar. Jika kalian ingin tau alasannya, kita kembali ke beberapa menit sebelumnya. Aku sedang bermain dengan Laura di taman belakang rumahnya, saat tiba tiba kekuatanku aktif dan memindahkan kami ke masa yang lain. Sialnya saat aku menengok jam tanganku, ternyata kami berada di tahun 2016. Lebih parahnya lagi, kami berada tepat di depan Nadia yang melihat kami dengan ekspresi terkejut. Saat aku menyadari apa yang akan akan terjadi, aku langsung berusaha untuk kabur, namun sayangnya belum sempat aku kabur, kekuatanku kembali aktif dan kali ini kami bertiga berada di tengah tengah padang rumput yang sangat luas.

Aku tidak melihat tanda tanda kehadiran manusia sama sekali di sekitar kami. Aku kemudian melihat kalau Laura dan Nadia sudah mulai saling mengobrol. Aku mulai panik dan langsung menghubungi Tetron dan Alex. Tidak perlu waktu lama, mereka berdua langsung mengangkat panggilan tersebut secara bersamaan.
Alex & Tetron:"halo? Ada apa kawan?"
Alex:"eh, Tetron, aku kira kamu sudah kembali ke tahun 2016"
Tetron:"aku memang berada di tahun 2016"
Alex:"kok bisa nyambung?"
Tetron:"kawan, aku sudah lama berhenti menanyakan hal hal seperti itu, karena hal seperti itu hanya akan membuatku semakin pusing saja, jadi aku berusaha untuk menerimanya"

Alex:"hm, sepertinya kamu benar"
Fadli:"hei, bisakah kalian berhenti mengobrol sendiri dan fokus ke alasan kenapa aku menghubungi kalian? Aku benar benar sedang dalam bahaya yang sangat besar kali ini"
Tetron:"ah maaf, memangnya apa yang terjadi padamu kawan?"
Alex:"iya, bukankah kamu sedang kencan dengan Laura tadi?"
Fadli:"nah itu dia masalahnya"
Fadli:"apa kalian ingat saat kita membahas tentang perang dunia ketiga dulu?"
Mereka berdua langsung terdiam, dan karena aku menghubungi mereka menggunakan panggilan video, aku bisa melihat kalau wajah mereka langsung memucat.
Tetron:"apa kamu serius?"
Aku membalikan kameraku dan menyorot kearah Lauran dan Nadia yang sedang mengobrol.

Alex:"sudah kuduga, dimana kalian saat ini?"
Fadli:"kenapa memangnya?"
Alex:"jadwal penerbangan roketku masih lama, jika kalian berada di tahun 2016 sih aku masih aman, tapi kalau kalian berada di tahun 2100 aku harus mencari cara lain untuk pergi ke planet lain"
Tetron:"huft aku benar benar bersyukur aku tidak ikut denganmu, walaupun kalian berada di tahun 2016 paling tidak aku tidak perlu menghadapi Nadia secara langsung"
Setelah mendengar itu, aku langsung menjawab mereka dengan sarkas.
Fadli:"wah, kalian benar benar sahabat sejati, tenang saja aku akan memberitau mereka berdua tentang kalian supaya tidak hanya aku saja yang menderita"

Mereka berdua langsung panik setelah aku mengatakan itu.
Tetron:"eh tunggu Fad..."
Alex:"Fadli kita bisa membicarakan hal ini baik baik..."
Tapi aku sama sekali tidak memperdulikan mereka, aku sempat mendengar pembicaraan mereka sebelum aku menutup panggilan itu.
Alex:"senang bisa mengenalmu Tetron"
Tetron:"huft, aku berharap aku bisa bertemu lagi denganmu suatu saat nanti, tapi nasib berkata lain"
Setelah mematikan panggilan itu, aku menyadari kalau Nadia dan Laura sudah selesai mengobrol dan mereka berdua menatapku dengan senyuman.
Fadli:'huft, ok saatnya menghadapi takdir'
Fadli:"sebelum kalian membunuhku dan memulai perang, apakah aku boleh melakukan pembelaan terlebih dahulu?"

Mereka berdua langsung melihatku dengan bingung setelah aku mengatakan itu.
Nadia & Laura:"ha? Kenapa kami harus membunuhmu?"
Fadli:"um.. Kalian tidak marah?"
Nadia:"tidak, aku menyukai Laura"
Laura:"sama, setelah mengobrol sebentar dengan Nadia, dia adalah cewek yang asik"
Fadli:"syukurlah, jika kalian marah aku ingin mengatakan kepada kalian kalau Tetron dan Alex tau tentang hal ini"
Nadia:"hm, sepertinya aku harus menghukum dia karena dia sudah menyembunyikan hal ini dariku"
Laura:"wah itu ide bagus Nadia, aku juga akan menghukum Alex untuk alasan yang sama"
Fadli:'ups, maaf kawan kawan'

Aku kemudian sedikit tertawa di dalam pikiranku, namun aku kembali merasakan keberadaan orang orang yang dulu mengawasiku, dan tiba tiba saja tangan kanan Nadia dan kaki kiri Laura langsung terpotong tanpa alasan. Mereka berdua terlihat sangat terkejut sehingga mereka belum menyadari apa yang terjadi. Aku dengan cepat langsung merangkul mereka berdua dan berpindah tempat kedalam goa yang sangat jauh dari tempat sebelumnya. Ketika di dalam goa itulah mereka berdua mulai berteriak dan menangis kesakitan. Karena mereka juga panik darah yang berada di bagian tubuh mereka yang terpotong juga mulai mengalir dengan deras. Aku langsung mengeluarkan 「Silver Horn」 dan menodongkannya kearah mereka.

Mereka berdua melihatku dengan bingung sambil tetap menangis. Aku mencoba untuk menenangkan mereka.
Fadli:"percayalah kepadaku"
Aku kemudian menembak mereka dengan pistol itu dan anggota tubuh mereka yang terpotong sudah kembali utuh seperti tidak terjadi apa apa.
Fadli:"apa kalian masih merasa sakit?"
Mereka berdua memegang bagian tubuh mereka yang tadi terpotong dengan bingung, kemudian mereka menggelengkan kepala mereka. Lalu, tanpa aku sadari tiba tiba saja tubuhku bergerak dengan sendirinya dan aku langsung memeluk mereka dengan sangat erat sambil sedikit menangis dan meminta maaf.
Fadli:"aku benar benar minta maaf kalian harus merasakan hal seperti tadi, aku benar benar menyesal aku tidak cukup cepat untuk menghentikan mereka, aku minta maaf"

Fadli:"aku bersyukur kalian sudah baik baik saja"
Aku kemudian merasakan kalau mereka membalas pelukanku dan mereka sedikit menepuk nepuk punggungku.
Nadia:"tenang saja, ini bukan salahmu kok"
Laura:"itu benar, jadi kamu tidak perlu meminta maaf"
Fadli:"tapi..."
Mereka berdua langsung memotong perkataanku.
Nadia:"sudah sudah, sekarang lebih baik kamu memberitau kami dimana kita sekarang, dan apa yang sebenarnya baru saja terjadi"
Laura:"itu benar, dan bagaimana caramu menyembuhkan kami padahal kamu menembak kami dengan sebuah pistol?"
Setelah mendengar suara lembut mereka perlahan aku sudah mulai tenang, namun aku masih merasakan amarah di dalam diriku. Aku tidak akan membiarkan siapapun yang telah melakukan hal ini pergi begitu saja.

Aku kemudian memasang medan pelindung di sekeliling mereka.
Fadli:"aku berjanji aku akan menjelaskan semuanya kepada kalian, tapi aku ingin kalian menungguku disini sebentar saja"
Fadli:"saat aku kembali aku akan menjelaskan segalanya"
Mereka mengangguk, kemudian aku pergi menemui orang orang yang mengawasi kami tadi, dan aku langsung membinasahkan mereka dan menghapus keberadaan mereka dari dunia ini, tidak ada sedikitpun dari mereka yang tersisa. Tidak lama kemudian aku kembali ke goa untuk menjelaskan apa yang terjadi kepada Laura dan Nadia. Aku mengubah interior goa supaya mirip dengan ruang tamu modern lengkap dengan furniturnya supaya lebih nyaman.

Fadli:"pertama tama kita berada di zaman pra-sejarah, zaman dinosaurus sekitar zaman kretaseus"
Fadli:"untuk orang orang yang menyakiti kalian tadi, adalah orang orang yang sama seperti yang dulu pernah aku ceritakan, orang orang yang mengejar aku, Nadia, dan Tetron ketika kami di Atlantis"
Fadli:"mereka adalah 「Pembajak Waktu」 aku belum mengingat banyak hal tentang mereka jadi maaf, tapi tenang saja aku sudah menghabisi orang orang yang menyakiti kalian"
Fadli:"lalu pistol yang aku gunakan untuk menembak kalian tadi bukanlah pistol sembarangan"
Fadli:"dengan pistol itu, aku bisa mengembalikan kondisi apapun dan siapapun ke kondisi semula mereka, bahkan aku juga bisa membangkitkan mereka dari kematian, tapi batas waktunya hanya 24 jam saja"

Mereka berdua langsung terkesima setelah mendengar penjelasanku. Aku kemudian mengulurkan kedua tanganku kearah mereka.
Fadli:"aku sudah cukup bisa mengendalikan kekuatanku sekarang, pegang tanganku dan aku akan mengembalikan kalian ke tahun asal kalian"
Mereka berdua langsung menggenggam tanganku dengan erat.
Nadia:"bagaimana denganmu?"
Fadli:"aku sudah sangat kelelahan, jadi aku akan langsung pulang dan beristirahat, maaf Laura kita bisa melanjutkan permainan kita lain waktu"
Mereka berdua mengangguk kearahku dan aku langsung mengirim mereka kembali. Namun, ketika aku juga ingin kembali ke rumahku untuk beristirahat, tiba tiba aku mendengar suara seseorang yang entah kenapa aku merasa kalau sepertinya aku mengenal pemilik dari suara itu.
???:"maafkan saya, saya tidak menduga kalau ini semua akan terjadi secepat ini"
Setelah aku mendengar suara itu meminta maaf, tiba tiba aku merasa ada yang mendorongku, dan aku terjatuh ke sebuah tempat tanpa dasar yang sangat gelap.

Time WandererTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang