"ANDIIIINNNN" Teriak Al dari kamar mandi
"Apasi mas ya Allah pakai teriak segala" Ucap Andin sambil menghampiri kamar mandi.
"Kamu masuk deh mata saya perih banget ini"
"Yaudah cuci aja mas"
"Ga bisaaa sini masuk cepetan"
"Iya iya"Andin memasuki kamar mandi dan menghampiri Al yang sedang ada di bathtub. Terlihat disana Al sedang mengucek matanya.
"Kamu ngapain sih mas? " Ucap Andin sambil membersihkan mata Al.
"Ya ini tadi sabunnya kemasukkan"
"Masih perih ga? "
"Ngga"Al tersenyum jahil, melirik Andin yang membersihkan mata sebelah kirinya. Ia menarik Andin hingga kepala Andin menempel pada pundak Al.
Andin tersentak dan outer lingerie nya terlepas. Kini hanya tersisa inner lingerie berwarna coklat itu. Al mengecup tengkuk Andin dan berbisik disana.
"Do you want to having sex with me now? With another version"
"Haha why you named it another version, mas? "
"Yeah it will play at bathtub, right? "
"Yaa if you want"
"I asking for you, do you want to do it? "
"Sure"
"Let's do it"
"Again"
"Hahaha"Tak usah di jelaskan apa yang mereka lakukan karena jika di jelaskan secara terperinci pun pasti ujung nya akan sama, sperma Al akan memasuki ovarium Andin.
-----
"Pakai baju pengamannya dulu, ndin. Bisa ga? "
"Bisaa udah kamu pakai punya kamu aja"
"Yaudah"Sekarang mereka tengah bergegas ke tempat pelatihan menembak dan memanah di lantai paling bawah apartment tersebut.
Al sudah menguasai semua teknik menembak, sekarang ia tengah mengajarkan Andin beberapa hard teknik dari menembak.
"Yah katanya bisa nembak, apaan gini aja ga bisaaa" Ucap Al meledek Andin.
"Ih bisa ni liat"'DOR'
Satu tembakan mendarat tepat disasaran.
"Aku bisa kan? " Ucap Andin sambil tersenyum dan mengangkat tangannya.
"Iya bisa"----
Kini Al, Andin, beserta 20 pengawal mereka berangkat ke apartment yang diduga di huni oleh Barren.
Ketika sampai sana mereka menelusuri setiap lantai dari apartment itu, dan salah satu pengawal Al mendengan dari unit apartment nomor 2005 mereka tengah membicarakan sesuatu.
"Menurut pemantauan Aldebaran masih aman di Indonesia"
"Bagus, kita sudah mengamankan tuan Barren ke New York"
"Tuan berada dimana biar kita bisa mengetatkan pengamanan"
"Sebuah rumah di pelosok New York"
"Lokasi akan saya share lewat nomor kamu"
"Berikan nomor kamu sekarang"
"087271927179"
"Done"Untung sekali pengawal itu sangat cerdik. Ia merecord seluruh pembicaraan didalam unit apartment itu. Lalu mengarahkan supir pribadi Al untuk kembali ke apartment di Dubai.
Sampai di apartment Al, sang pengawal yang bernama Barack itu memberi hasil recording tadi.
"Telusuri nomor itu sekarang dan saya minta 10 orang dari kalian berangkat ke New York sore ini juga, pastikan Barren ada disana atau tidak. Jangan sampai salah informasi lagi"
"Dan jangan lupa tambah pasukan untuk memantau anak buah Barren disini""Baik Pak"
"Mas kita pindah ke New York lagi ini? " Tanya Andin.
"Nanti setelah anak buah saya memastikan Barren ada disana"
"Huft sekalian aja ini mah keliling dunia"
"Maaf ya"
"Gapapa kok mas sekalian liburan kan kita biasanya sibuk sama kerjaan masing-masing"
Lalu Al hanya membalas dengan senyuman sambil memikirkan apa lagi rencananya.Sekarang sudah berada di jam 8 malam waktu Dubai. Sedari adzan maghrib tadi Andin hanya tiduran seperti ada yang tidak beres dengan fisiknya.
Al menghampiri Andin yang sedang menonton fear street di TV dengan aplikasi netflix.
"Kamu kenapa kok dari maghrib tiduran aja? Bangunnya cuman shalat isya doang"
"Gapapa mas cuman kecapekan aja kayaknya agak pusing dikit"
"Eumm, mau minum obat? "
"Ga usah pusing nya cuman dikit doang kok, kalau besok makin pusing baru minum obat deh"
"Yaudah sekarang istirahat aja udahan dulu nontonnya"
"He'em"Setelah Andin tertidur Al mengambil buku navy nya di satu tas yang isinya laptop dan beberapa keperluan kerja jika nanti ada meeting mendadak yang harus di hadiri oleh Al.
Seperti biasa, ia menulis beberapa kata disana.Manusia cantik yang kini tengah tertidur disampingku belum merasakan bahagia yang seutuhnya.
Kami sibuk dengan semua yang terjadi di dunia,
Izinkan kali ini kami berjuang dan menyelesaikan semuanya.Sebelum terlambat, sebelum waktu perpisahan tiba.
Entah kapan, tapi pasti akan terjadi.
---Tengah malam itu Andin terbangun dari tidur entah kenapa ia sangat lapar dan ingin membuat sepotong sandwich.
Setelah membuatnya, Andin memakan dengan lahap sandwich itu hingga ia telah merasa kenyang lalu, ia kembali ke tempat tidur dan melanjutkan tidurnya.
Tapi ia ingat, beberapa hari ini belum sempat untuk menulis kesan tentang harinya karena terlalu lelah dan langsung tertidur.
Ia mengambil buku creme nya, menulis beberapa kata juga disana, sama seperti Al.
Izinkan kali ini kami berjuang,
Berjuang mencari insan yang telah membuat suami aku terluka.Jangan biarkan dia melukai suami ku lagi.
Cukup sekali aku pernah hampir kehilangannya,
Meski aku tau, suatu saat nanti dia yang aku cinta akan kembali padaMu.Hayooo ngapainn?
VOTE AND COMMENT!
*pict manda from: @aldebuncin on twitter
KAMU SEDANG MEMBACA
Out Of Control Love
RomanceCinta yang diawal dengan sebuah kontrak, memaksa keduanya berusaha saling menerima satu sama lain. Banyak orang orang misterius datang menghampiri kehidupan mereka. Setelah beribu cobaan yang mereka lalui akhirnya kebahagiaan berpihak pada mereka, e...