BAGIAN 9

72 77 59
                                    

•• Justin ••

Pagi-pagi sekali Justin sudah berada di depan rumah raina bahkan jam masih menunjukkan pukul 06.00

Dengan langkah semangat dia menuju pintu rumah raina dan menekan bel

Ting tong...

"Iya sebentar"

Ceklekk...

Pintu terbuka dan menampilkan wanita paruh baya yang justin yakini adalah pembantu di rumah raina.

"ehh siapa ini teh kasep pisan" ucap bi surti

Justin mengaruk tengkuknya yang tidak gatal "Saya teman rain bi"

"Ohh temannya neng raina, ayo masuk neng rainanya baru siap-siap"

"Iya bi" kemudian justin mengikuti langkah bi surti masuk kedalam rumah bernuansa putih itu.

Suara langkah seseorang menuruni tangga membuat justin yang tadinya sedang melihat-lihat foto menoleh ke sumber suara.

"Kala maaf ya nunggu lama"

"Ahh enggak kok, aku juga baru aja sampe" ucap justin sambil tersenyum manis kearah raina.

"Langsung berangkat?" Tanya raina

"Kamu nggak sarapan dulu?"
"Nggak ahh males nanti aja di sekolah"

"Ya udah yuk berangkat" ajak justin.
Tanpa mereka berdua sadari tangan keduanya saling bertautan.

•••

Sepanjang perjalanan menuju sekolah mereka berdua menikmati udara pagi dan sesekali saling melemparkan candaan yang membuat keduanya tertawa.

"Emm rain aku boleh tanya?" tanya justin
"Boleh dong"

"Foto yang tadi diruang tamu itu siapanya kamu?"

"Ohh itu orang tua gw, kenapa?"
"Enggak tanya aja, emm terus mereka kemana kok nggak keliatan?"

"Mereka masih ada di New York soalnya papah masih ada kerjaan disana." jawab raina.

"Kamu anak tunggal ya?"
"Iya aku anak tunggal, kamu sendiri anak tunggal atau punya kakak sama adik gitu?" tanya balik raina entah sadar atau tidak raina menyebutkan kata aku-kamu.

Justin yang mendengar pertanyaan raina pun hanya terdiam kemudian tersenyum kecil, luka masa lalu yang berusaha dia lupakan kembali teringat diotaknya.

"Kala kok diem"
"Ehh emm maaf rain aku ngalamun, iya aku punya kakak hanya saja dia udah lama pergi"

"Pergi kemana? Emang nggak pernah pulang lagi ya?" tanya raina heran

"Iya nggak pernah pulang lagi, soalnya kakak aku udah meninggal 5 tahun yang lalu." jawab justin dengan tersenyum miris.

"Emm kala maaf aku nggak maksud buat-"
"Gapapa rain aku tau" ucap justin memotong ucapan raina.

"Rain nanti malam mau pergi sama aku nggak?" tanya justin kepada raina yang sedang menikmati angin

"Kemana?" raina mengerutkan alisnya heran, pasalnya tumben sekali Justin mengajaknya jalan-jalan.
"Ke pasar malam yang ada di alun-alun kota, kemarin malam baru buka."

JUSTINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang