20. Yeri Sakit

877 108 13
                                    

Semenjak pembicaraan Rose dan Lisa sore itu, gadis blonde terlihat lebih perhatian dengan Lisa.

Seperti pagi ini, saat sedang mereka sarapan.

"Lisa nih tambah" Rosé memberikan makanan ke piring Lisa.

"Udah ngga usah"

"Yang banyak makanya" hal itu mengundang perhatian dari penghuni meja makan yang lain. Mereka heran karena biasanya saat makan, gadis blonde itu akan sibuk dengan makanan miliknya.

"Uhuk" Lisa tersedak, Rosé pun segera menyodorkan air minum.

"Makasih Chaeng" ucap Lisa

"Hah Chaeng" Ucap mereka serempak kecuali Rosé dan Lisa.

"Kenapa?" Tanya Rosé.
"Engga" Entah sudah berapa lama mereka tidak mendengar ada yang memanggil Rosé dengan nama Korea nya. Terakhir saat Eomma Rosé berkunjung beberapa bulan yang lalu.

"Ayo berangkat!" Karena Irene ada matkul siang, jadi dia bisa mengantar adik-adiknya.
.
.
.
.
.
.

Mereka semua sudah berada di kelas masing-masing.

Di kelas, Jisoo terlihat memandang ke arah luar jendela. Dia sedang memikirkan sesuatu yang menggagunya beberapa hari belakangan ini.

Terlihat beberapa murid mulai berdatangan. Jisoo tidak sadar bahwa Seulgi sudah duduk disampingnya.

"Jisoo" panggil Seulgi namun tidak ditanggapi.

"Jis woi" Seulgi menggoyang bahu Jisoo.

"Apaan sih"

"Dih sensi amat PMS yah lu" "dari tadi dipanggil ngg nyaut" kesal Seulgi.

"Hehe" cengir Jisoo
"Ada yang ganggu pikiran Lo"
Jisoo terdiam

"Kalo ada masalah cerita aja, gue selalu siap denger" ucap Seulgi lembut.

Jisoo hanya tersenyum lalu mengangguk.

"Kayanya emang ada yang lagi Lo pikirin" batin Seulgi. Karena sejak tadi pagi sahabat nya itu tampak lebih diam dari biasanya.

Tak lama Ssaem datang dan pembelajaran pun dimulai.

Skip pulang sekolah

Wendy, Seulgi, Jisoo, Joy, dan Jennie sedang menunggu Maknae line di parkiran.

"Ngga biasanya lama begini" Ucap Joy melihat jam tangannya.

"Tuh mereka" ucap Seulgi dengan gestur dagu menunjukkan Maknae line.

"Asem amat tuh muka" Celetuk Joy.

"Ngeselin banget Guru botak tuh, udah jam pulang di lama lamain ngajar" kesal Yeri diangguki Rosé.

"Owh iya Kak Irene ngga bisa jemput katanya pulang sore, jadi kita semobil aja" Ucap Wendy.

"Eh gue lupa kalo mau nemenin Mark ke Mall" "pasti dia udah nunggu di gerbang" Yeri menepuk jidatnya.

"Yaudah sana hush hush" usir Rosé.

"Bye mau ke ayang dulu muach" Yeri melambaikan tangan mau pergi
"Hueek"

"Jangan pulang kemaleman" teriak Wendy
"Iyaa Kah"
"Jangan teriak juga Wen, banyak yang laitin tuh" Seulgi menunjukkan dagu ke arah sekitar.

"Gapapa pada liatin cecan" Wendy mengibaskan rambutnya lalu masuk ke mobil, membuat blackvelvet menatap nya kesal.













The Sound Of Time Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang