Chapter 15

76 11 0
                                    

Jisoo menjelaskan semuanya pada Rose. Hanya mereka berdua di dapur bersama Kyungsoo. Jennie dan Lisa masih bermain di kamar. Pada awalnya, Rose terkejut dan marah pada Jisoo. Ia merasa tidak dianggap sebagai teman. Ia sebal karena tidak bisa menghadiri acara pernikahan itu, padahal ia mendengar kalau teman-teman dekat Kyungsoo menghadiri acara itu.

"Aku hanya malu diumur segini, aku sudah--" ucapan Jisoo segera dipotong oleh Rose.

"Kenapa harus malu? Aku sungguh senang mendengarnya. Itu hari yang bahagia bukan? Harusnya tambah bahagia lagi kalau aku hadir di sana," ucap Rose yang mulai bercanda.

Jisoo memeluk Rose, Rose juga membalas pelukan itu.

"Kamu bakal kasih tau ke yang lain, kan?" tanya Rose.

"Aku akan cari waktu yang tepat," jawab Jisoo.

"Ya sudah, saat kamu siap aja. Aku akan dukung," ucap Rose.

"Gomawo, Rose," ucap Jisoo, kemudian memeluk Rose lagi.

~STARLIGHT~

Jisoo sedang mengikuti pelajaran di sekolahnya. Ia sibuk mencatat yang dijelaskan guru di depan. Bulan ini sudah memasuki fase sibuknya Jisoo sebagai siswa akhir di sekolahnya. Sebentar lagi ujian masuk perguruan tinggi diadakan. Ia harus serius mempersiapkan kuliahnya. Ia ingin berkuliah di tempat yang sama dengan Kyungsoo. University of Arts Seoul. 

Jam belajar pun juga ditambah dari pihak sekolah. Jisoo akan belajar dari jam 08.00 KST sampai 23.00 KST. Selanjutnya, ia akan mendatangi tempat les hingga tengah malam. Tentu saja, Kyungsoo akan menjemput Jisoo jika sudah malam. Namun, ada saatnya Kyungsoo tidak bisa menjemput, akhirnya ia dijemput oleh Suho. Kyungsoo tidak mau sopir lain yang mengantarkan Jisoo pulang ke rumah. 

Seperti saat ini, Kyungsoo tidak bisa menjemput Jisoo karena tugas kelompok. Namun, sejak saat ini Suho belum juga datang. Biasanya, ia sudah memarkirkan mobilnya di depan tempat les Jisoo. 

Jisoo sedari tadi menelepon Suho dan Kyungsoo. Tidak ada balasan.

"Kau belum pulang?" tanya seseorang.

"Eoh? Min Hyun. Ya, aku sedang menunggu jemputan," jawab Jisoo.

"Kakak sepupumu yang jemput?" tanya Min Hyun.

"Ya, haha," jawab Jisoo.

"Tapi sudah setengah jam belum ada balasan," ucap Jisoo.

"Mau pulang bareng?" tawar Min Hyun.

"Bolehkah?" tanya Jisoo meyakinkan.

"Ya, tentu saja," jawab Min Hyun.

Jisoo dan Min Hyun berjalan bersama menuju rumah Jisoo. Untung saja tidak terlalu jauh. Hening, tidak seperti biasanya. Memang, Jisoo dan Min Hyun sudah lama tidak pernah bercengkerama. Min Hyun yang tiba-tiba saja menjauh dari Jisoo sejak makan tteokbokki itu. Mungkin sudah ada satu bulan mereka terlihat tidak akrab. 

"Min Hyun-ah," ucap Jisoo.

"Jisoo-ya," ucap Min Hyun.

Mereka mengucapkan secara bersamaan.

"Kau dulu," balas Jisoo.

"Kakak sepupumu itu, apakah benar kakak sepupu? tidak lebih?" tanya Min Hyun.

"Maksudmu? tentu saja, dia kakak sepupuku," jawab Jisoo penuh dengan keyakinan agar yang mendengar juga ikut yakin.

"Ahahaha, pertanyaanku memang aneh. Mungkin saat itu aku salah lihat," ucap Min Hyun.

StarlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang