Jinan berjalan menuju dapur dengan kedua pipi nya yang basah. Dia sedikit menghapus jejak air matanya meski tak bisa menyembunyikan fakta bahwa dia baru saja menangis.Dia lekas menghampiri salah satu asisten di rumahnya yang kebetulan tengah berada di dapur. Dia tarik sedikit baju milik mba disana agar tahu tentang keberadaan nya.
"Eh, non Jinan. Kenapa non ?"
Tanya mba tersebut."Mau ini"
Tunjuk Jinan pada satu kardus merek minuman."Yang ini ? Kan udah buat tadi"
"Mau lagi"
Asisten rumah tangga milik Gracia hanya menurut atas ucapan anak majikannya. Meski agak sedikit aneh permintaan nya. Aneh karena belum genap sepuluh menit yang lalu setelah Jinan meminta hal yang sama namun kini meminta lagi.
"Udah ? Mau mba anter kemana ?"
Tanya asisten itu."Biar Jinan aja yang bawa, ini buat mama"
Katanya."Tapi ini panas loh, nanti kalau jatuh gimana ?"
"Jinan bisa kok bawanya"
Asisten tersebut merasa sedikit aneh melihat Jinan. Tuan putri yang sehari harinya ceria sekarang nampak sekali tengah bersedih. Bahkan tadi saat anak tersebut masuk dapur, dia terlihat sehabis menangis. Ingin bertanya namun dia urungkan saat anak tersebut minta di buatkan coklat hangat.
"Biar mba Eti yang bawa ya princess?"
"Ngak mba, Jinan aja"
Wanita bernama Eti pun mengalah dan membiarkan Jinan membawa satu gelas coklat panas dengan kedua tangannya yang mungil.
Perlahan namun pasti akhirnya Jinan tiba di depan pintu kamar mamanya. Dari dalam Chika juga baru saja keluar dari dalam kamar dan kaget melihat Jinan di depan pintu dengan gelas yang mengebulkan asap di tangan nya.
"Lah...Jinan. Kamu bawa apa itu ?"
Panik Chika.Chika mengintip isinya dan hanya menghela nafasnya.
"Buat mama kamu ?"
Jinan hanya mengangguk.
"Sini, biar aunty Chika aja yang bawa ke dalam"
Pinta Chika."Ngak aunty, Jinan bisa kok"
"Ya udah. Biar aunty Chika yang buka pintu"
Chika membuka pintu dan membiarkan Jinan masuk lalu dirinya pun ikut masuk dan menutup pintu itu kembali.
"Mama"
Panggil Jinan.Gracia yang masih sibuk dengan urusan bajunya yang belum selesai jadi menoleh. Saat yang datang adalah Jinan, dia pun tersenyum.
"Sayangnya mama bawa apa ?"
Tanya Gracia. Dia menyingkirkan koper di sebelah nya agar Jinan bisa mendekat."Coklat panas buat mama"
Katanya sembari menyodorkan gelas yang di bawanya dari dapur."Wah..makasih sayang"
Gracia menerimanya dengan senang hati lalu meniup niup kecil di atas gelas."Mama pasti cape beresin semua ini ya ? Maaf ya ma ? Jinan nggak bantuin mama. Tapi sekarang biar Jinan bantuin mama selagi mama minum itu"
Katanya yang lekas mengambil satu baju dan memasukannya ke dalam lemari."Jinan?"
Panggil Gracia."Udah. Semua biar mama aja. Lagian tinggal satu koper lagi yang belum keluar"
Jinan pun duduk di hadapan Gracia yang masih meniup niup isi dalam gelas itu.
"Mama ?"
"Iya ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Swapped Princess
FantasyKetika dua putri dari dua keluarga berbeda kasta tertukar dan baru di ketahui setelah 6 tahun lamanya, lalu apa yang akan terjadi ke depan nya ?. Mari kita saksikan bersama.