18

11 2 0
                                    

Hyoje pov
"Sana masuk, gue balik ke sekolah." Kata Changyoon setelah gue turun dari motornya.

"Lo ga marah kan?"

"Marah kenapa?"

"Tadi lo marah."

"Ya kalo lo begitu terus, gue marah. Udah sana masuk, terus istirahat yang bener."

Gue masuk ke rumahnya Gongchan, dan Gongchan lagi nonton TV di ruang tengah.

"Kok udah pulang?"

"Hm."

Gue banting diri gue duduk di sebelahnya.

"Kenapa lo?"

"Lo masih sakit ga?" Tanya gue ngabaiin dia, tangan gue udah ada di dahinya.

"Udah mendingan. Lo kenapa pulang?" Tanyanya lagi. Panasnya emang udah turun daripada tadi pagi, baguslah.

"Bosen di sekolah, hehe."

Terus tangannya yang mungkin sama besar sama tangan Jaeyoung udah mendarat di dahi gue, kali ini gue biarin dia cek suhu gue, gue cape.

Entah kenapa tangan cowok tuh gede ya, cuma tangan Changyoon sama Hyojin doang yang kecil, lebih kecil dari tangan gue malah, ga normal.

"Kok panas? Lo sakit? Sejak kapan?"

"Hm. Tuh catetan hari ini, ada di tas gue, sisanya nanti minta Changyoon."

"Sejak kapan lo sakit?"

"Catetannya ambil sendiri, nanti gue tanyain Changyoon sisanya."

"Sejak kapan lo sakit, Shin Hyoje?"

"Gue ngantuk."

"Minum obat dulu deh, gue ambilin." Dia hela napasnya, kemudian berdiri.

Dia berdiri, kemudian nyari-nyari obatnya di kotak obat, lama banget dah, "Obatnya yang mana?"

"Pft." Gue nahan ketawa dulu sebentar, "Baca lah, ada tulisannya."

"Oh ini. Eh ini juga? Lah bedanya yang merah, biru, sama hijau apa?"

"Beda dosisnya, ambil yang hijau aja."

"Lo udah makan?"

"Belum."

"Ga bisa minum obat dong? Disini tulisannya 'diminum setelah makan.'"

"Ya emang ga bisa."

"Ya udah mandi dulu gih, keringet udah kemana-mana, gue aja yang masak."

°°°

Gongchan pov
Hyoje lagi mandi, badannya panas banget tadi, kayaknya lebih panas daripada gue kemarin deh.

Gue masak sup buat dia, karena udah makan bubur kemarin, takutnya kalo gue buatin bubur lagi, dianya bosen.

Cklek.

Pintu kamarnya kebuka, sosok Hyoje yang udah pake baju rumah keluar dari sana.

"Masak apa? Sini gue bantuin?"

"Duduk aja." Bales gue.

"Kalo ga enak gue buang." Katanya sok galak.

"Masakkan gue pasti lebih enak dari punya lo pastinya."

"Dih, ya udah masak sendiri aja mulai besok."

Gue terkekeh pelan, ngebayangin mukanya yang sok ngambek itu.

Iya, cuma ngebayangin karena posisinya ada di belakang gue.

"Hyo?"

"Hm?"

Neighbor × gcs [FIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang