First Night

5.2K 344 54
                                    

21+


Seluruh acara telah usai dan berjalan lancar. Kini semua tamu undangan dan mempelai memasuki kamar hotel masing-masing. Ya, memang Aldebaran memberikan fasilitas menginap dihotel bagi para tamu undangan.

Tunggu, kenapa hari ini mereka sangat bahagia? Apa mereka memang sudah saling mencintai?

Dengan rasa canggung Al dan Andin memasuki kamar mereka. "Saya bersih-bersih dulu ya" Ucap Al sambil membuka jas nya, lalu dijawab dengan anggukan oleh Andin.

Sambil menunggu Al selesai mandi, Andin menulis kembali tentang keadaanya hari ini.

------
Hai, mas Al.
Minggu 15 Agustus 2021, kita menikah.
Banyak harapan yang aku simpan di dalamnya.
Entah bagaimana tapi hari ini aku sungguh mengagumi mu.
Apakah ini awal pertumbuhan rasa cinta aku?

Mas Al, aku berjanji akan berusaha mencintai kamu tanpa ada andil paksaan didalam nya.
Aku harap kamu pun juga begitu, ya.

Hufftt, entah mengapa tiba-tiba aku takut akan satu hal.
Aku takut beribu masalah menghampiri rumah tangga kita.
Bukan karena cinta, tapi karena hal yang lain.
Tapi entah apa itu.

Ok balik lagi aku ingin hari ini benar-benar hari bahagia aku.

Mas Al, aku tau kamu pasti bukan orang yang bisa menyampaikan keluh kesah kepda orang lain, apalagi aku.
Jujur, aku berharap kamu mau tulis semua keluh kesah kamu di buku yang aku kasih.
Jadi nanti kalau kamu kerja terus aku di rumah aku bisa diam-diam baca buku kamu.

Curang sih, tapi ya mau gimana lagi.
Eh ngga kok ngga curang kan nanti kamu juga tau isi buku aku, kalau waktu nya udah tepat.

Aku deg-degan tau mau kasih buku navy itu ke kamu.
Mana kamu belum keluar dari kamar mandi.

Nih ya aku kasih tau, aku nulis buku ini sambil hapus make-up,
Terus kamu lagi mandi,
Nanti kalau kamu udah keluar dari kamar mandi aku umpetin lagi buku ini,
Ya asal kamu tau aja, aku sambil senyum-senyum didepan kaca kayak orang gila, tauk.

Segitu aja deh tulisan buat hari ini.
Intinya aku bahagia, sayang.
------

Tak lama Al keluar dari kamar mandi dan Andin langsung menyembunyikan buku nya. "Eh mas udah selesai mandinya? " Tanya Andin.
"Udah, ndin. Kamu mau mandi? "
"Mau bentar ya aku mau kasih kamu hadiah dulu"

"Hadiah? Hadiah apa? " Tanya Al.
"Ini" Ucap Andin sambil memberikan notebook berwarna navy kepada Al.
"Buku? "

"Iyaa buku, aku bener bener berharap kamu mau nulis semua keluh kesah kamu disini, mas"
"Hmhh sebenarnya saya lebih suka ngetik sih dari pada nulis. But why not? Saya coba deh nanti. Makasi ya" Ucap Al sambil mengelus pipi Andin, yang membuat pipi Andin itu seperti kepiting rebus.

"Yaudah aku mandii" Ucap Andin sambil berlari ke kamar mandi.
"Jiakhh ngeleos malu dia" Ledek Al.

Setelah Andin keluar dari kamar mandi dengan mmengenakan black lingerie nya, suasana menjadi hening dan semakin canggung.

Dikasur sudah ada Al yang sedang bersandar di headboard sambil memainkan handphone nya. Andin pun berjalan mengahampiri Al lalu merebahkan diri disamping nya.

Namun, Al memecahkan keheningan di kamar itu yang membuat Andin sedikit terkejut. "Ehm, can i have my first kiss from you? " Pertanyaan itu yang dilontarkan Al.
"Ha? " Andin tampak gugup menjawab itu.

"No problem Andin kalau kamu emang ga siap, saya tau kok kamu pasti belum cinta kan" Ucap Al sambil mengembangkan senyumnya.
"Hah, ga, ngga mas ga gitu kok"

"Mas, mungkin setelah pernikahan ini kita akan melewati banyak masalah bersama-sama. Apa mungkin cinta itu ga tumbuh? " Lanjut Andin.
"Ga mungkin, cinta itu pasti tumbuh" Ucap Al.

"That's why aku siap kok buat menjalani kewajiban aku sebagai istri untuk melayani suami aku" Ucap Andin.
"Hhh? Are you ready? " Tanya Al.
"Yeah"

Perlahan wajah mereka semakin dekat, nafas nya semakin terasa. Seketika jantung keduanya semakin berdebar kencang.

Closer, closer, and cupp kecupan singkat dari Al mendarat di ranum merah milik Andin.

Keduanya tersenyum, membuat gairah keduanya semakin menjadi jadi.

Andin memajukan wajahnya, oh sungguh candu!

Al melumat ranum merah Andin semakin lama, beralih mengecup setiap bagian ceruk leher mulus Andin itu.

"Emmhhh"

Sudah sampai situ? Tentu tidak, Al mulai liar membuka bra Andin. Menenggelamkan wajahnya diantara dua 'gunung' kenyal milik Andin itu.

Meremas nya dengan penuh kelembutan namun menghadirkan candu.

"Emmpptthhh"
"Kenyal sekali, ndin"

(Kong vo: gila gue lama lama)

Merasa sudah puas di dua titik 'gunung' Andin, Al mulai meraba paha mulus Andin. Membuka nya perlahan sambil sesekali melihat istrinya.

Andin hanya menanggapi dengan tatapan setuju apabila Al ingin membuka asetnya.

Al mulai memasukan satu jari nya kedalam kemaluan Andin, melakukan gerakan gerakan lembut didalam nya.

SHIT! Sentuhan lembut dari Al membuat Andin semakin bergairah.

"Emhh aahh"

Desahan Andin? Tentu saja semakin mebuat Al bergairah.

"Memasukan 'dia' boleh? "
"Tentuh sayangh"

Dua kemaluan mereka saling beradu, menghasilkan suara suara indah yang menaikkan gairah keduanya.

"I'm taking it out now, yeah? "
"Yeah, babe"

1

2

3

'CROTT'
"Emmhh ahhhh"
cairan putih itu dengan sempurna mendarat di rahim Andin. Seketika perut Andin pun merasa hangat.

Satu kali? Oh tentu tidak, Al mana puas hanya mengeluarkan satu kali.

"Ahhh mashh"
"Satuh kalih lagih ndinhh"

"Ahhh nikmathh sekalih" Ucap Al.
"Kamuh yang menciptakan kenikmatanh inih mash" Ucap Andin.

Terhitung sudah 3 jam mereka melakukan itu. Kini keduanya sudah terlelap dalam ketelanjangan.

---

Malam berlalu, pagi telah hadir. Kedua nya sudah terbangun dari tidur. Saling menatap dengan senyuman penuh makna.

Mereka mandi untuk mensucikan diri lalu menunaikan ibadah shalat shubuh. Sungguh suasana yang sangat hangat ketika Andin untuk pertama kali nya di imami oleh Aldebaran.



Jiakhhh

Apasi Kong ya Allah gajelas banget😭🙏

Out Of Control LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang