Bab 9. Jangan kepedean lo!

906 94 5
                                    


Rafa segera bangkit dari tidurnya dan kembali ke kelas. Dalam perjalanan menuju ke kelas, ia berselisih dengan Noval dan Mita. Tampak Mita sedang bergelayut manja di lengan Noval membuat dada Rafa sesak.

"Hy Rafa, katanya tadi Lo pingsan ya, gimana kondisi Lo sekarang?" Ujar Mita, sedangkan Noval membuang muka.

"Iya, gue udah gak papa kok," jawab Noval.

"Selamat ya buat kalian, semoga langgeng," sambung Rafa.

"Iya, makasih ya."

"Ke kelas yuk sayang?" Ujar Noval pada Mita.

Sayang? Lagi-lagi hati Rafa teriris mendengar kalimat Noval. Bukankah itu panggilan yang selalu Noval beri untuk Rafa. Tapi sekarang? Panggilan itu Noval beri untuk orang lain.

"Yuk sayang."

"Rafa, kita kelas dulu yah," ujar Mita. Rafa hanya tersenyum tipis sambil mengangguk.

"Gue bahagia kalau Lo bahagia, gue sayang sama Lo," batin Rafa menatap kepergian Noval. Lalu Rafa melanjutkan langkahnya.

         ❤️❤️❤️❤️❤️❤️

Sekarang Rafa sudah sampai di rumahnya.

"Tok, tok, Rafa, mama masuk ya?" Ujar Karin dari luar.

"Iya ma, masuk aja."

"Ceklek."

Karin membawa nampan berisi makanan dan obat yang diberi dari rumah sakit. Rafa memang tidak puasa karena masih dalam masa penyembuhan.

"Kamu makan nih, abis itu makan obat," ujar Karin dan Rafa pun mengambil piring berisi bubur yang dibawa Karin menggunakan nampan.

"Iya, makasi ya ma."

"Kamu jangan capek-capek ya, inget kata dokter, harus banyak istirahat."

Lalu Rafa pun memakan bubut tersebut. Karin tersenyum melihat anak bungsunya itu sedang makan. Karin sangat menyayangi anak-anaknya, ia ingin yang terbaik buat anak-anaknya.

"Yaudah, mama keluar dulu ya, obatnya mama taruh sini," ujar Karin lalu keluar.

Setelah selesai makan, Rafa minum obat lalu keluar dari kamar. Ia menonton TV di ruang tengah sambil menikmati beberapa cemilan.

"Mentang-mentang gak puasa, gak malu apa sama yang puasa."

Rendi datang dari dapur lalu duduk di samping Rafa.

"Bodo, gak peduli," jawab Rafa cuek dan matanya masih fokus menatap layar TV.

"Lo mau ikut gue gak nanti malem?" Ujar Rendi.

"Kemana?" Tanya Rafa, seperti biasa ia hanya menatap layar TV dan tak mempedulikan Rendi.

"Nongkrong sama teman-teman gue."

"Gimana ya."

"Ikut aja, daripada di rumah mulu. Gak bosen apa lo."

"Mmm, ok deh, gue ikut."

         ❤️❤️❤️❤️❤️❤️

"Loh, kalian mau kemana, rapi amat?" Tanya Karin melihat dua putranya sudah rapi.

"Aku mau nongkrong sama teman-teman ma, sengaja aku ajak Rafa, daripada dia di rumah mulu," jawab Rendi.

"Tapi kan Rafa baru sembuh."

"Gak papa kok ma, lagian aku juga bosen di rumah Mulu," ujar Rafa.

"Yaudah, tapi kamu hati-hati ya, kamu jagain adik kamu ya Ren."

"Siap mama," ujar Rendi lalu mencium tangan Karin diikuti Rafa.

"Assalamualaikum."

"Walaikusalam."

Setelah beberapa menit perjalanan akhirnya Rendi dan Rafa tiba di sebuah cafe tempat mereka nongkrong.

"Turun Lo," ujar Rendi.

"Iya, ini juga mau turun."

Rendi dan Rafa memasuki cafe tersebut. Di sana ada beberapa teman Rendi dan Rafa merasa kenal dengan salah satu dari mereka. Ya, di sana ada Noval, apa Rendi dan Noval udah kenal?

"Hey bro," sapa teman Rendi bernama Regi.

"Siapa ni?" Tanya Dedi.

"Kenalin, adik gue," ujar Rendi.

Noval tampak kaget setelah mendengar bahwa Rafa adalah adik Rendi.

"Hay, kenalin gue Rafa," ujar Rafa sedikit canggung.

"Hay Rafa, gue Dedi, kalau itu Regi dan itu Noval," ujar Dedi memperkenalkan diri dan teman-temannya.

Rafa merasa canggung karena di sini ada Noval. Ia bingung harus apa, terlihat ekspresi Noval juga terganggu dengan kedatangan Rafa.

"Kenapa lu, diam bae," ujar Regi pada Noval.

"Gak papa," jawab Noval.

"Oiya, Rafa kelas berapa?" Tanya Regi.

"Kelas 2 SMA," jawab Rafa.

"Adik lu imut ya Ren," ujar Regi.

"Ya gitu deh."

"Gue permisi bentar ya, ke toilet," ujar Rafa lalu pergi.

"Mau kemana Lo?" Ujar Dedi pada Noval.

"Toilet."

Ternyata Noval mengikuti Rafa. Setibanya di toilet,

"Noval," ujar Rafa sedikit terkejut.

"Lo sengaja kan ngikutin gue," tuduh Noval.

"Nggak kok, gue diajak sama kakak gue ke sini, dan gue juga gak tau kalau Lo temenan sama kakak gue," jawab Rafa.

"Alesan," ujar Noval.

"Iihh kepedean banget sih lo, Lo pikir Lo siapa hah, artis? Selebgram? Ngapain juga gue ngikutin Lo," ujar Rafa kesal lalu pergi.

#Jangan_lupa_like_dan_komen_ya!

Salahkah Jika Aku Mencintaimu [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang