«13»

210 18 0
                                    

Renjun turun dengan pelan dan berhati hati karna lubangnya masih sakit

"sepertinya mark sangat kasar semalam, hingga calon menantuku seperti ini" tuntun nyonya jung

Taeyong menyiapkan segelas teh hijau dingin untuk renjun

"Tae temani Renjun ya, aku akan menyiapkan makanan untuk kalian" Nyonya jung meninggalkan mereka di ruang makan

"ouh perutku sakit kak"

"gapapa gapapa santai saja" taeyong mengeluarkan benda berbentuk kotak dari sakunya

"aku barusan membeli ini untuk Jae, tapi ya kau lebih membutuhkannya" taeyong membuka baju renjun hingga ke perut kemudian memasang kompres hangat itu di perut Renjun

"bagaimana?"

"lebih baik kak"

"pagi sayang, pagi Renjun" sapa jaehyun Duduk dan tersenyum

"Kak jeyun semalem sekasar apa? Suara kak Tiway kedengeran sampe kamar"

"Tak jauh beda sama kamu nak" Tuan jung duduk dan menahan tawanya melihat wajah renjun yang memerah

"Pembahasan apa ini? masih pagi lo dad" Mark datang dan duduk di samping renjun

"Ini juga, udah tau sakit masih aja turun sendiri"

"sudah menghabiskan berapa album?? mandi mu kelamaan mark"

Renjun kesal dan membuang muka beralih ke arah lisa yang masuk membawa tas kresek dan sebuah semangka dipelukannya

"Permisi tante... om... saya bawa roti sama semangka favorite mark"

"disini sudah banyak Semangka manis, untuk apa bawa semangka....

....calon suamiku dong kak jae" Lisa mengedipkan mata dan duduk diantara mark dan renjun

'kecakepan lo bangsat, gatau apa pantat gue masih sakit' kesal renjun bergunam

"katakan yang keras jun, jangan bergunam... omong omong sedang apa anak culun ini di sini?" tanya lisa menarik kacamata renjun

"Kerja kelompok ma gue"

"pagi pagi gini?? muke gile, belum jug-

-Cangkemmu ojok rame ae. ikiloh tak gawakno pesenane mark" Haechan masuk dan menyela ucapan  lisa (mulutmu jan berisik. ini aku bawakan pesanan mark)

"Nice chan, alat nya lengkap kan??"

"lengkap sama kupingnya juga" Telinga? renjun ingin tau apa yang marknya ini beli. apa kulit manusia? tengkorak manusia? atau manusia utuh??

"beli apasih?" kepo Renjun

"kepo" jawab haechan singkat dan mengangkat renjun untuk duduk di pangkuannya

"Heh punya gua nih gaboleh lu bawa" haechan berdiri lagi. "yodah gajadi" Haechan duduk di samping lisa

"babe ini aku bawakan semangka dimakan ya, aku pulang dulu. Bye tante

......

"kak, injun pulang" bukannya disambut hangat Renjun malah dihadiahi desahan kakaknya

'bajingan jadi mau kak Mark' Renjun berbalik dan menemukan mark tengah menatapnya intens sambil ber-smirk ria

"mau main lagi?" mark mencium bibir renjun dengan kasar

"hmph markh" Mark memperdalam ciuman itu dan memainkan tangan kanannya di puting renjun

"ngghh papa" Mark semakin menegang mendengar itu, sialand

mark membuka baju renjun dan mulai menurunkan ciumannya dari bibir ke puting. sungguh mengasikkan.

"Ahh.... markkk.... shhh nggh" desah renjun saat mark menggigit putingnya yang masih tertutup baju dan merangkul pinggang renjun

"mark kita masihh di pintu mark.... ahhh mark" mark sadar langsung masuk dan mendudukkan disofa terus menciumi Renjun dengan kasar

"Paket!!!" Teriak seseorang yang membuat Mark dan Renjun tersadar dari godaannya

"Misi paket, saya mau antar paket bukan ngeliatin orang pacaran"

"Eh kak Taeil" ucap Renjun bangkit dari duduknya

Tbc

What is love?? 『Markren 』 slow updateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang