Bab 7. Jadian?

898 85 0
                                    


Sudah 3 hari Rafa dirawat di rumah sakit. Dokter mengatakan Rafa terkena tipus. Kondisi Rafa sudah mulai membaik hingga sekarang, hanya saja selama di rumah sakit Rafa selalu memikirkan Noval.

"Apa Noval sudah benci sama gue, apa gak ada kesempatan kedua buat gue. Val, gue kangen, gue sakit Val, biasanya kalau gue sakit lo orang pertama yang khawatir dan perhatian sama gue," batin Rafa. Memang jika Rafa sakit Noval lah orang pertama yang khawatir akan keadaan Rafa.

Flashback

"Rafa, kok kamu pucet, kamu sakit ya?" Ujar Noval lalu menempelkan telapak tangannya ke dahi Rafa.

"Gue gak papa," ujar Rafa lemas.

"Badan kamu panas, kamu pulang aja ya, biar aku antar tapi sebelum itu kita izin dulu sama guru," ujar Noval dengan nada khawatir.

"Nggak usah, gue cuma pusing dikit aja, bentar lagi juga sembuh."

"Sayang, kamu jangan bandel, aku mohon untuk kali ini aja, jangan bantah ya."

Rafa hanya mengangguk, memang rasanya tidak sanggup lagi meneruskan pembelajaran hari itu, karena badan Rafa benar-benar panas dan kepalanya sangat pusing. Akhirnya Rafa pun pulang di antar oleh Noval.

Flash on

Seketika air mata Rafa menetes setelah mengingat kembali betapa perhatiannya Noval saat ia sakit. Namun sekarang, Noval tidak muncul sedangkan Rafa sudah 3 hari di rumah sakit.

Dan entah kenapa sekarang Rafa berubah jadi pria yang cengeng. Ia lebih sering menangis, padahal aslinya menangis adalah hal yang pantang baginya.

"Lo kenapa sih, belakangan ini gue liat lo jadi sering nangis gak jelas."

Sedang menangis Rafa dikejutkan oleh suara Rendi yang baru saja kembali habis menebus obat di apotik.

"Apaansih, mata gue tu kelilipan," ujar Rafa gugup lalu menghapus kasar air matanya.

"Yaelah, nangis nangis aja kali, gak usah gengsi segala."

"Bacot lo, btw lo habis darimana?" Ujar Rafa berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Habis nebus obat lo."

"Assalamualaikum."

Sontak Rafa dan Rendi menoleh ke arah pintu, rupanya yang datang adalah Indah dan Farel.

"Walaikusalam."

"Gimana keadaan lo Raf?" Ujar Farel.

"Alhamdulillah, udah baik."

"Kalian ngomong aja dulu, gue keluar bentar," ujar Rendi lalu keluar.

"Woi, liatin apa Lo?" Ujar Farel menganggetkan Indah.

"Apaansi Lo, eh Rafa, itu tadi kakak Lo?" Ujar Indah.

"Iya, kenapa emangnya?" Jawab Rafa dan bertanya balik.

"Dia udah punya cewek apa jomblo?" Tanya Indah antusias.

"Gak tau juga sih."

"Lo kenalin gue dong ke kakak lo, mana tau gue bisa jadi kakak ipar lo."

"Gak akan mau dia sama Lo, modelan kayak gini gak akan ada yang selera," celetuk Farel.

"Lo mending diam deh, Lo iri kan, Lo masih jomblo sedangkan gue, bentar lagi bakal punya cowok."

"Kepedean Lo, belum tentu juga dia mau sama Lo."

"Udah-udah, kalian gak di sekolah gak dimana berantem mulu," lerai Rafa.

"Si Farel nih, oiya, kapan kata dokter lo boleh pulang?" Ujar Indah.

"Kata dokter besok udah boleh pulang," jawab Rafa.

"Oiya, selama Lo gak sekolah, ada berita yang sangat hot Lo," ujar Indah.

"Berita apa?"

"Noval udah jadian sama Mita, dan Lo tau, banyak banget cewek-cewek yang patah hati," ujar Mita menerangkan.

"Deg!"

Apa Rafa tidak salah dengar? Noval jadian sama Mita? Ada apa ini, apa Noval benar-benar sudah melupakan dirinya, secepat itukah?

Seketika hati Rafa hancur berkeping-keping setelah mendengar perkataan Indah. Rafa bingung harus apa, ia tidak dapat berbohong bahwa ia cemburu. Apa ini pertanda bahwa Rafa harus melupakan Noval?

"Rafa, kok Lo diam."

"Nggak kok, gue turut bahagia atas jadiannya mereka," jawab Rafa berbohong.

#Jangan_lupa_like_dan_komen_ya!

Salahkah Jika Aku Mencintaimu [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang