Out Of Control Love

Introducing

Introducing out of control love actors

Aldebaran Alfahri pria berusia 28 tahun dengan gelar BA, MA, MBA. Serta jabatan sebagai CEO PT. Aldebaran Sejahtera. Aldebaran adalah anak semata wayang dari pengusaha International.

Andini Kharisma Putri Madelits wanita berusia 27 tahun dengan gelar BA. Serta jabatan sebagai CEO Archaise Modern Cosmetic (AMC). Andin adalah anak sulung dari dua Bersaudara sekaligus anak dari seorang konglomerat.

Gloria Putri Madelits adalah adik dari Andin yang sedang menempuh pendidikan Kedokteran nya.

Hartawan Alfahri adalah ayah kandung dari Aldebaran Alfahri. Memiliki satu istri tercinta bernama Rosalie Mariana Alfahri.

Surya Madelits adalah ayah kandung dari Andini Kharisma Putri. Memiliki satu istri bernama Sarah Sukmapraja. Surya adalah sahabat dekat Hartawan Alfahri tak terhitung berapa banyak kolaborasi yang dibuat keduanya.

Morio Dirgantara atau yang biasa dipanggil Rio adalah laki-laki yang awalnya mengejar Gloria tetapi nyatanya setelah dipertemukan dengan keluarga Gloria, Rio menjadi tergila-gila dengan Andin.

Nailah Amata adalah seorang wanita yang berkebangsaan Amerika yang tak tau maksud tiba-tiba suatu saat ingin menadarat di Indonesia.

Barren Sanders adalah seorang pria berkebangsaan Australia berusia 25 tahun.

-------------------

"Andin sayang kamu pokoknya harus segera menikah, nak. Papa ingin sekali hadir dan menjadi wali nikah kamu"
"Umur papa sudah tua, nak. Kamu juga, umur kamu sudah 27 tahun"

Itu adalah kata kata yang selalu terbayang dipikiran Andin. Bagaimana tidak, sang ayah terus saja menanyakan kapan ia menikah. Terlebih lagi Surya selalu membawa umur di setiap perkataannya.

"Gue telepon Al aja kali ya" Ucap Andin.
Setelah nya ia langsung mengambil handphone yang berada didalam tas brandednya.

Selang 20 menit seorang pria menghampiri meja VVIP nomor 2. Ya, pria itu adalah Aldebaran.

"Andin? "
"Iyaa, silahkan duduk"
"Ok makasi"

"So, ada apa? " Tanya Al.
"Eum gini Al, sebenarnya aku juga agak ragu sih buat kasih tau ini sama kamu"
"It's ok, tell me now"

"Iyaa jadi gini kamu tau lah ya aku selama ini cuman urusin pendidikan karir pendidikan karir"
"Heem"

"Papa terus terusan minta aku nikah karena umur aku yang---katanya udah tua"
"Ya emang udah tua" Cetus Al.
"Ish sembarangan" Ucap Andin sambil memukul lengan Al "setua-tuanya aku masih tua an kamu"

"Yaudah ga usah manyun gitu bibirnya, lanjutin cerita"
"Iya iya ok"
"Ya terus aku gatau harus nikah sama siapa jujur aku belum punya calon" Lanjut Andin.

"To be honest saya juga sama sih kayak kamu"
"Terus gimana jalan keluarnya? " Tanya Andin.

Keduanya sama-sama terdiam. Mereka masih ragu apa yang sebenarnya ingin mereka katakan. Kedua insan itu mencoba mengumpulkan semua keberanian yang ada.

"Kalau k-kita" Ucap Andin yang langsung disela dengan Al.
"Kalau kita nikah? "

Seketika jantung keduanya berdebar kencang. Tak tau harus menjawab apa tapi bukankah ini yang mereka inginkan?

"Ehm" Jawab Andin malu.

"Pernikahan terikat kontrak? " Tanya Al.
"I can't say it yes"

Al menggenggam kedua tangan Andin, menatapnya dengan penuh keyakinan, seraya berkata "kita bisa sama-sama belajar untuk saling mencintai bukan? "

Sayangnya jantung Andin semakin berdebar kencang, pipi nya mulai memerah.

"Iya kita bisa belajar" Jawab Andin.
"Baiklah" Al melepas genggaman nya.

"Al, tapi apakah kamu ingin menikah denganku? " Tanya Andin.
"Kenapa memangnya? " Al malah bertanya balik.

"Aku ga mau pernikahan ini dipaksakan"
"Ya memang pernikahan ini dipaksakan Andin"

"Bukan begitu maksud aku, Al"
"Iya iya saya tau"

"Maksud kamu, saya juga memang menginginkan pernikahan ini kan walaupun kita tidak pernah tau kapan kita bisa saling mencintai"
Andin hanya mengangguk.

"Sudahlah Andin, saya hanya ingin menanyakan satu hal pada mu"
"Apa? "

"Kamu siap dengan pernikahan ini? Saya janji ndin saya tidak akan memperlakukan kasar kamu"
"InsyaAllah aku siap Al demi papa"

"Baiklah"
"Saya antar pulang ya. Untuk acara lamaran akan saya kabarkan malam ini juga"
Lagi-lagi Andin hanya mengangguk karena jujur dia memang masib sedikit ragu dengan keputusannya.

Al mengantarkan Andin sampai ke apartement nya.

"Tunggu nanti malam"
"Iya aku pasti akan menunggu kamu, tapi bisa kan setelah kamu dan aku menentukan acara lamaran besok kita langsung ke rumah papa? " Tanya Andin.

"Tentu bisa, sekalian besok juga ke rumah orang tua saya"

"Oke see you"

Haii sobatii😍😍
Kong mau kasi bocoran nih, cerita ini lebih menantang lho. Dan siap-siap ya nanti ada orang misterius, gimana sih ceritanya? Tungguin terus ya😍👍

Happy reading and have a nice day!