14. Leon

4.9K 363 43
                                    

Haii👋🏻jangan lupa Vote sebelum membaca!!❤
Terima kasih udah mau setia sama lapak aku dan selamat datang untuk readers baru❤
Enjoy guys!!

~Happy Reading~
♡'・ᴗ・'♡

◾️◾️◾️◾️◾️

  Sore hari,Amber yang sudah absen dari sekolah beberapa hari belakangan ini berjalan di trotoar.Tujuan gadis tersebut sekarang adalah apotik.

Gadis tersebut hanya memakai hoodie dan celana jeans.Tudung hoodienya ia gunakan menutup rambutnya.

Sambil berjalan gadis tersebut menatap sekitar yang padat akan kendaraan.Saat menatap sekitar matanya tak sengaja melihat orang yang ia kenal.

Bisakah dia mengatakan bahwa orang itu kenalannya,orang tersebut bahkan sudah pernah mengantarnya pulang.

Benar.Dia melihat Leon dari sebrang jalan yang sedang berdiri bersama seorang gadis,entah gadis itu siapa yang jelas itu bukan Lewellyn dari tubuhnya saja jelas berbeda.

Amber tidak bisa melihat wajah sang gadis karena gadis tersebut membelakanginya.

Amber juga bisa melihat Leon tampak mengusap rambut gadis yang ada di depannya itu.

Amber mengangkat bahunya acuh,tidak tertarik dengan siapa Leon sekarang,dia merasa tidak cukup dekat dengan Leon yang harus mengetahui segala tentang Leon.

Amber hanya berutang budi pada Leon karena Leon sudah menolongnya dulu,sebatas itu.

Amber melanjutkan jalannya menuju apotik yang sudah dekat.

Setelah membeli keperluannya dia akan bergegas pulang,saat menatap kembali ke arah depan cafe ternyata disana hanya tersisa Leon dan gadis yang tadi sudah tidak ada.

Entah kemana perginya,Amber lagi lagi merasa itu bukan urusannya.Tapi memang benar bukan kalau itu bukan urusannya.

Amber kembali melanjutkan jalannya sambil merenung,jika boleh jujur sebenarnya dia sudah sangat lelah menjalani hidupnya.Dia tidak bisa mengeluh atau pun bersandar pada siapa pun dia hanya memiliki dirinya sendiri.

Menyerah dan berpikiran untuk bunuh diri saja? Hal itu belum pernah ia pikirkan,dia selalu berpikir jika hidup nya menderita maka hidup kembarannya lebih menderita dan kembarannya hanya punya dia yang bisa diandalkan jika dia pergi siapa yang akan diandalkan oleh kembarannya.

Dia lebih mementingkan keadaan sang kembaran dari dirinya sendiri.

Mengingat hari harinya yang dia lalui yang tak pernah ada kebahagian jika dia sudah di rumah,setidaknya jika dia bersama para sahabatnya dia bisa menghilangkan sedikit beban pikirannya.

"Awwss"Ringis Amber,dia terduduk di pinggir jalan dengan lengan terluka.

Amber yang berjalan dengan pikiran kacau jadi tidak fokus  memperhatikan sekitar.

Pengendara yang menyenggol Amber sama sekali tidak berhenti.

Amber melihat hoodie yang dia pakai robek di bagian lengan.

"Amber,sadar dong ah"Ucap Amber menyadarkan dirinya,dia tau dia yang teledor tapi si pengendara juga salah dan bahkan tidak singgah untuk meminta maaf.

RULERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang