«3»

578 61 1
                                    

Sudah 1 minggu renjun tidak hadir kesekolah dan selama itu juga Jaehyun Mencari renjun. pasalnya di hubungi saja tidak bisa

"gua datengin rumahnya dia ga ada mark!"

"palingan ikut nyokapnya" jawab mark singkat karna terlalu malas menjawab

"bisa jadi sih, tapi gua telfon ga di angkat" cemas Jaehyun

"santai santai gua tau di mana dia. tapi lo harus janji buat ga nemuin renjun lagi kecuali penting"

"jen??!"

"dia dirumah gua sama nana, maknya nitipin dia ke gua" ucap Jeno dengan nada sedikit tak suka

"kok bisa? gua calonnya dia kenapa malah lo yang bawa dia"

"ya karna salah paham tentang Lisa kali, gua ga tau"

"Lisa? dia ngapain?"

"jidat renjun sampe berdarah lo ga ingat?" sarkas jeno

"nih punya lo kan bang?? gua balikin nana yang minta" lanjut Jeno mengembalikan bandol kunci yang Jaehyun berikan.

dibungkus dengan rapi dan cantik dalam box kecil berwarna kuning dengan pita merah. Cantik dan rapi

"kok bisa?? bukannya dia suka moomin?"

"iya memang, tapi abangnya yang minta dia balikin ini, masalahnya gua ga tau dia kenapa minta balikin ke lo" Jeno meninggalkan Kedua adik kakak itu masuk kelas

"tunggu! gua ke rumah lo sekarang lo bolos aja bareng gua ama si Mark" Ucapan Jaehyun membuat mark marah

"aku juga kepingin pintar dan tak ada gunanya kerumah jeno untuk menemui siculun itu" Jaehyun kaget. apa seculun itu?? setau Jaehyun dia nampak selalu bahagia

"ngapain? gabut bener"

"Gua kangen ga bohong" paksa Jaehyun

"yaudah sih ayo" ajak Jeno terpaksa

rumah jeno....

Jeno membuka rumah dan menampilkan anak manis dengan baju putih kebesaran milik jeno tengah menyapu lantai

"Kak jeno, aku pinjam baj- Kak Jeyun?"

"Maaf atas luka di kepalamu manis, kenapa moominnya dibalikin?" tanya jaehyun masuk begitu saja dan sedikit terkejud dengan perban di kepalanya. lukanya sangat lebar dan dalam

"Maaf untuk apa?? itu kesalahanku haruskan aku yang meminta maaf" Renjun membungkukkan Punggungnya

"bagaimana kabarmu hari ini renjun?" tanya Jeno mengganti topik

"Senang karna ayah akan mengirim aku pulang ke china bersama Winwin ge untuk melanjutkan pendidikan" Jaehyun kaget, kenapa bisa?! bukankah perjanjian perjodohan itu harus tetap berlangsung?

"kenapa tidak disini saja?" tanya jaehyun

"kak jeyun bisa tanya ayah" singkat Renjun

"masuk dulu kalian mau minum apa? biar injun buatin" sopan renjun

"Ini rumahku sayang, duduk bersama bang jaehyun biar gua yang buat"

"kenapa ke china? bukan kah perjanjian itu?...."

"katanya ayah dibatalkan karna kakak punya kekasih, lagi pula ayah sudah mengundurkan diri karna dia harus ke Thailand" Pupus sudah harapan Jaehyun memiliki renjun

"tapi jika kakak mau kakak bisa ikut ke china dan tinggal bersamaku" ucap Renjun lembut

"aku ikut denganmu!" Jeno meletakan gelas sambil kaget melihat kakak temannya ini mulai gila

"bagaimana dengan kan-" Jaehyun menginjak kaki Jeno

"kan? kandungan maksud mu? apa nyonya jung mengandung???"

"kandang sampah di belakang sekolah Jun" bohong Jaehyun.

"tidak perlu berbojong kak" mark masuk dan mencium bibir renjun sekilas

Renjun yang terkejut hanya diam dan mencerna kejadian tadi dengan seksama.

"aku menemukan ini di rumah kemarin, dan ini juga" tampak satu buah Testpack dan buku harian

"maaf aku membacanya, itu hadiah kecil dariku dan aku mohon untuk berhenti menyukaiku" Ucap mark tersenyum

"BENAR DUGAANKU, KAU MENYUKAI MARK!!" teriak jaehyun dan Jeno bersama

"tapi aku tidak sudi bersamanya kak" mark membantung buku harian itu dan pergi

"jun...."

"tidak ku bawa ke hati, lagipula aku sadar diri kak je" ucapan itu membuat Jaehyun khawatir.

"aku minum obat dulu" ucap renjun kedapur untuk meminum obatnya jeno mengikutinya

"jun besok pergi bersama nana untuk ke psikolog ya control time" ucap jeno melihat banyaknya obat di sana

Renjun mengidap Skizofrenia yang membuatnya harus minum obat dan selalu menahan emosi dan kesedihannya dengan topeng tebal

"Renjun kenapa?? sakit? sakit apa??" tanya Jaehyun saat membaca salah satu obat

"skizofrenia kak, kakak bisa menjauhi setelah ini" ucapan renjun membuat Jaehyun memeluknya

"tidak, aku akan bersamamu, jen benar benar jaga dia jangan sampai ada yang menyakitinya" Perintah jaehyun

"aku akan membunuh siapapun yang menyakitinya"

"iya aku akan menjaganya" Renjun tersenyum saat dia di jaga dengan baik oleh Jaehyun. dia berharap mark akan mengetahui ini

TBC

What is love?? 『Markren 』 slow updateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang