Bab 15. Satu hari bersama Noval

701 71 0
                                    


Setelah selesai makan lontong. Indah dan Farel pamit untuk silaturahmi ke rumah temannya yang lain.

"Makasih ya tante, kita pamit dulu," ujar Indah.

"Kok buru-buru," ujar Karin.

"Gak papa tante, takut gak keburu," ujar Indah.

"Yaudah, hati-hati ya."

"Raf, lo mau ikut gak?" Bisik Farel pada Rafa.

"Nggak deh, kalian duluan aja."

"Oiya ndah, nanti malam kamu sibuk gak?" Ujar Rendi pada Indah.

"Nggak, kenapa kak?" Ujar Indah.

"Aku mau ngajak kamu jalan, mau gak?"

"Gue gak salah dengar, kak Rendi mau ngajak gue jalan? Demi apa gue senang banget," batin Indah.

"Bisa kok kak," ujar Indah.

"Yaudah, nanti malam aku jemput ya," ujar Rendi.

"Ekhem, cie, liat tu ma, calon mantu," sindir Rafa yang membuat Indah dan Rendi salah tingkah. Akhirnya Indah san Farel pun pergi.

"Yaudah ma, aku juga mau keluar," ujar Rendi lalu berdiri hendak pergi.

Karin pun membawa semua piring ke dapur. Tinggalah Rafa dan Noval di meja makan.

"Sayang," ujar Noval manja sambil memegang lengan Rafa.

"Hm."

"Cuek banget sih."

"Kenapa Noval?"

"Tu kan, malah panggil nama," ujar Noval ngambek.

"Yaudah, kenapa sayang?" Ujar Rafa lembut.

"Gitu dong, ke kost aku yuk,"

"Yaudah, aku pamit sama mama dulu ya, oiya kamu gak mudik?"

"Kan dilarang mudik yang."

"Oh, yaudah, tunggu bentar." Rafa pun menyusul Karin ke dapur hendak pamit. Setelah pamit mereka pun berangkat ke kost Noval. Setibanya di kost,

Rafa langsung duduk di sofa sedangkan Noval tiduran dengan kepalanya di atas paha Rafa.

"Berat yang," ujar Rafa.

"Nggak papa, aku nyaman kayak gini."

Memang posisi seperti ini yang paling nyaman menurut Noval. Rafa pun tak keberatan, karena dia gak mau kehilangan Noval.

"Yang, kamu sayang gak sama aku?" Ujar Noval.

"Nggak," jawab Rafa yang membuat Noval terkejut.

"Yang benar yang, kamu mah..."

"Becanda sayang, iya, aku sayang banget sama kamu," Ujar Rafa lalu mencium pipi Noval.

"Muaach."

"Satu lagi sini yang," ujar Noval menunjuk pipi kirinya.

"Muach."

"Hehe, makasi sayang."

Noval sangat bahagia karena hari demi hari sifat Rafa berubah padanya. Dari yang semulanya kasar, kini Rafa jadi lembut, inilah yang Noval nantikan dari dulu.

"Yang, aku mau nanya deh sama kamu, boleh gak?" Ujar Rafa sambil membelai rambut Noval dengan lembut.

"Nanya apa?"

"Selama kamu pacaran sama Mita, kamu ngapain aja?"

Tampak Noval diam sejenak lalu menjawab.

"Kok kamu nanya gitu?"

"Ya gak papa, pengen tau aja."

"Aku gak ngapa-ngapain sayang, lagian kan kamu tau, aku pacaran sama dia cuma mau bikin kamu cemburu aja, sayang aku cuma buat kamu aja, dihati aku cuma ada kamu."

( Author : Halah, buaya darat mah selalu gitu bilangnya )
Noval : apasi Thor, kok kau bilang pula aku buaya darat )

"Kok gue ngerasa ada yang disembunyiin ya, sama Noval," batin Rafa.

"Yang, kok ngelamun." Noval mengubah posisi yang semula tiduran jadi duduk berhadapan dengan Rafa.

"Nggak kok, aku gak papa."

"Jalan-jalan yuk, keluar, bosan di rumah Mulu," ajak Noval.

"Jalan kemana?"

"Kemana aja, yang penting kamu senang," ujar Noval.

"Yaudah yuk."

Mereka pun bergegas keluar untuk jalan-jalan. Di hati Rafa masih janggal, ia merasa ada yang disembunyikan oleh Noval. Tapi, Rafa berusaha untuk percaya pada Noval.

Jangan lupa like and komen ya

Salahkah Jika Aku Mencintaimu [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang