17 [ Epilog ]

1K 231 38
                                    







Tujuh hari sudah Jeno bersekolah seperti sedia kala. Walaupun dengan nuansa yang berbeda.

Karena kelas yang di huninya kini hanya tersisa 4 murid, mereka semua jadi di pencar oleh guru-guru.

Misalkan... Seperti Junkyu dan Eric yang di tempatkan di 12 IPS I, Yoshi di 12 IPA III, dan dirinya yang berada di 12 IPA II.

Huft!

Semuanya berbeda. Benar-benar berbeda!

Jujur! Di suatu waktu, Jeno terkadang akan merindukan suasana di kelasnya yang dulu. Ia rindu masa-masa itu. Karena ya...  Hampir tiga tahun berturut-turut, mereka menetap di atap yang sama. Tak pernah ada yang di pisah hanya untuk sekedar satu tahun.

Entah faktor apa, padahal kalau dilihat dari segi kepintaran, mereka sangatlah berbeda-beda. Tidak akan cocok jika di satukan pada kelas yang sama.

Tapi ya... Seperti keajaiban saja dengan ada kejadian semacam itu.

Kini, Jeno baru sampai di rumahnya. Ia segera membuka sepatu dan menaruhnya di rak.

Saat masuk, pandangan pertama yang di lihatnya adalah...

... Kosong!

Ya! Tentu saja kosong!

Jaehyun belum pulang dari kantornya. Sudah di pastikan lelaki itu akan pulang larut malam nanti.



















































































































































































Tik tok tik tok!


Jam terus berdenting sesuai kerjanya. Waktu kini menunjukan pukul 10 malam. Jeno baru saja menyelesaikan tugasnya, ia beranjak turun karena dirasa perutnya keroncongan.

Saat di ruang tamu, terdapat raga yang tak asing lagi baginya. Jaehyun, lelaki itu nampak tengah berkutat dengan kertas-kertas dan juga laptopnya. Saking fokusnya, ia sampai tak sadar jika Jeno melewatinya untuk menuju dapur.

"Bang!" Panggil Jeno sembari memakan gorengan yang sempat ia beli tadi sore.

"Hm..." Sahut Jaehyun.

"Nggak cape apa?"

Si Lee kini nampak sudah duduk di sofa sebrang Jaehyun. Matanya melirik ke arah belakang lelaki itu untuk yang kesekian kali. Walaupun si Abang nyatanya tak menyadari itu.

Masih disana!

"Udah kewajiban, Jen..." Jawab Jaehyun yang tetap fokus pada kerjanya.

"Nggak! Bukan itu maksud Jeno!" Jawab Jeno yang berhasil membuat Jaehyun menatapnya sekilas.

"Terus apa?"

"Abang kan kerja tuh..."

"He'em..."

"Tapi Abang nggak cape apa? Selalu kerja double tiap hari?" Tanya Jeno. Hal itu sukses membuat pekerjaan Jaehyun terhenti, lalu menatap Jeno sepenuhnya.

"Maksud kamu?" Tanya Jaehyun serius.
























































































































































































"Tiap hari Abang kerja sambil gendong mama. Apa nggak cape?"







~ THE END ~







Habis ini bakal ada part khusus penjelasan. Jadi, jangan di buang dulu ya zeyeng...

Hihihi :D

Mortal :: A Long Night | 00L ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang