44

10 2 16
                                    

Gongchan pov
Gue pindah posisi jadi duduk di sebelah Hyoje, sedeket apapun mereka, gue rasa gue harus ada di sebelah Hyoje karena mau minum.

"Bukain dong, Chan." Kata Hyoje sambil sodorin sebotol soju ke depan gue.

"Lo mau minum?" Tanya gue meyakinkan.

Dia ngangguk, "Hm. Gapapa kok, gue lumayan tahan hehe." Lalu nyengir.

"Jangan salah. Cewek lo lumayan banget, Chan." Seru Seungjoon dan gue ngangguk.

Setelah gue buka botolnya, tangan Hyoje langsung ngeraih botol itu dan tuang soju ke gelasnya.

"Gue sebenernya bawa snack lumayan banyak, tapi di atas males ambil." Kata Hyoje sambil neguk soju dari gelasnya.

"Ya udah nanti aja ambilnya gapapa." Bales Yuto.

"Lo ga mau?" Hyoje nawarin soju yang ada di genggamannya ke gue.

"Boleh."

"Gue juga mau, Hyo!" Kata Koeun yang duduk di sebelah kiri Hyoje.

Tanpa ngomong apa-apa, Hyoje tuangin soju ke gelas gue, gelasnya, dan gelas Koeun.

Kita minum sambil nonton sampe filmnya selesai.

"Mending kita main aja, yang kalah minum!" Usul Minkyun.

Kita mainin beberapa drinking game, dan entah kenapa yang kalah Koeun terus.

"Gue pikir lo paling ga bisa main, Boo, ternyata ada yang lebih buruk dari lo." Ledek Changyoon.

"Bukan, ini artinya gue udah jago." Ujar Hyoje sok sombong dan yang lain cuma ketawa.

"Chan, gue ngantuk deh." Celetuk Koeun tiba-tiba.

"Chan, tolong ambilin bantal disitu dong." Katanya lagi.

Gue berusaha ngeraih bantalnya, tiba-tiba Hyoje berdiri bawa gelasnya dan pindah duduk ke sebelah Changyoon sama Jaeyoung, tepatnya di depan gue.

Bantal yang udah gue ambil gue sodorin ke Koeun, tapi malah lengan gue yang ditarik.

"Mending lo bawa ke kamarnya dulu, Chan." Usul Jaeyoung.

Yang lain mengiyakan tanda setuju, tapi pandangan gue terpaku ke Hyoje yang lagi tuang soju ke gelasnya dan langsung nenggak sojunya sambil ngeliat ke arah lain.

"Koeun, sini lo gue bawa ke atas." Kata Baro yang berusaha narik Koeun dari gue, tapi hasilnya nihil, sekarang Koeun malah meluk lengan gue.

"Ga mauu!" Tolak Koeun keras, gue juga berusaha ngelepasin pelukannya ke lengan gue.

Akhirnya gue berdiri dan mapah Koeun ke atas buat ke kamarnya secara terpaksa.

Gue bantu Koeun tiduran di ranjangnya dan tutup badannya pake selimut asal, yang penting nanti ga mati kedinginan.

"Eh!" Tiba-tiba kerah kaos gue ditarik mendekat ke wajah Koeun, untung gue sigap jadi kedua tangan gue bisa numpu badan gue supaya ga kena dan berakhir nindih badannya.

Cklek.

Gue langsung lepas tangan Koeun dari baju gue dan berbalik.

"Hyo..." Mukanya datar, kemudian dia memalingkan wajahnya dari gue.

Gue ga bisa bohong kalo jantung gue cepet banget kayak habis marathon, panik. Panik banget.

Dia ketawa miris, "Maaf ganggu, gue cuma mau ambil snack doang. Lanjutin aja." Kemudian jalan ke nakas sebelah ranjangnya.

Neighbor × gcs [FIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang