Pagi ini kebetulan Rafa tidak masuk kuliah karena tidak ada jadwal. Rafa sengaja bangun lebih pagi karena ia ingin mengunjungi Karin dan Rendi. Sudah hampir satu bulan Rafa tidak ke sana, sekarang Rafa Rindu.Sebelum pergi Rafa sudah menyiapkan sarapan untuk Noval. Rafa memang selalu seperti itu, semarah apapun ia terhadap Noval, namun ia tak pernah tidak memasak.
Setelah semuanya beres, Rafa pun berangkat, sebelum berangkat tidak lupa Rafa mencium Noval yang sedang terlelap. Setelah melalui perjalanan hampir satu jam akhirnya Rafa sampai di rumah Karin.
"Assalamualaikum, mama," ujar Rafa sambil mengetuk pintu.
"Walaikusalam," ujar seseorang lalu membuka pintu dan ternyata itu Karin.
"Rafa, kok gak bilang mau ke sini," ujar Karin senang.
"Mama, aku kangen banget sama mama," ujar Rafa mencium tangan Karin lalu memeluk Karin.
"Yaudah sini masuk dulu," ujar Karin. Rafa pun masuk dan duduk di kursi tamu.
"Kamu kok jarang ke sini sih, kamu kan udah janji sama mama dulu kalau kamu akan sering ngunjungin mama."
"Iya ma, maaf banget, akhir-akhir ini aku Sibuk sama tugas kuliah."
"Sekarang kamu gak masuk?"
"Nggak ma, oiya Rendi mana?" Tanya Rafa.
"Ada tuh di kamarnya."
"Kamu udah sarapan belum, sarapan sama-sama yuk, mama kangen udah lama gak sarapan bareng kamu."
"Belum ma, aku juga kangen masakan mama."
Mereka pun menuju meja makan, di meja sudah tersedia beberapa masakan dan sayur buatan Karin.
Saat hendak makan, tiba-tiba Rendi datang, kebetulan sekarang hari weekend jadi Rendi tidak masuk kerja. Rendi sedikit kaget melihat Rafa.
"Siapa lu?" Ujar Rendi lalu mendudukkan bokongnya di samping Karin.
"Apaansih, sama Adek sendiri aja lupa," ujar Rafa kesal.
"Oiya gue lupa kalau gue punya Adek hehe, btw masih ingat rumah lu? Kira in dah lupa," ujar Rendi yang membuat Rafa bertambah kesal.
"Apaansih lu, ga ada otak memang lu," ujar Rafa kesal.
"Udah-udah, kok malah berantem sih, sekarang cepat makan, nanti keburu makanannya dingin," lerai Karin.
Mereka bertiga pun mulai sarapan, setelah sarapan Rafa membantu Karin mencuci piring. Sekarang mereka tengah berada di ruang tamu, mereka mengobrol sesekali tertawa.
"Assalamualaikum," ujar seseorang dari luar. Sontak Karin, Rendi dan Rafa melihat ke arah pintu dan ternyata itu Indah.
"Walaikusalam."
"Rafa, Lo Rafa kan, ya ampun, Lo kemana aja, udah lama gak ketemu," ujar Indah memeluk Rafa.
"He em, pelukin aja terus, jangan hirauin pacarnya," sindir Rendi cemburu. Indah pun melepas pelukannya.
"Hehe, bukan gitu Lo kak, kakak kan tau kalau kita itu sahabatan udah dari zaman SMA, sekarang udah lama gak ketemu, jadi kangen," ujar Indah mencium tangan Karin dan Rendi lalu duduk di samping Rendi.
"Sama aku gak kangen?" Ujar Rendi.
"Kangen dong, sama kakak aku selalu kangen, muachh," ujar Indah mencium pipi Rendi lalu memeluk Rendi.
"Mereka romantis banget ya, andai Noval masih seperti itu, gue bahagia banget," batin Rafa.
"Hehe, aku juga kangen sama kamu, muachh," balas Rendi lalu mencium pipi Indah.
"Udah kali mesraannya, gamalu apa," sindir Rafa.
"Bilang aja lu iri, makanya jangan jomblo terus, iya kan kak," ejek Indah.
"Idih, siapa juga yang iri, maap-maap ya," ujar Rafa tak terima.
"Yaudah Tante ke belakang dulu ya, kalian lanjut aja ngobrolnya," ujar Karin pada Indah.
"Pertanyaan gue belum lu jawab, lu kenapa jarang banget ke sini hah?" Ujar Indah.
"Sibuk gua mah," ujar Rafa sombong.
"Idih, so sibuk lu."
Selama ngobrol Rendi dan Indah selalu bertingkah romantis, dan semua keuwuuan mereka membuat Rafa iri dan sedih. Rafa mengingat betapa romantisnya Noval dulu, tapi sekarang? Noval terkesan cuek dan acuh.
Ketika Rendi mencium Indah, Rafa juga ingat dulu Noval sangat sering mencium Rafa, tapi sekarang sudah jarang.
"Oiya Raf, setelah Indah wisuda nanti kita mau nikah," ujar Rendi.
"Beneran? Gue doa in deh semoga lancar yah," ujar Rafa.
"Atau lu mau barengan nikahnya, tapi mana mungkin, lu kan jomblo hahahaha," ujar Rendi lalu tertawa.
"Kakak, gak boleh gitu," ujar Indah menempelkan telunjuknya di mulut Rendi.
"Hina aja terus, senang banget lu liat gue jomblo."
"Makanya lu cari pacar, muka ganteng tapi jomblo, masa ga ada cewe yang mau sama lu," ujar Rendi.
"Udah ah, males gue kalau gini," ujar Rafa muak.
"Baper, baper, emang gak ilang baper lu dari dulu," sindir Rendi.
"Eh mumpung sekarang weekend kita jalan-jalan yuk, gue telpon Farel dulu, lu juga udah lama kan gak ketemu sama Farel, kakak mau gak?" Ujar Indah.
"Buat kamu apa sih yang gak boleh," ujar Rendi mencubit hidung Indah.
"Yaudah, aku telepon dulu ya."
Indah pun menelepon Farel, Farel pun mau diajak oleh Indah jalan-jalan. Mereka janjian ketemuan di suatu tempat.
Jangan lupa untuk vote ya!
Thank you for all
![](https://img.wattpad.com/cover/279361983-288-k554123.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Salahkah Jika Aku Mencintaimu [Tamat]
Короткий рассказNoval, pria ganteng dan cool yang jatuh cinta dan mengungkapkannya secara terang-terangan kepada Rafa. ya, terdengar aneh, tapi cinta itu datang dengan sendirinya. Rafa, pria manis dan cute juga mencintai Noval. tapi Rafa tak akan mau mengakuinya di...