«2»

760 78 2
                                    

Mark membuka kamar Renjun guna mengajaknya berangkat sekolah bersama karna di minta ayahnya namun pemandangan itu membuat Mark muak dan kesal sendiri.

"heh cup-"

"ah sakit jangan terlalu erat njun" Ucap jaehyun. saat tau mark masuk tangannya meraih pinggul Renjun

"oh kak mark? mau berangkat bersama?" tanya Renjun menjauh

"dude u ok?" tanya Jaehyun

"ya, Daddy meminta kita berangkat bareng" kesal Mark

"motormu di sita??" tanya sang kakak

"ngga cuman berangkat bareng aja apa susahnya sih?" lah Mark malah sarkas ke jaehyun

"lah lo ngapain ngegas?? gua salah apa ma lo??"

"ya kesel aja, mending lo diem deh kak" Mark semakin kesal dan meninggalkan Mereka berdua kebawah

Ruang makan.....

"Mark bilang kalian tidur bersama, apa iya??" tanya nyonya jung

"maaf aku takut sendiri" ucapan renjun membuat jaehyun gemas

"Apa bisa makan dengan embun dikacamata mu???"

Jaehyun mengusap kacamata renjun dengan sapu tangannya

Mark semakin kesal dan jengkel dengan pemandangan di depan matanya ini.

apa dia mulai mencintai siculun???

"ayo cepat hari ini aku dan dia piket" renjun sempat kaget kakinya di injak mark yang duduk di depannya. kode..

"Ah iya kami piket hari ini" Renjun menahan sakit

"yaudah yok, mark kau yang bawa mobil" Mark semakin kesal

"kau tau?? aku belum mengerjakan tugas! aku akan meminta bantuan renjun untuk mengerjakannya selama perjalanan"

"loh loh kok ngegas?" tanya tuan jung

"ok ok, aku ambil lagi kuncinya ayo berangkat"

dimobil Renjun menjelaskan dengan rinci dan secara mudah agar mark lebih paham. hal itu membuat Mark merasa tenang, namun juga benci.

Jaehyun tersenyum dan bangga melihat calon pendampingnya  cerdas dan cepat tanggap

Sekolah......

Banyak mata yang menatap mereka aneh. bagaimana tidak? seorang anak Famous berjalan bersama anak paling culun dan pendiam disekolah.

"bagaimana bisa pelacur itu berjalan berdua dengan pacarku?" ucar Lisa mencekik Renjun.

mark langsung menampar Kekasihnya itu dengan kasar

"jika terjadi sesuatu padanya, aku akan dibunuh Jaehyun kau tau?!" mark menarik tangan Renjun dan membantingnya ke tempat duduknya.

"Dasar sialan lo tau kan lisa gabisa dikasarin?? kalo bukan gara gara jaehyun gua udah bunuh lo ngerti?!!"

"iya kak maaf, besok kalo nginep tempat kakak aku jalan aja"

"iya bagus gitu, lo gaperlu bareng cowo gua" Lisa masuk dan memeluk mark

"oh sorry baby gasengaja, abisnya kamu bikin kesel sih"

"dont worry baby aku gapapa kok"

pulang......

"hi manis, sendiri? mark mana??" tanya jaehyun

"jal- maksud injun dia tadi lagi piket"

"gausah bohong kamu gabisa bohong"

"ok ok mark lagi jalan sama lisa, jangan marain dia kak kasian tadi pagi udah jagain injun" Renjun memohon ke Jaehyun agar tidak memarahi Mark kesayangannya.

"berikan tasmu" pinta Jaehyun

"buat apa kak?"

"MANA?!" Renjun takut. langsung memberikan tas nya ke Jaehyun

"ini ada moomin kecil untukmu. maaf membuatmu takut" Senyuman renjun kembali mengembang saat gantungan kunci berbentuk kudanil gendut itu dipasang ke tasnya.

"aaaaaa kak jeyun baik cekaliiii" Renjun langsung memeluk Jaehyun

bugh

"Gatau diri lo! cowo gua lo embat juga? bukannya tadi udah mark??" Wanita tinggi berambut merah jambu menarik dan mendorong Renjun hingga kepalanya terpentok batu besar.

"m-maafin i-i-injun, injun pergi dulu ya, makasih moominnya kak jeyun" Renjun lari dan menghilang secepat kilat

di jalan renjun terus mengusap dahinya yang berdarah. darah itu tidak mau berhenti mengalir.  semakin deras

"uhh injun bawa sial terus, mending besok gausah masuk, pasti mereka masih malu sama injun! huh dasar injun bawa sial!!!!" gerutunya di jalan

"kak nana besok sudah bisa masuk ga ya?" monolognya

Renjun duduk di halte dan membuka ponselnya. Ponselnya retak.

"Tuhan?! kenapa bisa retak seperti ini??!! aku bisa dihukum ayah jika begini! bunda pasti marah" sedihnya

"beli baru manis?" Renjun mengangkat kepalanya dan melihat pasangan yang tadi ia temui diparkiran.

"bis sudah datang, aku harus pulang" Renjun berlari masuk ke bis dan menutup pintunya. duduk di paling belakang, mendengarkan ponsel mengenakan earpod dan menutup matanya.

Rumah.....

"Astaga Renjun dahimu kenapa?" tanya nana dan jeno

"eum itu... shhh renjun abis jatoh Iya abis jatoh" bohongnya

"oh berbohong??" tanya Jeno

"orang emang habis jatoh kok"

"ini siapa?" Tampak video yang menunjukan renjun di tarik dan di hempaskan begitu saja

"Berhenti berharap dan masuk kamarmu jun kakak mau ngomong" nana sendiri kaget melihat cuplikan itu

kamar Renjun

"Jangan berharap lebih pada keluarga kaya raya itu renjun"

"kak nana ish orang injun peluk karna berterimakasih habis dibelikan gantungan moomin"

"besok gausah sekolah dulu, bajumu kotor kena darah, kepalamu juga belum sembuh. Ayah sama bunda ke thailand beberapa minggu" jelas nana

"ok kak Nana"

"nih buat lo, moomin lebih gede, punya bang jaehyun balikin aja"

"tapi...."

"gausah tapi tapian, gua balikin sini, lo jan berharap ke keluarga itu... mereka sendiri udah ada pacar jun, gua harap lo ngerti" ucap Haechan datang

"jen, balikin ke Jaehyun ya"

"kelakuan mereka udah kelewat bates!" kesal nana

"hust! diam na, aku tau itu, nanti akan aku jaga adikmu dari jarak jauh"

Tbc

What is love?? 『Markren 』 slow updateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang