New York City

1.6K 225 13
                                    

Pagi ini, Andin dan Al sudah berada di Al Maktoum International Airport untuk menunggu penerbangan menuju New York City, Amerika Serikat.

Ditengah tengah waktu menunggu, terlihat banyak makanan yang ada di bandara itu, Andin meminta Al untuk membeli satu di antara nya, dan pilihan itu jatuh kepada onigiri.

"Mas, aku mau onigiri kamu mau beliin ga? Aku males jalan" Ucap Andin sambil menatap Al.
"Kenapa? Pusing lagi? " Tanya Al sembari menyentuh kening Andin.
"Ya ngga sih, tapi males aja jalan"
"Yaudah tunggu sini ya" Ucap Al sambil mengecup singkat pipi Andin.
"Ish main cium cium aja, untung suami"

Setelah 6 menit Al kembali membawa 4 onigiri dan 2 smoothie berry.

"Kok banyak banget kamu belinya? "
"ya kamu tau kan onigiri kecil gitu mana kenyang kamu"
"Iya juga ya, kamu juga ga bakal kenyang kan ya" Ucap Andin sambil tersenyum.

Saat sedang menunggu boarding, Papa Har mengirimkan pesan kepada Al.

Papa

Al kamu udah flight? Kalau belum, safe flight ya jaga Andin, dia kayaknya masih sakit. Pokoknya kalian sehat sehat ya, yaudah itu aja papa mau olahraga lagi sama temen papa, love u both.

ini lagi nunggu boarding sih, pa. Pasti aku jaga Andin kok pa, mama sama papa juga sehat sehat ya, olahraga nya jangan kelamaan nanti kecapean kasian mama, love u too, pa.

Memang, papa Har dan Al sama-sama memiliki sifat kaku dan tempramental, tapi di balik itu semua mereka saling menyayangi tanpa perlu seluruh dunia tau.

Al menunjukkan chat dari papa nya kepada Andin, Andin pun di buat tersenyum oleh kelakuan suami dan papa mertuanya itu.

I love you too, pa

-AndinKetik nya disana.

----

Setelah menempuh perjalanan udara kurang lebih 14 jam, akhirnya Al dan Andin mendarat di John F. Kennedy International Airport.

Mereka di jemput oleh bodyguard Al yang sudah berada di New York terlebih dahulu, mereka menuju apartment milik Al yang bernama ALIAF APARTMENT (dibaca eilaieif atau eleif ajalah).

Apartment yang memiliki 98 lantai dilengkapi dengan fasilitas layaknya satu unit perumahan elite. Untuk harga, jangan ditanya yang pasti hanya mampu di beli atau di sewa oleh kalangan konglomerat.

Mereka memasuki salah satu unit apartment dengan nomor 1024 yang biasanya di tempati Al ketika berada di New York.

"Ndin, saya mandi dulu ya" Ucap Al.
"Iya mas aku juga mau beresin baju dulu ke lemari biar ga ngacak ngacak di koper" Balas Andin.
"Yaudah kalau mau mandi bareng tinggal masuk aja ya" Ucap Al sambil  memegang pintu kamar mandi.
"Ih udah sana mandi" Ucap Andin sambil mendorong Al masuk kedalam kamar mandi.

————

Setelah selesai mandi, Al mengajak Andin untuk dinner di The Chef's Table at Brooklyn Fare, yang termasuk ke dalam salah satu restaurant mewah di New York.

Mereka memesan menu favorit disana. Tak lupa juga Andin mengabadikan suasana disana yang ramai dan hangat.

Menit menit menunggu menu mereka siap disajikan, tidak ada hentinya Andin menatap Al, entah apa yang membuat ia menatap dalam pria itu.

Tapi percayalah, Andin sangat mencintai Al. Selalu terbayang dalam pikirannya, bagaimana ia memulai pernikahannya dengan Al, yang di awali oleh sebuah 'kontrak'.

Andin adalah perempuan yang senang akan menulis sebuah kenangan, karena baginya, semua yang telah hilang tidak akan kembali. Jika kita tidak menuliskan sebuah kenangan dalam setiap cerita bagaimana kita bisa mengingat nya?

Out Of Control LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang