Chapter 3 : Masa Depan Dan Masa Kini

47 5 0
                                    

Ketika aku sedang asik tertidur di kamarku, aku mendengar ada suara alarm yang membuatku terbangun, dan saat aku bangun ternyata aku berada di sebuah kamar yang tidak aku ketahui, dan di atas tempat tidurku ada sebuah hologram yang menunjukan panggilan masuk dari Alex. Aku melihat tanggal pada hologram itu dan ternyata aku kembali ke tahun 2100. Aku kemudian menjawab panggilan tersebut.
Alex:"akhirnya diangkat juga, kamu lagi ngapain sih?"
Fadli:"baru bangun tidur, ini masih jam 6 pagi loh, ada apa?"
Fadli:"apa aku melupakan sesuatu lagi di rumahmu?"
Alex:"kamu memang melupakan sesuatu, tapi bukan di rumahku, kita hari ini ada projek kelompok di rumahnya Laura"

Alex:"kami semua sudah menunggumu dari tadi"
Setelah mendengar itu aku langsung ingat dan berdiri dari tempat tidurku.
Fadli:"ah, maaf maaf, tunggu bentar"
Aku langsung pergi ke kamar mandi setelah menutup panggilan itu. Setelah itu aku pergi ke garasi dan menaiki salah satu motor sport yang ada di garasiku. Karena sekarang semuanya sudah serba canggih, motorku tidak memerlukan kunci melainkan pemindai sidik jari yang ada di speedometernya. Setelah menyalakan motor, aku langsung berangkat ke rumah Laura, tapi kemudian aku teringat kalau aku tidak tau dimana rumahnya, dan aku bahkan tidak kenal siapa itu Laura.

Aku kemudian menyalakan peta hologram dari speedometer dan mengikuti peta tersebut pergi ke rumah Laura. Aku sangat terkejut ketika aku sampai di rumah Laura, karena rumahnya adalah sebuah mansion, bahkan gerbang depannya juga sangat besar. Aku menekan bel yang ada di gerbang, dan tidak lama kemudian aku mendengar suara seorang perempuan yang seperti baru saja bangun tidur dari bel itu, sepertinya itu adalah suara Laura.
Laura:"Fadli? Ada apa kamu pagi pagi datang kesini?"
Fadli:"Alex bilang kita ada projek kelompok hari ini di rumahmu"
Laura:"ah iya aku ingat, bentar"
Tidak lama kemudian gerbang di depanku terbuka dengan sendirinya, dan aku mengemudikan motorku masuk.

Aku kembali terkesima karena mansion itu memiliki taman dan lapangan yang indah di depannya, dan ketika aku sampai di pintu depan mansion, aku melihat seorang perempuan yang menggunakan piyama dan jaket berwarna biru muda menyambutku di depan pintu, perempuan itu adalah Laura.
Fadli:"apa kamu selalu berpakaian seperti itu ketika menyambut tamu?"
Wajahnya langsung memerah setelah dia mendengar pertanyaanku.
Laura:"tentu saja tidak, aku hanya bisa berpakaian seperti ini di depanmu, dan juga aku masih baru bangun tidur dan males ganti baju"
Kami kemudian masuk ke dalam mansion, dan aku hanya melihat ada beberapa robot yang sedang bersih bersih rumah, ada juga beberapa pembantu yang sedang memasak.

Fadli:"Alex dan yang lainnya mana?"
Laura:"mereka belum datang"
Fadli:"HA!?? Dia memintaku untuk cepat cepat datang kesini pagi pagi, tapi dia sendiri belum dateng"
Fadli:"harusnya aku balik tidur aja tadi"
Aku mendengar Laura sedikit tertawa.
Laura:"kalau mau tidur, di kamarku aja, aku juga masih ngantuk nih"
Dia kemudian langsung menguap setelah mengatakan itu.
Fadli:"eh boleh nih?"
Laura:"boleh lah, lagipula kita kan udah sering tidur bareng"
Fadli:"okelah"
Kami kemudian menuju ke kamar Laura untuk tidur, tepat setelah kami naik ke atas kasur Laura langsung memelukku.

Fadli:"Laura ingatkan aku untuk menghajar Alex ketika dia datang nanti"
Laura kembali tertawa pelan sebelum menjawab.
Laura:"oke, aku juga akan membantumu menghajarnya nanti"
Setelah itu kami berdua langsung tertidur. Beberapa jam kemudian salah satu pembantu yang ada di rumah membangunkan kami karena teman teman kami yang lainnya sudah datang. Setelah kami bangun, aku langsung memperbaiki penampilanku sedangkan Laura langsung ke kamar mandi untuk mandi dan ganti baju. Tidak begitu lama kemudian dia keluar dari kamar mandi dengan pakaian berbeda. Aku kemudian memutuskan untuk menggodanya sedikit.
Fadli:"awh kok kamu udah ganti baju sih, padahal aku nungguin disini supaya kamu bisa ganti baju di depanku"

Wajah dia langsung memerah, dan dia melemparkan handuknya kepadaku.
Laura:"mesum >///<"
Aku kemudian pura pura mengendus handuk itu.
Fadli:"hm, wangi"
Dia langsung mengambil handuknya dengan paksa dengan wajah yang masih merah.
Laura:"jangan di cium cium"
Sedangkan aku hanya tertawa saja. Kami kemudian turun untuk menemui Alex dan yang lainnya, ketika mereka melihat kami, mereka memasang seringai jahil dan langsung menggoda kami, dan membuat muka Laura semakin memerah, sedangkan aku melototi Alex.
Fadli:"Sialan kau Alex, kau memintaku untuk cepat cepat kesini, tapi kalian malah baru dateng"

Alex:"hei jangan salahkan aku, aku kan cuma bilang kami menunggumu, tapi aku tidak bilang kalau kami menunggumu di rumah Laura"
Aku kemudian membunyikan jari jariku sambil tersenyum ke Alex, sedangkan Alex terlihat ketakutan.
Fadli:"kau sudah siap?"
Alex menggelengkan kepalanya dan langsung berlari, dan aku mengejarnya sedangkan yang lainnya hanya tertawa melihat kami. Setelah aku puas menghajar Alex, kami memulai projek kami tentang sistem nano dalam bidang pengobatan dan pengembangan tubuh manusia. Kami mengerjakan projek itu sampai malam, kemudian kami izin kembali ke rumah masing masing. Ketika aku ingin pulang Laura menahanku.
Laura:"kamu yakin, kamu enggak mau nginep disini? Udah malem loh"

Aku tersenyum kepadanya.
Fadli:"tenang aja, aku udah biasa kok pulang jam segini, lagipula di jalan masih rame"
Dia tersenyum, dan langsung menciumku di bibir. Aku mendengar teman teman yang lain kembali menggoda kami.
Laura:"yaudah kalau begitu, hati hati kalian semua"
Alex:"Fadli doang nih yang di cium, kami enggak?"
Laura:"enggak ah, kalian jelek"
Aku langsung tertawa terbahak bahak mendengar itu. Kami semua kemudian pulang ke rumah masing masing, namun ketika aku sedang kembali menuju rumahku suasana di jalan tiba tiba berubah, dan ketika aku melihat di hologram speedometer ternyata aku kembali ke tahun 2016.

Aku juga ingat kalau aku sedang ada di jalan menuju sekolah.
Fadli:"ugh, aku gk di kasih waktu untuk tidur"
Fadli:"dan juga kenapa motor ini ikutan balik ke tahun 2016?"
Setelah sampai di sekolah, aku memarkirkan motorku, dan langsung pergi ke kelas. Di kelas aku melihat Nadia, dan beberapa cewek sudah datang. Aku sempat terkejut saat aku melihat sahabatku sejak SMP, yang bernama Tetron juga sudah datang padahal biasanya dia hampir telat. Setelah menyapa mereka semua, aku duduk di tempatku, dan aku langsung mengingat apa saja yang baru saja aku lakukan di tahun 2100. Mukaku langsung memerah, dan aku langsung membenturkan wajahku ke meja, dan itu membuat Nadia terkejut.
Nadia:"kamu baik baik saja? Muka kamu merah loh"
Fadli:"jangan tanya"

Time WandererTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang