••JUSTIN••
"Yakkkk Haidar bisa nggak sih lo nggak gangguin gw barang sedetik pun!"
Haidar memasang wajah memelasnya karena sang pujaan hati selalu saja mengomel jika dia dekati "Aduhh Ellen sayang jangan galak² napa sih."
"Sayang² mata lo peyang.. Dah sono lu jauh² dari gw ngeri tau nggak muka lo."
"Jangan gitu lah cantik...Emang aa' Haidar kurang apa sih, padahal muka aa' udah mirip banget sama Lee Minho."Ucapnya sambil menyisir rambut badainya kebelakang.
"Lee Minho Lee Minho, gw timpuk sepatu juga nih muka lo." jawab Ellen yang sudah siap untuk melepas sepatunya.
"Jangan atuh sa-"
"Heh Haidar temen lagi sekarat malah asik godain anak orang lo!"
Ucapan Haidar terpotong saat seseorang berteriak kepadanya. Siapa lagi kalo bukan si tukang ngegas Ryan.
"Hah sekarat? Maksud lo?" Tanya Haidar dengan wajah bingung.
"Justin"
"Apa sih lo kalo ngomong yang bener dong"
"Justin babak belur." jawab Ryan dengan muka datarnya
"Hah? justin babak belur? Kok bisa?"
"UKS"Singkat Ryan kemudian meninggalkan Haidar dengan muka cengonya
"Woy es batu tungguin gw dong! Aduh honey aa' haidar tinggal dulu ya, jangan kangen, muahhh." Kemudian berlari menyusul Ryan setelah melemparkan flying kiss untuk ellen.
•••
Di sisi lain...
"Sshhh sakit Rain pelan²"
"Makanya lain kali lo jangan diem aja, bales kek. Kalo lo diem aja gini nih jadinya."
Ya, Raina sedang mengobati luka justin di uks.
"Aku nggak mau cari masalah di sekolah." ucap justin kepada raina.
"Ya tapi-"
Brakkk
Suara pintu yang dibuka dengan kasar memotong ucapan raina.
"Ya ampun brader kenapa lo bisa bonyok² kayak gini." seseorang dengan muka panik menghampiri justin. Ya kalian pasti taulah siapa orangnya.
"Aduhh yan lo apa²an sih pake nampol² kepala gw." Mengelus kepala belakangnya yang sakit karna ditampol ryan
"Brisikk"
"Dihh lagiankan gw khawatir sama justin." Haidar memelototi Ryan karna tidak terima.
"Udah², kenapa sih kalian berantem. Aku gapapa kok dar cuma lebam² doang."ucap justin memisahkan perdebatan kedua sahabat itu.
"Emm rain makasih ya udah diobatin."
"Sama², yaudah kalo gitu gw keluar ya." kemudian raina keluar dari uks meninggalkan ketiga orang itu.
•••
"MARKKK!"
Mark yang sedang merebahkan dirinya disofa rooftop pun kaget karna teriakan seseorang yang begitu dia kenal.
"Mark! Dimana temen lo itu!"
"Raina kok lo kesini?" tanya mark.
"Jawab mark kemana temen lo itu?!"
Emosi rainaTiba-tiba seseorang datang dengan raut kebingungan.
"Ada apa sih kok ribut²?" tanya seseorang bernama Jeno. "Loh raina kenapa kesini? Tumbenan."
"Ga usah basa basi jen, gw mau kita putus!"
"apa²an sih kamu kok tiba² minta putus?!" dengan emosi jeno yang tiba² muncul.
"Setelah apa yang lo lakuin ke justin lo masih bisa tanya?"ucap raina tak habis pikir.
"Ooo jadi kamu mutusin aku gara² si sampah justin itu?"
"Lo tau kalo gw gasuka sama sifat lo yang rendahan itu, yang nginjek² orang semau lo! Gw udah muak jen sama sifat lo yang ga pernah bisa lo hilangin, dan gw gasuka punya cowok yang hobinya menindas orang yang lebih lemah dari lo!" ucap raina dengan emosi kemudian pergi dari hadapan jeno.
Melihat kepergian raina dengan mata yang memancarkan amarah kemudian jeno menghantam tembok rooftop sampai tangannya memar "Arghhhh brengsekk!"
"Jen lo ngehajar justin?" akhirnya mark membuka suara setelah menyaksikan kejadian yang telah terjadi dihadapannya.
Tanpa menjawab pertanyaan mark jeno keluar begitu saja dari rooftop.
•
•
•
•
•
•
•TBC.
HAPPY READING GUYSS!!
JANGAN LUPA FOLLOW, VOTE, AND COMMENT!
KAMU SEDANG MEMBACA
JUSTIN
Teen Fiction[On Going] Berawal dari sebuah kesalah pahaman hidup seorang JUSTIN KALANDRA JONSON berubah 180°. Takdir mempermainkan alur hidupnya yang berwarna menjadi kelabu dan kesepian, hingga seseorang bernama Raina hadir di dalam hidupnya. • • • RAINA SHER...