High School - Love On [Meanie]

High School - Love On [02]

Hari ini sekolah diributkan oleh berita kencan Mingyu dan Wonwoo. Sebagaian dari mereka memandang tak percaya dan sebagian lain masuk dalam perangkap tipu muslihat.

Wonwoo yang dengan sengaja membagikan berita dirinya berkencan dengan Mingyu menyukai respon yang didapat. Bagaimana tidak, ia mendapat pangeran sekolah yang hampir tak pernah tersandung masalah.

"Wonwoo, kau berkencan sungguhan dengan Mingyu?" Celetuk Jaeyoon siswa culun yang terkadang menjadi kacung Wonwoo.

"Kau tidak percaya?"

"Bu—bukan begitu, a—aku percaya!" Balasnya terbata-bata sembari memilin ujung dasi untuk meredakan rasa takut. Jaeyoon terbilang sangat sering Wonwoo tindas, sehingga satu-satunya cara untuk tetap bertahan adalah menjadi kacung Wonwoo.

"Bagus, kau harus percaya. Aku ini sangat hebat, aku bisa menaklukan Mingyu dalam satu hari." Beberapa siswa yang mendengarkan ceritanya hanya mengangguk kagum. Mingyu memang sangat pendiam, bahkan siswa lain tak terlalu mengerti tentang dunia percintaan sang juara kelas. Dan dengan hebatnya Wonwoo bisa meluluhkan es dalam hati Mingyu.

"Kau harus memberitahu semuanya kalau aku sekarang sudah berkencan dengan Mingyu, mengerti?"

"Si—siap mengerti!"

Seungkwan yang mendengar berita itu langsung mendadak posesif ke arah Mingyu. Bagaimana bisa sahabat karibnya menjalin hubungan dengan pria badung seperti Wonwoo. Sangatlah bukan Mingyu.

"Beritahu aku itu tidak benar." Mingyu tak mengindahkan ucapan Seungkwan, ia masih fokus dengan buku yang saat ini ia pegang.

"Mingyu, jika aku bertanya harusnya kau menjawab!"

"Apa yang harus aku jawab, Seungkwan?"

"Kau bersungguh-sungguh berkencan dengan anak nakal itu? Katakan itu hanya sebuah lelucon." Mingyu diam tak menanggapi, membuat Seungkwan sebal dan berusaha mencerna dengan kepala dingin.

"Seharusnya hari itu aku tak membiarkan Wonwoo berbicara denganmu. Lihat sekarang apa yang ia lakukan! Pasti Wonwoo menggunakan sihir!" Chan mengangguk setuju. Tidak mungkin sahabatnya bisa takluk dalam perbincangan yang tak lebih dari sepuluh menit.

"Aku setuju! Wonwoo pasti membeli sihir untuk memikat Mingyu!"

Mingyu seolah tak terganggu konsentrasinya, ia tetap fokus pada bacaan meskipun mendengar sahabatnya mengeluh. Toh untuk apa membicarakan hal yang tak benar-benar terjadi, membuang-buang energi saja.

—

Wonwoo berjalan santai dengan kelima kacung yang berada di belakang. Saat ini ia hendak memberitahu seluruh murid bahwa dirinya telah berkencan dengan pangeran sekolah.

Langkah kakinya membawa ia ke ruang radio sekolah. Dengan berani Wonwoo langsung masuk tanpa meminta izin terlebih dahulu. Saat itu team ekstrakurikuler radio yang tengah melakukan siaran harus terpaksa berhenti saat melihat Wonwoo masuk ke dalam ruangan mereka.

"Ada pengumuman penting." Ucap Wonwoo sembari merebut microphone.

"Pengumuman," Suaranya menggema diseluruh penjuru ruangan. Speaker yang berada di lorong-lorong sekolahan tak menghentikan Wonwoo untuk memberi kabar bahagia ini.

"Maaf mengganggu jam istirahat kalian. Di sini aku akan memberi kabar baik untuk kita semua. Mulai hari ini, Wonwoo dan Mingyu resmi berpacaran." Tutupnya dengan senyum simpul sebelum menggeser microphone kembali ke pemiliknya dan berlalu pergi tanpa berpamitan.

"Aku heran, kenapa orang seperti dia ada di sekolah ini." Gerutu salah satu siswa yang ada di ruang radio.

"Kalau saja orang tuanya tak kaya, Wonwoo tak akan sombong seperti ini." Semuanya kompak mendecih sebal. Sudah dua tahun Wonwoo selalu berlaku semena-mena. Pihak sekolah pun tak berani menegurnya karena tahu Ayah Wonwoo merupakan donatur tetap di setiap program sekolahan. Membuat siapa saja tunduk di bawah kekuasaan Wonwoo.