Kediaman Jung
"Apa yang mau kau bicarakan cepat katakan!" Sinis renjun
"Soal undangan itu, aku akan hadir tapi bukan denganmu melainkan dengan istriku"
"Wait what??? dude?? What do you think?? what kind of stupid thought is that?” kesal bangchan dengan ucapan bodoh Mark
"Lebih baik aku pergi sendiri atau dengan bangchan dari pada harus memberikan malaikat kecilku ketangan kalian berdua" sarkas renjun kemudian pergi
"Aku pergi sendiri saja jangan hiraukan undangan itu lagi, ayo sayang kita pulang" renjun beranjak
"Mau disini dulu sama om jeje" pinta chenle
"Jangan nakal" renjun mengacungkan jempolnya dan meninggalkan chenle
"Mommy!!! Nanti yang jemput mommy sama papa kan ya???" Teriak chenle sangat kencang
"Ya nanti aku sama mommymu yang jemput" bangchan berbalik dan mengsrjajarkan dirinya dengan Chenle
"Papa minta jangan nakal ya, nanti pulangnya kaya tadi asal jangan kemalaman" ucap bangchan mencium pucuk kepala chenle
"Okey papa, jagain mommy ya tolong jangan tinggalkan dia apapun yang terjadi" sindiran chenle membuat mark semakin menatap bangchan benci
"Oke" bangchan pergi begitu saja dan meninggalkan anak polos itu bersama pamannya
Chenle kembali bermain iPad bersama taeyong. Taeyong sangat ingin tau mengenai hubungan antara renjun dan bangchan.
"Lele, mamamu sama om tadi ada hubungan??" Bukannya taeyong yang bertanya malah Mark
"Oh ada dong dia sepertimu, punya hubungan tapi tidak serumah. Alasan papa tidak mau serumah katanya "karena tidak ingin mengganggu kehidupan mommy lebih dalam dan takut mommy akan repot". Jadi dia tidak sepenuhnya sepertimu, dia merawatku dan menjemput + memberikan semua yang aku mau, berbeda denganmu" ucap chenle penuh tekanan dan sedikit dendam tertabur dalam perkataanya
"Sudah menikah??" Tanya Ella
"Mana aku tau jangan tanya aku, kau kan punya mulut, gunakan mulutmu untuk bertanya bukan hanya menjuliti ku saja" geram chenle
"Arggghh bubu ayo keluar saja lelah aku menjawab pertanyaan bodoh mereka berdua" tarik chenle
"Hey tunggu dulu, aku daddymu, jangan mengatakan hal itu! Kamu mau apa biar Daddy berikan sekarang" -mark
"Gamungkin"
"Kau minta apa??"
"Kembali bersamaku dan mommy."
Ok Mark kalah berbicara sekarang. Ucapan anak usia 6 tahun itu...
Tampak jelas dia sangat merindukan sosok ayah kandung tapi.. Ella benci hal itu"Kenapa diam?? Tidak bisa menjawab?? Lele tau itu karna kau tidak sayang lele, harusnya dulu mommy menikah dengan papa saja bukan denganmu" ucapan Anak polos usia 6 tahun itu membungkam semua orang di rumah itu termasuk maid
"Om jeje! Jangan diam bubu juga jangan diam, ayo jalan jalan" ajak paksa chenle
"Lele..." Ucapan Mark sangat lembut di dengarnya
"Ha?"
"Nanti malem Daddy pulang ke rumah atau apartemen?" Tanya Mark ragu takut anaknya menolak
"Oh Daddy mau tidur sama lele sama mommy?? Sebentar lele tanyain mom... Jangan deh jangan tidur bareng nanti Tante garang ikut ikut"
"Ngga! Dia ga akan ikut kamu tanya mommymu cepet, nanti kita beli baju baru buat kamu sama mommy, mau??" Tawar Mark
"Ok tunggu sebentar" chenle menelpon nomor mommynya kemudian bertanya kepada mommynya.
"Mommy bilang ke apartemen Saja, mommy sudah masak banyak di apartemen"
"Ayo pergi sama Daddy dan Kita cari barang bagus buat di rumah nanti" ucapan Mark membuat chenle kembali ceria
"AYOOO"
Ella jelas kesal dengan hal ini ya tapi mau bagai mana lagi? Chenle yang merupakan anak kandung dari Mark. Harus di istimewa kan juga
Akhirnya mereka pergi ke taman hanya sekedar pendekatan dan menghilangkan rasa canggung Mark terhadap chenle.
Ditaman banyak yang mereka bahas, mulai dari asal mula bangchan dan renjun dekat, sampai dengan pengasuh chenle yang sering lupa membawa dompet.
"Dad.."
"Ha? Apa?" Mark seperti Ling Ling saat melihat chenle tampak kecewa
"Kamu kenapa ha? Kok kecewa gitu??"tanya Mark lembut
Chenle menunjuk salah satu tempat dimana itu adalah tempat foto keluarga. Mark yang mengerti keinginan chenle pun meminta chenle untuk sabar dan menunggu mommynya sedangkan Mark menelpon renjun.
Sudah 20 menit namun renjun tidak datang. Chenle mulai gelisah sendiri. Takut hal aneh terjadi pada mommynya
"Mommyyy!!!" Teriak chenle saat renjun datang, Tapi sendiri. Bangchan menolak ikut dengan alasan tidak mau mengganggu waktu renjun dan Mark.
"Maaf mommy telat tadi ada masalah di jalan"
"Ndapapa ayo foto di sana sama Daddy bertiga"
Sesi foto foto pun berlangsung dengan cepat, tak terasa hari sudah mulai malam. Renjun dan Mark kembali ke apartemen untuk menjalankan janji Mark tadi.
KAMAR
"Maaf canggung sayang, tapu aku bingung harus apa" Mark merebahkan dirinya dikasur dengan berbantal paha renjun
"Oh dude, lakukan seperti hal biasanya jangan terlalu mempermasalahkan aku" ucap renjun lembut sambil mengusap rambut Mark
"Sudah tau kebenarannya??" Tanya renjun langsung tanpa bertele tele
"Ya aku tau semua asal usul anak itu. Dan seperti yang aku katakan, aku selalu menggunakan pengaman saat bermain" kata Mark dengan nada sangat menyesal
"Tapi aku tau kamu gabisa ngelepasin dia semudah itu Mark, dia butuh kamu, ayah anak itu pergi entah kemana"
"Aku mungkin akan denganmu lebih lama untuk mendekatkan diri pada chenle dan menghilangkan rasa canggung terhadap chenle" Mark sejujurnya sedikit kesal dengan jawaban renjun lagi. Mark berbalik badan menghadap perut renjun dan memeluk pinggang renjun
"Setolol apa aku dulu hingga memilih dengan dia sedangkan kau sendiri tengah mengandung"
"Hahaha dulu kan kamu tidak tau"
"Bagaimana kondisi adik chenle??"
"Seperti biasa bersama tantenya di China"
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
What is love?? 『Markren 』 slow update
Teen FictionSeorang anak pendiam yang ternyata mencintai orang yang benar benar tidak sudi melihatnya hanyna karna anak ini culun, memiliki Fantasi yang kekanak kanakan, dan pendiam. «no salpak» «non baku»