High School - Love On [14]

2.4K 267 27
                                    

Pikiran negatif yang melayang begitu saja seolah menampar Mingyu pada kenyataan. Pasti banyak hal dan pertimbangan yang membuat Wonwoo bekerja di tempat seperti itu. Namun tetap saja, otaknya tidak bisa diajak berpikiran bersih saat melihat pemuda itu masuk ke dalam sana.

Masih dengan seragam lengkap Mingyu memutari jalan setapak guna memikirkan cara untuk masuk ke dalam sana; melihat apa yang Wonwoo lakukan.

Terdengar konyol memang. Wonwoo memang tak memiliki ikatan khusus dengan Mingyu. Hanya saja Mingyu meyakini bahwa keduanya masih dalam hubungan yang dilontarkan sepihak oleh Wonwoo kala itu; berpacaran. Namun Mingyu begitu gengsi untuk mengakui hal tersebut dan bersikap seolah keduanya tak pernah dalam hubungan yang di maksud. Dan di sinilah Mingyu sekarang, terlihat begitu posesif meskipun sedikit naif.

"Oke, aku akan masuk." Gumamnya yakin setelah satu jam bergulat dengan pemikiran konyol. Dengan langkah besar dan pandangan tegas ia berjalan lurus guna memasuki kawasan yang tak pernah terbesit untuk singgah; karena Pub identik dengan kenakalan.

Saat Mingyu hendak masuk, tiba-tiba dua penjaga langsung menghadangnya—menarik paksa hingga Mingyu berhenti di sebelah kiri pintu.

"Aku mau masuk!" Mingyu berucap tegas dan berusaha melepas tangan penjaga itu di kerah seragamnya.

"Aku tidak tahu permasalahan apa yang kau hadapi tapi aku masih punya hati untuk tidak membiarkanmu berakhir di Pub ini. Tugasmu adalah belajar dan raih pendidikan setinggi mungkin." Mingyu menatap aneh pada kedua penjaga yang ada di hadapannya. Mengapa ia tak diperbolehkan masuk?

"Tapi aku ingin masuk!"

"Kau belum cukup umur, anak muda." Balas penjaga satunya. "Dan kau memakai seragam. Lebih baik pulang karena kau telah melewatkan makan malam dengan keluargamu, hahaha." Benar. Ia tak bisa masuk dengan keadaan seperti ini. Anak sekolah dilarang keras untuk memasuki kawasan ini. Tapi Mingyu tak bisa menyerah begitu saja, rasa penasaran akan apa yang dikerjakan Wonwoo di dalam menuntunnya untuk berbuat lebih gila.

"Aku punya uang lima ratus ribu. Kau akan membiarkanku masuk?" Tawar Mingyu dengan penuh keyakinan. Bagaimanapun juga uang lima ratus ribu yang saat ini ditangan bukan nominal kecil. Pikirnya ia bisa menyuap dua penjaga ini dengan uang itu.

"Kau bodoh? Bahkan harga minuman yang dijual lebih mahal daripada tawaranmu. Pulanglah sebelum aku memukulmu." Mingyu berdecak kesal. Ia kembali memutar otak untuk tetap bisa masuk ke dalam.

"Ambilah, harga jam tangan itu dua juta. Aku bisa masuk?" Kedua penjaga itu saling bertukar pandang. Nominal yang disajikan begitu menggiurkan—tentu saja—sehingga membuat kedua penjaga itu bingung hendak menerima atau tetap menolak; mungkin Mingyu menaikan tawarannya.

"Aku setuju tapi tidak dengan seragam." Mingyu memutar matanya malas lalu segera pergi dari situ untuk mencari toko pakaian.

Tak berselang lama ia menemukan toko yang dimaksud dan segera membeli satu setel pakaian yang kiranya pantas diterima masuk di Pub malam itu. Ia membayar dengan kartu kredit lalu bergegas berganti pakaian sebelum kembali ke Pub.

Tampilannya sudah bukan anak sekolah lagi, melainkan seperti pengusaha sukses di usia muda. Dengan begini ia bebas masuk tanpa mendapat pandangan aneh dari pengunjung Pub.

 Dengan begini ia bebas masuk tanpa mendapat pandangan aneh dari pengunjung Pub

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
High School - Love On [Meanie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang