17.Sedikit Kemajuan

1.2K 94 2
                                    

Haii👋🏻jangan lupa Vote sebelum membaca!!❤
Terima kasih udah mau setia sama lapak aku dan selamat datang untuk readers baru❤
Enjoy guys!!

~Happy Reading~
♡'・ᴗ・'♡

◾️◾️◾️◾️◾️

"Ish Lewellyn tangan lo harus di obatin dulu"ucap Daiva kesal,Daiva datang menyusul Lewellyn bersama Levana dan Amber.

Keempat bersahabat tersebut tengah berada di dalam kelas mereka dengan posisi Lewellyn duduk di kursinya di kelilingi dengan para sahabatnya.

"Ck gak perlu"Lewellyn berdecak malas.Gadis itu masih memfokuskan matanya pada buku tebal yang ia baca.

"Lyn jangan keras kepala deh,tangan lo udah melepuh,rok lo juga basah"ujar Levana

"Lyn ayo ke uks,nanti biar gue yang beli'in lo rok di koperasi sekolah"Amber juga ikut menimpali.

Ketiganya sudah lebih 15 menit membujuk Lewellyn agar mau ke Uks mengobati lukanya,tapi gadis keras kepala itu seakan tidak peduli.

Daiva berdecak kesal,dengan sekali hentakan Daiva merampas buku yang Lewellyn baca dan melototi matanya pada Lewellyn.

"Apa hahh,ayo ke Uks jangan sampe lengan mulus lo tambah lecet"ucap Daiva nge gas.

"Keluar juga tuh mata"ejek Lewellyn saat melihat Daiva yang terus melototinya.

"Lo bener bener ye"rasanya Daiva ingin menendang muka menyebalkan Lewellyn

Levana mengambil telapak tangan Lewellyn dan menggenggamnya.Menarik gadis itu keluar kelas dan menuju ke UKS.

"Levana"tegur Lewellyn saat Levana dengan tidak sopan menggenggam tangannya dan menariknya keluar.

Lewellyn tahu selama ini memang para sahabatnya gemar menggenggam tangannya tapi sebelum itu mereka pasti selalu meminta izin padanya.

"Apa? Jangan keras kepala Lewellyn,lo gak kasian sama orang yang khawatir sama lo"Levana menghentikan langkahnya dan otomatis Lewellyn juga,gadis itu berbalik menatap Lewellyn tanpa melepaskan genggamanan tangannya.

Amber dan Daiva yang juga ikut mengekor di belakang ikut berhenti.

"Jangan kayak gini Lyn,kita khawatir sama lo"ucap Daiva dengan suara pelan dengan kepala menunduk.

Leweellyn menghela nafas berat.

"Jangan nunduk Daiva,gue udah pernah bilang sahabat gue ga ada yang boleh nunduk"ucap Lewellyn tegas.

Dengan cepat Daiva mengangkat kepalanya menatap Lewellyn,mata gadis tersebut berkaca kaca menatap Lewellyn dengan sorot sedih.

"Fine,ayo ke Uks.Ga usah nangis lo tambah jelek kalo nangis"ucap Lewellyn seraya mengacak gemas rambut Daiva.

Daiva memanyunkan mulutnya kesal,Lewellyn selalu saja tau caranya membuat dirinya kesal.

Keempatnya berjalan beriringan menuju Uks,saat sampai didalam ruang Uks sudah ada Dokter penjaganya,Dokter tersebut menyambut hangat keempatnya dan segera mengobati lengan Lewellyn.

"Nih ganti gih!"ucap Amber seraya menyodorkan rok yang baru saja ia beli.

Saat Lewellyn di obati,Amber ke koperasi sekolah untuk membelikan rok baru untuk Lewellyn seperti perkataannya tadi.

Lewellyn mengambil rok tersebut dan masuk ke dalam Wc yang ada di ruang Uks,tapi sebelum masuk Lewellyn mengucapkan terima kasih pada Amber.

"Awas aja yah tu si Cloura kalo ketemu gue tarik Colornya sampe melar"ucap Daiva kesal,gadis itu kembali mengingat kejadian di kantin tadi.

RULERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang