Setelah beberapa jam akhirnya tibalah waktu istirahat. Seperti yang telah dijanjikan, Rafa akan menemani Vano untuk mengelili lingkungan sekolah."Jadi kan temenin Vano?" Ujar Devano sambil memasukkan buku ke dalam tasnya.
"Jadi dong, yaudah yuk," ujar Rafa. Lalu mereka pun keluar kelas. Rafa membawa Devano mulai dari perpustakaan, kantin, berbagai kelas dan kini mereka tiba di taman sekolah.
"Nah, ini taman sekolah kita," ujar Rafa.
"Wahh, tamannya luas ya," ujar Devano terkagum.
"Iya, di sini udaranya juga sejuk."
"Yaudah, duduk di bangku sana yuk," ujar Rafa lalu menunjuk sebuah bangku. Rafa dan Devano pun duduk di sana.
"Oiya Raf, kamu udah punya pacar belum?" Tanya Devano.
"Nggak, kenapa emangnya?"
"Ya gak papa sih, Vano nanya aja."
"Kamu sendiri gimana?" Tanya Rafa.
"Belum punya," jawab Devano. Rafa hanya menganggukkan kepalanya.
"Kapan-kapan aku boleh belajar bareng gak, sama kamu?" Tanya Devano.
"Boleh kok, gimana nanti sore pulang sekolah," ujar Rafa.
"Ok, makasih yaa."
"Eh ini ada daun dirambut kamu," ujar Devano lalu mengambil daun tersebut. Dan adegan tersebut dilihat oleh Noval yang kebetulan lewat. Segera Noval menghampiri Rafa dan Devano.
"Yaelah, gak malu apa, bermesraan di sini," ujar Noval.
"Apaan sih lu, gue gak ada urusan ya sama lu, pergi sana," ujar Rafa.
"Siapa Raf?" Tanya Devano pelan.
"Gak tau, orang gila kayaknya."
"Yaudah lah kita pergi aja," ujar Rafa lalu menarik lengan Devano dan pergi meninggalkan Noval.
"Emangnya tadi siapa sih?" Tanya Devano penasaran.
"Teman gue, cuma ya gitu deh, sikapnya emang gitu, jadi jangan diambil hati ya," ujar Rafa dan Devano hanya mengangguk.
Setelah pulang sekolah Rafa dan Devano pun pulang ke rumah Rafa. Hari ini Rafa dan Devano akan belajar bersama.
"Ini rumah kamu?" Tanya Devano saat sudah sampai.
"Iya, yaudah yuk masuk."
"Assalamualaikum, ma ... O ma," teriak Rafa.
"Walaikusalam, eh Rafa udah pulang, ini siapa?" Ujar Karin.
"Kenalin ma, teman aku."
"Aku Devano tante, panggil aja Vano," ujar Devano sambil tersenyum.
"Ohhh, yaudah silahkan masuk."
"Nah, ini kamar gue," ujar Rafa saat telah tiba di kamar.
"Lo mau bersih-bersih dulu apa gimana? Kalau mau bersih-bersih, gue ada handuk, pakai baju gue aja dulu, dan itu kamar mandinya."
"Boleh deh," ujar Devano. Lalu Rafa pun mengambilkan handuk dan memberikannya pada Devano. Devano pun masuk ke kamar mandi untuk bersih-bersih. Dan sembari menunggu Devano, Rafa segera mengganti seragamnya.
Beberapa menit kemudian Devano keluar dari kamar mandi dengan lilitan handuk di pinggangnya. Bola mata Rafa seketika membulat melihat pemandangan yang ada di depannya, ia terpesona dengan otot-otot Devano dan perut sixpacknya. Segera Rafa berbalik badan.
"Astaghfirullah, mata gue ternodai," lirih Rafa.
"Rafa, kamu kenapa?"
Ketika Rafa membalikkan lagi badannya Devano sudah berdiri tepat dihadapannya. Jantung Rafa mulai tak karuan, tercium jelas oleh Rafa aroma tubuh Devano, dan itu semua membuat Rafa ingin terbang.
"Ng-nggak kok, gue gak papa," ujar Rafa gugup lalu mengalihkan pandangannya.
Lalu Rafa menuju lemari dan memilihkan baju untuk Devano.
"Ni, bajunya," ujar Rafa sambil menyodorkan baju tersebut.
"Makasih," ujar Devano lalu memakainya.
"Celananya gak ada, apa Vano pakai handuk gini aja?" Tanya Devano polos.
"Oh iya, tunggu bentar."
"Duh ... Kok gue jadi salting gini sih," batin Rafa.
Setelah selesai Devano memakai pakaian, mereka pun belajar bersama. Mereka duduk secara berhadap-hadapan. Rafa pun mulai menjelaskan materi tadi siang pada Devano. Namun, bukannya fokus mendengarkan Rafa, Devano malah fokus memandangi wajah Rafa. Dan ketika Rafa sadar bahwa Devano memandanginya sedari tadi, ia pun jadi salah tingkah.
"Duh ... Tatapannya itu loh, bikin gue meleleh," batin Rafa.
"Gitu amat liatinnya," ujar Rafa mencoba mengusir ketegangannya.
"Kamu imut," ujar Devano.
"Apaansih," ujar Rafa salah tingkah.
"Duh ... Kok jadi gini sih," batin Rafa.
"Mau belajar apa gak ni, kalau gak gue simpan ni bukunya," ujar Rafa.
"Eh jangan, iya mau belajar, yaudah kita mulai lagi, aku bakal serius dengarinnya," ujar Devano.
Jangan lupa like and komen ya

KAMU SEDANG MEMBACA
Salahkah Jika Aku Mencintaimu [Tamat]
Short StoryNoval, pria ganteng dan cool yang jatuh cinta dan mengungkapkannya secara terang-terangan kepada Rafa. ya, terdengar aneh, tapi cinta itu datang dengan sendirinya. Rafa, pria manis dan cute juga mencintai Noval. tapi Rafa tak akan mau mengakuinya di...