07

981 251 45
                                    



Renjun mengajak Woobin, Baejin, Chanee, dan Yoshi berkumpul di rumahnya. Entah kenapa alasannya ia tak mengajak yang lain.

"Gue yakin ini pembunuhan." Ucapnya tegas.

"Iya gue juga tau. Tapi sekiranya, bukti apa yang bisa kita simpulin buat lapor ke polisi? Lagi pun pembunuhnya aja kita belum tau siapa..." Sahut Baejin.

Renjun sempat terdiam, sampai akhirnya mengeluarkan beberapa foto yang dimana itu adalah hasil dari penyelidikannya bersama Woobin.

"Ini! luka di leher Haechan nunjukin kalau si pembunuh kidal." Ucap Renjun sembari menunjuk salah satu foto.

"Kok gitu?" Tanya Chanee sembari menatap Lamat foto yang Renjun maksud.

"Soalnya, luka sayatan ini ada di leher sebelah kanan. Bisa jadi si pembunuh sempet ngunci Haechan pake tangan kirinya dari belakang. Tapi karena si Haechan ngeberontak, akhirnya pisau itu nggak sengaja ngelukain lehernya." Jelas Woobin dengan opininya.

"Kalau bekas memar di pipinya?" Tanya Yoshi beralih pada foto yang lain. Ilustrasi pipi Haechan dalam potret!

"Luka ini ada sebelum adanya sayatan di leher. Haechan udah jelas adu fisik dulu sama si pembunuh sampe nimbulin memar ini. Pasti di tonjok pake kepalan telak! Tapi karena Haechan lengah, berakhir dia yang di kunci pergerakannya dari belakang." Jelas Renjun.

"Kok kalian bisa tau kalau memarnya ada sebelum sayatan?" Tanya Baejin lagi.

"Gue sempet nyentuh dikit, dan gue bandingin sama darah yang ada di lehernya. Pas di telaah, emang memarnya juga udah lumayan ngebiru ungu gitu. Sedangkan darah di lehernya keliatan masih rada baru. Jadi bisa di simpulin kalau Haechan gelut dulu sama si pembunuh, sedangkan sayatan ada pas Haechan udah bener-bener lengah." Jelas Renjun.

Chanee mengernyit, ia nampak tengah berpikir keras sembari mengusap dagunya dengan jari. "Atap di kolam tinggi loh, jadi siapa orang yang ngebuat tali pengecoh disana? Mungkin nggak sih pembunuhnya orang yang nggak takut ketinggian?"

Woobin dan Renjun mengangguk. Mereka juga memikirkan hal yang sama.

"Kalian udah ada kandidat tersangka?" Tanya Yoshi sembari menatap Renjun maupun bergantian.

"Ini!" Tunjuk Renjun sembari mengeluarkan kertas yang terdapat beberapa nama disana.

"Itu kandidat tersangka menurut kita!" Ucap Woobin memberitahu.

Kandidat tersangka ::

Hyunjin - Jungmo - Seungmin - Soobin - Jihoon - Jeno.

"Hyunjin bukannya nggak kidal ya?" Tanya Yoshi.

"Tapi dia berani sama ketinggian." Jawab Woobin mengingatkan.

"Lah? Soobin?" Kini Baejin yang bingung.

"Dia kidal btw." Balas Renjun.

"Emang?" Tanya Baejin lagi.

"Lo nggak merhatiin dia kalau nulis selama ini apa?" Tanya Renjun balik.

"Au dah! Nggak ngeh gue." Jawab Baejin santai.

"Jadi, segini kandidatnya?" Tanya Chanee.

"Sampai sini segitu dulu sih. Itu juga masih rada ragu... Soalnya ya, kita mikir emang mereka sejahat itu apa buat ngebunuh orang?" Balas Woobin.

"Ehm... Gini aja, tindakan kita sekarang mending pantau diem-diem. Jangan gegabah, takut malah salah." Usul Chanee yang lantas di angguki oleh mereka semua.

"Oh ya Chan, masalah Sanha gimana?" Tanya Yoshi mengalihkan pembicaraan.

"Motornya di modifikasi, nggak tau sama siapa."

Mortal :: A Long Night | 00L ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang