BAGIAN 2

90 82 53
                                    

•• Justin ••

New York

Sinar matahari pagi memasuki celah jendela kamar seorang gadis yang masih bergelung dengan selimutnya.

Kringgggg....kringggg....kringggg

Suara jam weker di atas nakas mengusik seorang gadis yang menggeliat di bawah selimutnya karena terganggu.

"Hnggg.. Apasih ganggu orang tidur aja."

Gadis itu mematikan jam weker kemudian melemparnya ke sembarang arah dan kembali tidur dengan nyenyak.

Hingga suara pintu yang dibuka dengan kasar dan menampilkan wanita paruh baya yang sedang berkacak pinggang sambil memperhatikan gadis yang masih tertidur dengan nyenyak itu dengan nyalang.

"ASTAGA RAINA SHERRINE DESCHELLIA, BANGUN KAMU!!!" Teriak wanita paruh baya tadi.

"Apa sih mahhh.. Masih ngantuk nih."

"Ayokkk bangun kamu, anak perawan jam segini belum bangun, pantes aja nggak ada yang mau sama kamu." Omel Amara-mamah Raina sambil menarik tangan anaknya agar bangun.

"Iya-iya... Raina bangun nih." Jawab Raina dengan raut wajah yang menahan kesal kepada mamahnya.

"Buruan mandi, pesawat kamu take off 2jam lagi." Lalu keluar dari kamar anaknya.

Kemudian Raina berjalan gontai menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

•••

International John F. Kennedy Airport.

Raina dan keluarganya sudah sampai di Airport.
Ya mereka mengantar Raina yang akan kembali tinggal ke Indonesia, negara kelahirannya.

"Raina, nanti kamu kalau udah sampai Jakarta jangan lupa kabarin Papah sama mamah ya." Ucap Axel-papah Raina.

"Iya nanti Raina kabarin papah sama mamah." Jawab Raina sambil memeluk kedua orang tuanya dengan mata berkaca-kaca.

"Oiya soal sekolah kamu udah papah urus jadi nanti kamu tinggal masuk, di sana nanti ada bi Surti sama mang Ujang." Ucap papah Raina.
"Nanti kalau urusan kantor Papah kamu disini udah beres mamah sama papah bakal nyusul kesana."
Raina hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban.

"Ya udah kalau gitu Raina pamit ya pah, mah." Pamit Raina kepada kedua orang tuanya dan dibalas anggukan serta pelukan hangat.

•••

Jakarta

Raina sudah sampai di Jakarta dan semua masih terlihat sama seperti terakhir kali dia meninggalkan kota kelahirannya ini.

"Mang Ujang!!!" Teriak Raina kepada mang Ujang yang sudah menunggu di depan mobil.

"Neng Raina!! Eleh-eleh udah besar aja neng, cantik lagi. Gimana kabarnya neng." Ucap mang Ujang

"Alhamdulillah baik mang, papah mamah juga baik."
"Ya udah yuk masuk neng keburu panas."

Selama perjalanan dia tidak berhenti tersenyum sambil memandang hiruk pikuk kota Jakarta yang sangat ramai.
Sampai dia teringat sesuatu.

"Ehh mang Ujang, nanti mampir ke taman kota sebentar ya." Ucap raina
"Siap neng."

Skipp.

Sesampainya di taman kota Raina langsung berjalan-jalan sambil tersenyum senang, karena dia sangat merindukan ini semua, sungguh.

Saking senangnya dia melihat sekitar, dia tidak menyadari bahwa ada batu besar didepannya.

Dughhkk....

"Aduhh.. Anying siapa lagi yang naruh batu besar ditengah jalan." Rutuk Raina karena tersandung batu itu.

"Yahh.. Berdarah nih lutut, mana sakit banget lagi. Shhh..."

Tiba-tiba ada tangan yang terulur didepannya. Saat mendongakkan wajahnya betapa terkejutnya dia karena melihat laki-laki tampan yang menutupi sinar matahari.

"Sini aku bantu." Ucap laki-laki tadi.
Kemudian Raina menerima uluran tangan itu.

"Emmm...makasih ya udah bantu."
"Iya sama-sama. Yuk duduk dulu di sana, lutut kamu harus diobatin." Tunjuk laki-laki itu pada sebuah bangku taman.
Raina hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban.

Sesampainya di bangku taman, Raina dan laki-laki itu mendudukan diri di bangku.

"Tunggu sebentar." Ucap laki-laki itu sambil mengambil sesuatu didalam tasnya.
Laki-laki itu mengeluarkan kotak obat yang selalu dia bawa ditasnya.

Kemudian dia berjongkok didepan Raina.

"Tahan ya sakitnya." Laki-laki itu membersihkan luka Raina dengan kapas yang sudah diberi obat merah.
"Shhhh..sakitt..pelan-pelan dong." Ringis raina kesakitan.
"Maaf."

Setelah selesai mengobati luka Raina, laki-laki itu kemudian berdiri dan membereskan kotak obatnya ke dalam tas.

"Ahh iya kenalin nama gw Raina Sherrine Deschellia lo bisa panggil gw terserah lo sih." Ucap Raina sambil mengulurkan tangannya.

Menerima uluran tangan Raina laki-laki itu menjawab...
"Salam kenal Rain. Nama aku













































Justin. Justin Kalandra Jonson."







TBC.



Maaf kalo kalimat berbelit atau banyak typo guyss😅





HAPPY READING GUYSS!!
JANGAN LUPA FOLLOW, VOTE, AND COMMENT!!

JUSTINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang