Bab 21. Kekecawaan Rafa

743 71 1
                                    


Sudah seminggu sejak kedatangan Mita dan anaknya ke kost Rafa. Kini sifat Rafa berubah total pada Noval. Jadi dingin dan bicara seperlunya saja. Noval sangat bingung apa yang terjadi pada Rafa, ia berusaha mengajak Rafa bicara tapi Rafa tetap dengan sifat dinginnya.

"Sayang, aku lapar, buatin mie dong," ujar Noval pada Rafa sambil memeluk Rafa dari belakang. Rafa sedang membuat teh di dapur. Seketika Rafa melepaskan pelukan tersebut dan bergegas mengambil gula.

Noval sudah tidak tahan lagi dengan Rafa. Akhir-akhir ini sikapnya sungguh membingungkan, akhirnya Emosi Noval pun meluap.

"Kamu kenapa sih, salah aku apa, kalau aku ada salah tu bilang jangan diam aja kek gini!"

Seketika Rafa berhenti mengaduk teh nya. Ia menarik nafas panjang dan berbalik ke arah Noval.

"Dasar lelaki brengsek," ujar Rafa senyum sinis.

"Maksud kamu apa sih, salah aku apa?" Teriak Noval.

"Lu masih tanya salah lu apa hah? Sekarang jujur, apa aja yang udah lu lakuin sama Mita selama kalian pacaran dulu!" Teriak Rafa. Emosi Rafa meluap seketika, ingin sekali ia memukul kepala Noval menggunakan benda keras, tapi mengingat Noval adalah orang yang paling ia sayang, Rafa pun mengurungkan niatnya.

"Deg!"

Seketika Noval terdiam,

"Maksud kamu apa?" Tanya Noval.

"Assalamualaikum."

Belum sempat Rafa menjawab, tiba-tiba terdengar suara orang mengucapkan salam, seketika Rafa dan Noval menoleh ke asal suara.

"Papaaaaa!" Teriak Rival berlari menghampiri Noval dan memeluk Noval.

Noval merasa bingung, kenapa anak ini memanggil papa? Siapa anak ini?

"Papa, aku kangen banget sama papa, papa kenapa tidak pernah menemui aku?" Ujar Rival.

Noval masih tetap diam, lalu pandangannya beralih pada Mita yang sedang tersenyum simpul.

"Kamu siapa?" Tanya Noval.

Lalu Mita menjelaskan semuanya pada Noval. Setelah itu Noval pun terdiam, ada penyesalan meluap di dadanya, air matanya jatuh, ia menyesal telah meninggalkan Mita dalam keadaan hamil. Ia merasa kasian tidak dapat membayangkan betapa tersiksanya Mita menjalani masa kehamilannya tanpa seorang suami.

"Ja-di, ini anak aku?" Ujar Noval gugup. Mita hanya mengangguk. Noval pun langsung memeluk erat Rival yang ada di pangkuannya. Air matanya menetes.

"Sayang, maafin papa ya, maafin papa udah ninggalin kamu selama ini," ujar Noval lalu mengecup dahi Rival.

"Iya papa, papa jangan nangis, kita pulang yuk pa, tinggal sama mama sama aku," ujar Rival.

Rafa? Rafa sedang berada di kamarnya, tapi ia mengintip pembicaraan Noval dan Mita dari tadi. Sekarang ia tengah menahan usai tangisnya, hatinya sakit, benar-benar sakit, apalagi ketika Rival meminta Noval untuk tinggal bersama Mita, perasaan Rafa sudah tak karuan.

Hati Rafa tambah sakit ketika melihat penyesalan di wajah Noval, apa itu pertanda Noval akan meninggalkannya? Sungguh, saat ini Rafa benar-benar hancur.

Rafa terus menangis dan menangis, sengaja ia menahan tangisnya agar tidak terdengar sampai keluar. Ia bingung sekarang, apa ia pulang saja ke rumah orang tuanya?

Setelah Mita dan Rival pamit pulang Noval pun masuk ke kamar. Sebenarnya Rival tidak mau di ajak pulang, ia hanya mau pulang jika Noval ikut, tapi karena kepintaran Mita merayu anaknya itu, akhirnya Rival menurut saja.

Ketika sampai di kamar sungguh terkejutnya Noval melihat Rafa sedang memasukkan bajunya ke dalam koper. Segera Noval menghampiri Rafa.

"Sayang, kamu mau ke mana, jangan tinggalin aku hiks hiks," tangis Noval pun pecah. Ia memeluk tubuh mungil Rafa. Seketika tangis Rafa pecah kembali.

"Lepasin, lepasin aku, kamu jahat Noval, aku mau pulang, kamu udah gak sayang lagi sama aku, aku benci kamu hiks hiks," ujar Rafa di sela-sela tangisnya sambil berusaha memberontak. Tapi tenaga Noval lebih kuat dari Rafa.

"Jangan yang, jangan pergi, jangan tinggalin aku, aku menyesal sayang, aku khilaf, plis jangan pergi," ujar Noval mengeratkan pelukannya.

Kini keduanya sama-sama menangis. Noval benar-benar menyesal sedangkan Rafa, hatinya benar-benar sakit.

"Kenapa Noval? Kenapa kamu lakuin ini? Aku salah apa? Mana bukti kata-kata kamu kalau kamu sayang sama aku dan gak mau nyakitin aku. Tapi sekarang apa? Aku salah apa Novalllll, aku salah apa?!!!"

"Kamu gak salah sayang, aku yang salah, aku mohon maafin aku,"

"Aku sayang sama kamu tapi kenapa kamu giniin aku Val, aku sakit Noval, hati aku sakit hiks hiks hiks."

"Jangan pergi Rafa, biarpun aku punya anak sama Mita tapi aku gak akan balikan sama dia, aku akan terus sama kamu sayang, hanya kamu, jangan pergi."

"Aku kecewa sama kamu Noval, aku kecewa, kamu udah khianatin kepercayaan aku."

"Aku janji sayang, aku janji aku akan selalu setia dan sayang sama kamu, Mita masa lalu aku dan masa depan aku kamu, Rival, dia anak aku, mau bagaimanapun dia anak aku, aku sangat berharap kamu ngerti,"

Jangan lupa vote dan follow akunku ya!

Baca juga cerita ku yang lain!

Judul: Dia nakal tapi aku sayang.

Dijamin kalian bakalan suka, thank you for all

Salahkah Jika Aku Mencintaimu [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang