13. Have

987 105 7
                                        


Malam hari tiba, anggota blackvelvet berkumpul di ruang keluarga. Mereka baru saja makan malam, sehabis itu mereka mengobrol santai.

"Lisa masih belum bangun Jen?" Tanya Irene.
"Belum kak, ini mau gue bawain makan malem" ucap Jennie yang sedang membawa makan malam ke kamar Lisa.

"Gue ikut kak" Rose mengikuti Jennie.

Sesampainya di kamar Lisa, ternyata pemilik kamar masih tertidur dengan tenang. Jennie mengecek suhu tubuh Lisa dan panas nya sedikit menurun.

"Lisa bangun dulu, makam malem dulu" ucap Jennie.

"Iya kak" Lisa mangambil posisi duduk agar memudahkannya untuk makan.
"Gimana Lis, udah mendingan?" Tanya Rose menaiki ranjang Lisa.

"Udah mendingan kok"
"Lisa buka mulutnya" suruh Jennie menyuap makanan ke mulut Lisa.

"Kak Jen, Lisa makan sendiri aja" tolak Lisa.
"Ngga ada penolakan, cepet aaaaa" Lisa mau tak mau harus menerimanya, sementara Rose melihat itu hanya bisa tertawa.

"Hahaha bayik disuapin" ledek Rose.

"Diem Lo Mawar" kesal Lisa sambil mengunyah makanan.
"Heh nama gue bagus bagus Lo panggil Mawar" Rose
"Biarin wlee" Lisa

"Heh Lo berdua barantem Mulu" ucap Jennie jengah dengan kelakuan dua orang itu.

"Udah selesai sekarang minum obat" Jennie membersihkan bekas piring yang tadi digunakan.

"Iya kak"
"Hah obat, obat apa?" Tanya Rose teringat dengan kotak kuning berisi tabung.

"Ya obat penurun panas" jawab Lisa ngegas.
"Lo sakit masih bisa ngegas juga ternyata" ledek Rose lagi.
"Kok Lo rese sih" kesal Lisa
"Nama Gue Rose bukan Rese"
"Gue gaplok pala Lo yah"

Jennie sudah keluar dari kamar Lisa. Rose membaringkan tubuhnya di samping Lisa.

"Huuuaaam" Rose merentangkan kedua tangannya.

"Rose" panggil Lisa.
"Apah" jawab Rose menengok ke arah nya.

"Turun yu, bosen gue dikamar Mulu" Lisa
"Tapi lho masih sakit harus istirahat" Rose
"Engga, gue udah mendingan ayoooo" Lisa menarik tangan Rose agar bangun.

"Ish iya iya" dengus Rose
"Lah kok Lo masih duduk katanya mau ke bawah" Lisa masih dengan posisi duduk di atas kasur.

"Hehehe gendong" ucap Lisa merentangkan tangannya.
"Ogah Lo berat" tolak Rose
"Okeh padahal gue mau beliin..." Lisa menggantung kalimat nya.
"Deal" rose langsung menempatkan diri untuk menggendong Lisa.
"Lo kalo ada Maunya gini" Lisa
"Udah cepet" Rose
Rose menggendong Lisa ke ruang keluarga yang ada dibawah. Ternyata tubuh Lisa tidak seberat yang Rose pikirkan.












"Lho kok ngga istirahat Lisa katanya sakit" ucap Seulgi melihat Lisa datang digendong Rose.

"Hehehe udah agak mendingan kak, bosen gue dikamar terus" ucap Lisa.

"Dah, beliin gue Tas Y*L keluaran terbaru" ucap Rose menurunkan Lisa di sofa Jennie
"Anjir ini pemerasan namanya" ucap Lisa kesal.

"Lo udah janji wlee" Rose
"Waahh ada maunya ternyata" Yeri
"Iya iya"
"Untung gue kaya" batin Lisa lalu menidurkan kepalanya di pangkuan Wendy.

"Owh iya gue lupa ngasih tau kalian" ucap Irene semua menengok ke arah Irene kecuali Lisa yang sedang melamun
"Ngasih tau apa kak" tanya Yeri
"Suho mau kesini besok sama temennya, bolehkan?" Izin Irene.
"Biasanya kalo mau kesini juga ngga perlu izin, emang kenapa kak?" Tanya Jisoo.

"Sekarang kan ada Lisa gue takut dia ngga nyaman" jawab Irene melihat ke arah Lisa.

"Lis Lis" panggil Wendy membuat Lisa tersadar.
"Hah? Apaan" jawab Lisa tersadar dari lamunannya.
"Loh kok pada ngeliatin gue, gue tau gue cantik" ucap Lisa PD.

Semua orang yang ada disitu pun memutar bola matanya malas.

"Hehehe ada apa?" Tanya Lisa
"Besok Suho mau dateng sama temennya, boleh ngga Lisa?" Tanya Irene lagi.
"Lah kok ijin ke gue"
"Ya takutnya lo ngga nyaman"
"Sante aja kali kak, gue penasaran sama pacar kak Irene" ucap Lisa tertawa.
"Yang dateng bukan cuma pacar gue aja" ucap Irene melirik Seulgi dan Wendy.
"Lho emang dia Dateng" tanya Wendy. Pasalnya kekasihnya itu sangat sibuk, dia kuliah dan membantu mengurus agensi milik orang tuanya. Sehingga membuat Wendy dan kekasihnya jarang bertemu.

"Emang dia ngga ngabarin Lo?" Tanya Seulgi.

"Gue belum buka hp dari tadi, mungkin ngga sempet ngabarin" Wendy sambil mengusap kepala Lisa.

"Wah bebeb gue juga harus Dateng, ntar gue jadi nyamuk" ucap Joy mengambil ponsel untuk menghubungi kekasihnya.

Mereka menatap Joy datar.

"Gue jomblo gue diem" ucap Yeri
"Jomblo yah, kemaren malem gue denger kaya ada yang lagi telfonan trus bilang gini "kamu udah makan belum" ". Sindir Jennie melirik Yeri.

"Ha-h?" Yeri merasa Jennie melihat ke arahnya pun salah tingkah.

"Wah Yeri mulai main rahasia rahasia an" Ucap Jisoo heboh.

Irene memberi tatapan intimidasi ke Yeri.
"Siapa? Kapan? Dimana?" Tanya Irene

Melihat tatapan Irene membuat Yeri gugup.

"Ehm i-itu..."
"Kemaren Siang di taman gue di tembak Mark" jawab Yeri menunduk.
"Lo kok ngga mati" ucap Jisoo

Plak"heh mulut, maksud Yeri itu ditembak nyatain perasan" kesal Jennie.

Yeri mendengar itu tidak bisa bisa menyembunyikan rona merah di pipinya.

"Ciee salting" ejek Rose ditertawakan yang lain.

"Eh jadi Lo boong kalo mau pergi sama Tzuyu?" Irene.

"M-maaf kak gue takut ngga dibolehin" jawab Yeri jujur.

"Yeri, asal Lo kasih tau alasan yang jelas pasti kita bolehin" ucap Irene

"Iya kak lain kali ngga bakal diulangi" Yeri
"Okeh berarti udah pada punya pasangan kecuali Lisa" ucap Irene.

"Hah?" Ucap blackvelvet kecuali JenJisros

"Jennie, Jisoo, Rose jangan kira gue gatau" Ucap Irene tersenyum mengejek.

"Idih sendirinya aja main rahasia rahasia an" Sindir Yeri ke Jisoo

"Wahh parah kalian kita ngga dikasih tau" Seulgi

"Bukan gitu" elak Jennie
"Iya k-kita mau ngasih tau iya ngasih tau sekarang" gugup Rose.
Sementara Jisoo hanya tersenyum menanggapi nya.

"Kak jis bantuin jelasin" bisik Jennie

Mereka bertiga pun menjelaskan bagaimana mereka bisa memiliki kekasih, dimulai dari Jisoo yang sudah memiliki kekasih dua hari sebelum ujian kelas 12. Jennie yang sudah lama sebelum Lisa datang, hanya belum dia beritahukan ke sahabat sahabatnya, dan Rose baru tadi siang.

"Kenapa ngga ngasih tau dari awal?" Tanya Joy

"Hehehe malu"
"Idih sok malu malu monyet Lo pada" ucap Seulgi.

"eh Lisa tidur" ucap Wendy membuat mereka melihat ke arah Lisa.

Terlihat gadis berponi tertidur dipangkuan Wendy, karena mendengar cerita tadi membuat nya mengantuk. Lalu Wendy mengecek suhu tubuh Lisa.

"Dia masih demam kita bangunin jangan?" Wendy

"Jangan biar gue aja yang angkat" Seulgi

"Kuat kak?" Tanya Yeri khawatir

"Kuat kok" ucap Seulgi lalu mengangkat Lisa menuju ke kamarnya.

"Ini anak kok ringan banget" batin Seulgi.

"Udah malem kita juga tidur" ajak Irene

__________
Haaiii

Maaf kalo ada kesalahan dalam penulisan

Makasih buat yang udah vote


Owh iya jangan lupa vote dan follow akun wattpad ku 95_daday




The Sound Of Time Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang