13

508 86 8
                                    

Perjalanan itu menjadi amat sangat lambat bagi Jinan. Namun terasa sangat cepat bagi Shami dan juga Gracia. Saat ini ketiganya akan pergi menuju suatu tempat dimana mereka akan kembali bertemu dengan keluarga Ara.

Kemarin sudah sedikit Shami dan Gracia ceritakan kepada Jinan mengenai telah tertukarnya dia dan juga Cindy sewaktu keduanya baru lahir. Jinan sedikit mengerti arti semua yang telah di ceritakan kedua orang tuanya. Dan dia mencoba mengerti dngan keadaan ini.

Anak itu cukup dewasa dengan menerima takdirnya yang berat itu. Dia anak yang sabar dan juga menerima segalanya dengan senang hati.

Gracia beberapa kali mencuri perhatian kepada Jinan yang duduk di belakang. Dia tidak mengira hari ini akan terjadi juga. Dia sampai detik ini pun masih tidak rela anak manisnya pergi jauh dari nya.

Air mata Gracia kembali jatuh. Kelopaknya tampak membengkak dan dadanya sudah nyeri sejak kemarin saat mengemasi baju baju milik Jinan. Ingin rasanya tidak melakukan pertukaran itu, ingin berada di keadaan saat dulu mereka belum tahu kebenaran ini, ingin sekali memutar waktu agar kejadian ini tidak terjadi, tapi apa daya bila sudah berbicara takdir.

Shami menarik jemari Gracia dan menggenggam tangannya erat. Dia menoleh ke arah Gracia saat keduanya tiba di lampu merah. Dia tersenyum untuk memberi sedikit dukungan untuk sang istri agar lebih tegar. Jinan tadi meminta agar dia di antar tanpa air mata dari sang ibu atau ayahnya, maka Gracia harus bisa menahannya.

"Gee,"

"Maaf"

Perjalanan mereka akhirnya selesai. Mereka tiba di sebuah rumah makan dan bermain yang posisinya di tengah dari lokasi rumah Shami dan Ara.

Ara dan Fiony telah sampai terlebih dahulu dari mobil mereka yang terparkir di depan.

Shami keluar lebih dahulu dan membukakan pintu untuk Jinan keluar.

"Ayo anak manis"
Ujar Shami sembari membantu Jinan keluar dari mobil.

Shami menunjun jalan Jinan untuk masuk ke dalam sedangkan Gracia berjalan di belakang.

Gracia membuat satu video yang mengharukan.

Video dimana untuk terakhir kalinya dia dan Shami menjadi papa dan mama dari gadis bernama Jinan. Dia merekam saat Shami dengan posesif mengandeng tangan Jinan dan sesekali ada obrolan di antara mereka, entah apa namun Jinan nampak tertawa. Kelak, Gracia akan merindukan disaat suaminya melawak yang sebenarnya garing namun anaknya akan tertawa terbahak bahak. Dia pasti akan merindukan itu.

"Pak Shami" sapa Ara.

"Ah...kalian"

Shami membungkuk dan membelai pipi Jinan.

"Kamu main dulu ya sama Cindy ?"
Kata Shami.

Jinan hanya mengangguk lalu berjalan ke arah area bermain dan dia sudah bisa menemukan Cindy disana yang tengah bermain di mandi bola.

"Silahkan duduk, pak, bu"
Ujar Ara.

Keempat nya duduk secara berhadapan.

Gracia juga melihat bagaimana hancurnya Fiony saat ini. Ibu mana yang rela anak yang mereka besarkan di tukar dengan anak orang lain yang bahkan baru sebulan mereka temui. Meski memang kebenarannya adalah anak mereka telah tertukar.

"Ara...kami hanya meminta satu hal sama kalian. Bahwa Jinan meski bukan anak kandung kami, tapi kami masih orang tuanya. Jadi, izinkan kami untuk bertemu dia dan itu berlaku juga bagi kalian yang boleh berkunjung kerumah kami untuk bertemu Cindy"

"Iya pak, kami setuju dan dengan senang hati menerima bapak atau ibu bila kalian akan berkunjung kerumah kami"

"Fio...?"

Swapped PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang