Kelinci Hilang [SELESAI]

E08 : Calon Majikan

(Depan rumah Baron)

Aku berjalan ke sebuah rumah kecil bertingkat dimana pagar teralis hitamnya sudah terbuka

Ada sebuah mobil sedan Audi biru yang terparkir tepat disebelah tangga menuju pintu masuk

Ya, konsep rumah ini adalah hunian perkotaan dimana halaman untuk parkiran mobil lebih rendah

Sedangkan pekarangan pintu masuknya lebih tinggi 1 meter agar tidak banjir saat hujan menggenang

Ada 2 kursi dan sebuah meja plastik diluar tempat bersantai

Aku kembali memastikan nomor rumah pada alamat yang dikirimkan padaku

"Perum Villa Cemara Blok G No 9"

"Benar ini dia rumahnya"

Cio langsung memencet beli persis di samping pintu

*TING!* *TONG!*

*TING!* *TONG!*

*CKELAK*

Yang membukanya adalah Baron, seorang pria dewasa berkulit hitam dengan setelan khas pekerja.

Kemeja putih lengan panjang yang dilipat tangannya, serta celana kain berwarna krem.

Ditambah aksesoris jam tangan rolex pada lengan kirinya semakin menambah daya tarik pria yang satu ini

"Masuklah"

"B-baik pak"

***

(Di kantor dekan)

Sementara itu di kampus Bey sibuk menelepon kerabatnya yang bekerja di direktorat jenderal perhubungan setempat.

Ia menghubungi siapa saja untuk memastikan terlebih dahulu dimana keberadaan pasti istrinya.

"Rifan gimana hasilnya?"

"Sudah kucari do..."

"Daftar orang yang melakukan perjalanan dalam kurun waktu 3 hari ini."

"Tak ada catatan perjalanan atas nama istrimu sama sekali!!"

"B-benarkah?"

"Iya!"

"Btw, kau kenapa sih sama dia?"

"Kami sedikit bertengkar"

"Oke. Terimakasih banyak atas bantuannya..!"

"Anytime"

*CTREK*

Dengan kata lain Cio dia...

Masih ada di kota ini!!

***

(Di kediaman Baron)

Sesekali Cio menengadah melihat-lihat langit-langit rumah Baron.

Rumahnya bagaikan sebuah karya seni. Estetik dengan aksen kayu hitam yang diplitur dengan tangga melayang menuju ke lantai 2.

Dari luar keliatan kecil tapi dalamnya besar sekali ya?

Serius dia tinggal sendiri?