5

6.2K 733 8
                                    

Sudah sekitar 3 minggu sejak tahun ajaran baru. Dan sudah sekitar 1 bulan Atha ada di dunia ini. Dia sudah sepenuhnya menerima kenyataan bahwa dia hidup dalam dunia novel ini.

Saat ini, Atha berada di kantin bersama dengan teman temannya. Farah, Lisa dan Risa. Kalau ada yang bertanya kemana Gibran dan Rahmat, maka mereka sedang bersama cowok lain. Walau mereka dekat, tapi tetap saja mereka perlu berkumpul dengan sejenis mereka. Juga tidak baik kalau orang berbeda gender terlalu dekat.

".. nah, iya, terus nih ya masa dia jawabnya 'ih masasih' sambil pake nada banci. Gila gue ketawa haha" ucap Risa sambil tertawa.

"Anjir, gue kepo sama wajahnya haha" balas Farah. Di tempat ini, Farah dan Risa itu se- frekuensi. Jadi mereka mudah akrab.

Saat sedang berbincang ria tentang seputar topik idola, tiba tiba ada seorang cewek yang lewat dan tersandung sehingga kuah panas dari bakso itu mengenai tangan Atha dan pecahan mangkuk mengenai kaki Lisa. Cewek itu terlihat sangat gugup karena berurusan dengan geng cewek paling populer di sekolah ini.

"Eh, ma maaf, aku nggak sengaja" ucap cewek itu takut takut.

Atha hanya menatap datar, matanya tepat menatap mata cewek itu, dan dia tidak menemukan kebohongan disana. Menghela nafas, Atha mengangguk. Dia tersenyum.

"Iya, nggak apa apa, lain kali hati hati ya. Sekarang minta petugas buat beresin ini" ucap Atha, lalu dia beralih ke Lisa yang memegang kakinya. "Lis, lo oke? Ayo ke uks, biar diobatin dulu, gue juga mau ngompres tangan gue"

Lisa mengangguk, "oke, yuk ke uks" jawabnya.

Atha, Lisa, Risa dan Farah pergi dari sana. Sementara cewek yang tersandung itu meminta bantuan pada petugas kebersihan kantin untuk membersihkan makanan yang tumpah. Wajahnya benar benar gugup dan ketakutan. Sepertinya dia takut dengan bisikan orang orang yang samar samar dia dengar.

"Gue yakin dia sengaja deh"

"Iya, emang kenapa bisa kesandung coba?"

"Ih, kasian Atha sama Lisa. Semoga mereka gapapa"

"Iya. Apalagi Atha, pasti perih banget deh tangannya. Kan itu masih panas banget"

"Atha sama Lisa baik banget sih. Dimaafin gitu aja"

Berbagai bisikan negatif terdengar di telinga cewek itu. Nadia Arma, nama cewek itu. Dia cewek beasiswa yang berasal dari keluarga biasa biasa aja. Jadi dengan nggak sengaja bikin masalah kayak gini, Nadia takut kalau dia akan dikeluarkan.

'aku harus minta maaf yang bener biar mereka nggak marah' batin Nadia bertekad.

••••

Atha berganti pakaian di uks, di luar ada Gibran dan Rahmat yang langsung menghampiri mereka saat tau apa yang terjadi di kantin. Dua cowok itu yang menjaga agar Atha bisa berganti baju dengan nyaman.

"Uh, Tha tangan lo merah banget.. gimana kalo ada bekasnya?" Farah bertanya dengan khawatir, nyaris menangis.

Atha tersenyum, lalu menggeleng. "Kalo membekas ya tinggal di hilangin aja. Teknologi sekarang kan ada yang visa hilangin bekas luka. Nggak usah khawatir, keluarga gue kaya" ucapnya sombong. Ini agar Farah tidak lagi mengkhawatirkannya.

"Uh.." seketika Farah menatap Atha yang kepedean dengan wajah datar.

Atha hanya tersenyum, lalu beralih pada Lisa. "Lis, kaki lo gapapa? Emang cuma kegores sih, tapi mendingan nanti di cek deh, takutnya kenapa napa. Katanya nih ya, luka kecil bisa menjadi luka besar jika di abaikan" ucap Atha dengan muka seriusnya.

Kali ini Atha serius. Dia pernah kenal dengan seorang teman yang dulu kakinya tergores, hanya luka kecil, tapi karena di abaikan justru menjadi luka besar. Terkena infeksi karena tidak segera dibersihkan. Akhirnya, kakinya harus di amputasi. Dia mengalami kesulitan dalam hidupnya.

Lisa mengangguk, "iya, nanti gue minta dokter ke rumah buat cek" jawab Lisa.

Atha masih mengompres tangannya yang merah, lalu tiba tiba dari luar suara ketukan terdengar.

"Woi, kalian udah? Ada yang mau ketemu nih" itu suara Gibran.

Ke empat cewek itu saling pandang, bingung. Siapa yang mau bertemu dengan mereka? Itu bukan karena kecelakaan tadi kan? Lagipula itu bukan hal serius.

"Udah Bran, suruh masuk aja" Farah yang menjawab.

Pintu UKS terbuka, dan masuklah seorang cewek yang ternyata adalah cewek di kantin tadi. Sepertinya dia mau minta maaf.

"Lo, ngapain disini?" Tanya Atha to the points, dia tidak mau dekat dekat dengan cewek ini karena dia tau siapa dia. Nadia Arma, alias si female lead di novel itu.

Nadia tampak ragu ragu, lalu membungkuk 90°. Semua orang terkejut melihat apa yang dilakukan cewek itu, termasuk Atha sendiri.

"Eh, lo ngapain? Nanti ada yang salah paham kalo di lihat" ucap Atha bingung.

Nadia tetap dalam posisi yang sama, lalu dia berkata. "a, aku minta maaf. Tolong jangan ngapa ngapain aku, aku mau kok jalanin apa aja asal kalian nggak buat aku keluar dari sekolah. Aku cuma anak beasiswa, plis maafin aku!"

Semua orang melongo, ternyata dia takut dikeluarkan karena tanpa sengaja membuat masalah dengan keluarga pemegang saham terbesar sekolah ini. Yah, itu wajar saja sih sebenarnya. Tapi Atha maupun Lisa tidak pernah berpikir untuk membuat cewek itu keluar dari sekolah ini. Toh Atha tau itu benar benar tidak sengaja. Kenapa dia harus membalas dengan kejam begitu kesalahan yang tidak disengaja? Dia bukan orang gila.

"Heh, lo berdiri tegak deh. Apa apaan sih lo? Drama banget. Nggak usah gitu juga kali, nggak semua anak orang kaya kayak cewek di drama drama yang manja kok. Lagian kan tadi Atha juga udah bilang gapapa, kenapa lo lebay banget sih?" Kalimat yang terkesan ketus itu berasal dari Lisa.

Jujur saja, Lisa marah karena cewek itu memandang dirinya seperti cewek cewek manja di drama Korea. Dia bukan orang seperti itu. Lisa tau cewek itu benar benar tdiak sengaja, jadi dia tidak mau memperbesar masalah. Tapi bisa bisanya cewek ini justru berkata seperti itu membuatnya terkesan sebagai pembully yang jahat. Lisa kesal.

Mendengar ucapan Lisa, Atha mengangguk. "Iya, gapapa kok. Nggak usah sampe segitunya, kalo lo kayak begini malah kesannya kita jadi orang jahat yang bikin lo takut. Jadi jangan berlebihan oke" ucapnya.

Nadia segera berdiri tegak, wajahnya menunjukkan lebih banyak penyesalan. "Ma, maaf. Aku nggak berniat bikin kalian merasa kayak orang jahat" ucapnya gugup.

Atha mengangguk, Lisa diam. Risa hanya mengamati, jadi yang membalas adalah Farah.

"Udah kan? Sekarang lo mendingan balik ke kelas deh, bentar lagi masuk. Kita juga mau balik ke kelas" ucap Farah

Nadia mengangguk, lalu pamit pergi. "Iya, kalo gitu aku ke kelas. Sekali lagi, maafin aku" ucapnya dan segera pergi.

Setelah Nadia pergi, Atha dan teman temannya pergi ke kelas masing masing. Hari ini kelas Atha kebutuhan ada ulangan, jadi mereka harus hadir di kelas. Walau malas sih.

'ah, gue males' batin Atha.

FIGURAN:)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang