7

616 88 10
                                    

Gracia tengah mengemasi dan melipat beberapa baju dan memasukannya ke dalam sebuah koper dengan perasaan berat.

Dua hari yang lalu setelah dia tahu bahwa Jinan dan Cindy telah tertukar, kedua belah keluarga sepakat untuk mempertemukan mereka. Mereka juga memutuskan untuk berlibur bersama agar mereka bisa mengenal putri kandung mereka masing-masing.

Hari ini adalah sehari sebelum mereka pergi. Gracia sudah menyiapkan keperluan Jinan, namun beberapa baju masih belum masuk ke dalam koper.

"Mama ? Kita mau kemana ? Liburan ya ?"
Tanya Jinan. Anak itu baru saja main bersama Shami.

"Eh, kamu. Iya kita mau liburan ke bali besok. Kamu suka kan ?"

"Iya suka. Yey liburan !!"

Gracia tersenyum melihatnya. Entah kenapa dia tidak sanggup melihat wajah Jinan saat ini. Melihatnya membuat dia tambah bersedih.

Gracia amat sangat menyayangi Jinan. Dia jatuh cinta dengan anak itu. Mau anak kandung atau tidak Gracia tidak peduli. Namun, dia juga ingin membesarkan anak kandungnya. Anak yang dia nantikan setelah menikah.

Itu yang membuat Gracia dilema.

"Mama ? Mama menangis ?"

Tangan mungil Jinan membelai kedua pipi Gracia dan mencoba menghapus tetesan air mata itu.

"Ah...maaf. Mama...ngak nangis kok"
Bohong Gracia.

"Mama bohong, Jinan tahu mama bohong"
Katanya.

"Ngak kok, mama ngak bohong"

Untuk membuat Jinan tidak curiga dia memeluk Jinan.

"Mama cuma seneng karena mau liburan bareng setelah sekian lama ngak liburan lagi. Mama sama papa kan sibuk terus jadi jarang ajak Jinan liburan. Dan sekarang kita bisa liburan bareng, mama menangis karena itu kok"

"Jinan ngerti, Jinan juga seneng kok akhirnya kita bisa liburan lagi. Makasih ya ma, udah ajak Jinan liburan lagi"

"Kenapa makasih ?"
Tanya Gracia heran.

"Yaaa...makasih aja. Hehehe"

Tak jauh berbeda dengan Gracia yang tengah bersiap, Fiony juga nampak bersiap dengan mengemasi beberapa baju Cindy.

"Ma...mau kemana ? Kity ikut ?"
Christy terus bertanya sepanjang Fiony mengemasi baju.

"Iya, adek ikut kok. Udah sana main sama ka Dhea aja"

"Ngak mau, ka Dhea lagi main sama ka Cindy"

"Ya main juga sama ka Cindy dan jangan ganggu mama berkemas. Kamu buat mama lambat kemasi baju, dek"

"Ma...mama kenapa ? Mata mama kok merah ? Mama sakit ?"

"Christy...mama ngak kenapa napa kok"

"Ma...ka Cindy mau pergi jauh ya ?"

Fiony menghentikan kegiatannya. Dia menoleh sempurna ke arah putri bungsunya.

"Ka-kamu...tanya apa ?"

"Ka Cindy mau pergi dari rumah ?"

"Hah? Kenapa kamu tanya kayak gitu ?"

"Itu, bajunya ka Cindy mama kemasi semua"
Ujarnya.

"Ah...aduh...mama lupa"
Fiony lekas mengeluarkan beberapa baju dan kembali memasukan nya kedalam lemari.

"Udah kan ?"

"Mama aneh"

"Makanya adek main aja jangan ganggu orang dewasa. Dan jangan bilang kayak tadi di depan ka Cindy, nanti ka Cindy sedih, ya?"

Swapped PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang