Bab 19. Keuwwuan yang hakiki

658 64 1
                                    


Sudah satu Minggu sejak kejadian bercintanya antara Noval dan Rafa. Rasa perih di anus Rafa pun telah hilang. Sekarang Rafa tengah bersiap-siap untuk berangkat ke kost Noval sambil membawakan kue.

"Mama aku pergi dulu ya," pamit Rafa pada Karin.

"Mau kemana, rapi amat?" Tanya Karin.

"Ke rumah teman ma," jawab Rafa.

"Yaudah, hati-hati ya."

"Iya ma, assalamualaikum."

"Walaikusalam."

Rafa pun berangkat setelah mencium tangan Karin. Rafa berangkat menggunakan motor beat kesayangannya. Setelah 10 menit perjalanan akhirnya Rafa sampai di kost Noval. Setelah memarkirkan motor dan melepas helm, Rafa pun masuk ke dalam dan kebetulan kost nya tidak dikunci.

"Sayang, manja mengkek darling ailopyu, dimanakah dirimu," teriak Rafa sambil menaruh bekal kue di meja.

"Apasih, datang-datang berisik," ujar Noval yang baru muncul dari arah dapur yang ditangannya ada es jeruk.

"Oohhh, berisik ya, yaudah aku pulang aja," ujar Rafa kesal dan balik badan mau pulang.

"Nggak sayang, becanda." Segera Noval meletakkan gelas di meja dan berlari memeluk Rafa dari belakang.

"Lepas ah, males tau gak," ujar Rafa ngambek.

"Ihh ayang mah, aku becanda lho yang, muachh," ujar Noval lalu mencium pipi Rafa.

"Ayang bawa apa?" Tanya Noval.

"Bawa taik aku, mau kamu taik?" Jawab Rafa.

"Iihh ayang mah, yaudah mana taiknya, aku pengen cobain."

"Ihh, memang gawaras ya kamu," ujar Rafa terkekeh.

"Tapi kamu sayang kan?" Tanya Noval.

Btw Noval masih memeluk Rafa.

"Nggak, hehe, iya, sayang banget," jawab Rafa senyum.

"Kamu janji ya, sampai kapanpun kita harus tetap sama-sama, kamu gak akan ninggalin aku," ujar Rafa.

"Aku janji akan selalu ada buat kamu yang, yaudah duduk dulu yuk." Mereka pun duduk di kursi sambil ngobrol dan menikmati kue yang dibawa oleh Rafa.

Di kursi Noval tak henti-hentinya mencium Rafa dan memeluknya.

"Aku sayang kamu, muach."

"Kamu hanya milik aku muach."

"Gaboleh yang lain miliki kamu, muach, muach, muacchhh."

Itulah kata-kata yang dilontarkan Noval dan disetiap ujung kata selalu mencium pipi Rafa.

"Iihh ayang mah, jangan cium Mulu, basah kan pipi aku."

"Hehe, maaf sayang, lho kok kamu nangis, kamu marah ya, aku ciumin terus, maafin aku ya," ujar Noval yang merasa bersalah melihat air mata Rafa tumpah.

"Nggak yang, aku gak marah, aku hanya takut kehilangan kamu, aku sayang banget sama kamu, kamu sangat berarti dihidup aku, aku gabisa bayangin gimana hidup aku tanpa kamu, jangan pergi ya sayang, jangan pernah bosan sama aku," ujar Rafa.

"Ututtutu sayang, jangan ngomong gitu dong, aku gak akan pergi kok, aku tetap di sini, di sisi sayang terus, udah ya, jangan nangis lagi," ujar Noval mengusap air mata Rafa lalu memeluknya dan Rafa pun membalas pelukannya.

"Ntah kenapa aku sangat takut kehilanganmu Noval," batin Rafa dalam pelukan Noval.

"Ayang udah makan belum?" Tanya Noval setelah melepas pelukannya.

"Belum," jawab Rafa sambil menggeleng.

"Yaudah, kita makan di luar yuk?"

"Yuk, pakai motor aku ya, kamu yang bawa.

"Ok deh sayang."

Mereka pun berangkat ke sebuah cafe untuk makan menggunakan motor beat Rafa. Setelah sampai di cafe, mereka masuk.

Mereka duduk di pojokan, setelah memesan makanan, mereka ngobrol sambil menunggu.

"Ayang?" Ujar Rafa.

"Iya sayang, kenapa?"

"Kamu nanti mau kuliah di mana?" Tanya Rafa.

"Belum tau sih, emang kenapa?"

"Gapapa, pokoknya nanti kita harus satu kampus ya, aku gamau jauh dari kamu."

"Iya sayang, pasti kok," ujar Noval.

Entah mengapa Rafa sangat bucin pada Noval, padahal dulu Noval yang bucin pada Rafa dan selalu mengejar-ngejar Rafa.

Makanan pun datang, mereka segera menyantap makanan tersebut.

"Wah, asik nih kayaknya," ujar Farel yang datang tiba-tiba.

"Eh Rel, lu sama siapa  ke sini?" Ujar Rafa.

"Sendiri, biasalah, jomblo," jawab Farel.

"Indah mana?" Tanya Rafa.

"Ya mana gue tau," ujar Farel lalu duduk di kursi samping Rafa.

"Lo mau makan?" Tawar Rafa.

"Nggak deh, gue minum aja." Farel pun memanggil pelayan lalu memesan coklat panas.

"Eh tapi gue ngerasa ada yang aneh deh antara kalian," ujar Farel yang membuat Rafa dan Noval terkejut.

"Aneh gimana?" Tanya Rafa.

"Ya aneh, perasaan dulu lu benci banget sama Noval, sekarang kenapa tiba-tiba akrab gini." Ujar Farel.

"Apaansi, perasaan lu aja kali," ujar Rafa salting.

Jangan lupa vote ya!

Salahkah Jika Aku Mencintaimu [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang