Kyungsoo masih menatap foto yang ada di dinding itu.
"Kyungsoo oppa?" Panggil seseorang dari belakang punggung Kyungsoo.
Kyungsoo menoleh ke belakang. Terpampang dengan jelas ada Wendy di sana dan Chanyeol.
"Akhirnya aku bisa bertemu oppa," ucap Wendy lalu memeluk Kyungsoo.
Kyungsoo tidak membalas pelukan itu. Ia memegang bahu Wendy lalu menjauhkan badannya dari pelukan Wendy.
"Apa kabar?" Tanya Kyungsoo.
"Ya, semuanya baik-baik saja. Aku juga sudah di tarik sebagai trainee di agensi besar Korea," jawab Wendy.
"Wah, kau tambah hebat saja," ucap Kyungsoo lalu mengacak-acak puncak rambut Wendy.
Chanyeol berdeham. Ia merasa keberadaannya menjadi obat nyamuk.
"Oh iya, bagaimana kalau kita minum kopi di kafe sebelah?" Ajak Wendy pada mereka berdua.
"Ayo! Aku setuju, aku ingin kopi sebelum kuliah," ucap Chanyeol.
"Yuk," Wendy merangkulkan tangannya di lengan Kyungsoo.
Mereka memesan kopi di sana sambil berbincang-bincang.
"Saat itu aku senang sekali bisa menjadi trainee di agensi besar Korea. Rasanya mimpi. Yah, walaupun masih jadi trainee setidaknya satu mimpiku tercapai dan sekarang aku harus berusaha untuk menjadi artis besar," cerita Wendy.
"Kyungsoo Oppa, sekarang bagaimana?" Tanya Wendy.
"Emm... aku masih lanjut kuliah. Aku belum memikirkan untuk ikut audisi bernyanyi jadi aku lanjut perguruan tinggi," jawab Kyungsoo.
"Kalian berarti satu agensi?" Tanya Kyungsoo.
"Yup!" Seru Wendy.
"Kyung, kau harus memikirkan matang-matang tentang tawaranku," ucap Chanyeol.
"Benar, bukankah asik kita bisa bersama-sama di satu agensi, menjadi bagian keluarga agensi," balas Wendy.
"Malam nanti akan ada pesta di dorm, kau harus ikut Kyung," ucap Chanyeol.
"Arasseo, aku duluan ya. Kelas bentar lagi mau di mulai," Kyungsoo berpamitan segera dari sana.
~STARLIGHT~
Jisoo dan Rose sedang berada di kantin. Sudah jam makan siang dan antrian masih mengular.
"Aku sudah sangat lapar tapi ini masih antre," protes Rose.
"Sabar bentar lagi juga sampe. Tuh ambil piring," ucap Jisoo.
Rose mengambilkan dua piring. Tiba-tiba ada yang menyerobot antrian di depan Rose dan Jisoo.
"Ya! Ya!" Teriak Rose.
Orang yang menyerobot itu menoleh ke arah Rose.
"Wae?" Tanyanya santai.
"Tolong budayakan antre. Kau tidak lihat semua orang mengantri di belakang," jawab Rose.
"Maaf, tapi aku harus buru-buru Lee Saem sedang menungguku di studio musik," ucap orang itu.
"Ringan sekali kau menjawabnya," balas Rose.
Jisoo menepuk pundak Rose.
"Tolong antre di belakang ya, banyak orang yang mau makan juga," ucap Jisoo.

KAMU SEDANG MEMBACA
Starlight
Fanfiction"Aku terbiasa sendirian, hari-hariku yang kelabu. Tapi aku ingat hari di mana kamu perlahan menghampiriku, mengetuk pintuku," Do Kyungsoo. "Dibalik wajahnya yang dingin ada juga kehangatan yang membuatku nyaman di sampingnya," Kim Jisoo. ENJOY READI...