Yoo, apa kabar? Aku kembali lagi! Soundtrack diatas adalah opening theme song untuk cerita ini
Wanita itu yang sekarang ku tahu bernama Chen Xue'er ternyata merupakan teman dari badan ini, mendekat padaku.
"Xiu Huan, kau masih pucat. Sebaiknya istirahan sekarang" ia mengelus wajahku lembut.
"Jadi maksud Xue . . . Tidak . . . Jie-jie aku bisa begini karena jatuh dari tangga?"
Xue'er mengangguk, dihentikannya mengelus wajahku. "Lebih tepatnya gara-gara Wei Yilan kau menjadi begini"
"Wei Yilan?"
"Ya, dia sepupu Wei guifei, orangnya sangat arogan dan kasar. Hanya gara-gara sehelai kain saja dia dapat membuatmu seperti ini"
Maka di jelaskannya asal muasal kenapa aku menjadi begini.
Kejadian itu bermula saat Yang shufei mengadakan acara memilih-milih kain guna dipakai ketika ulang tahun kaisar nanti.
Xiuhuan menyentuh kain bewarna merah bersulam bunga krisan dari benang emas penuh sayang. Ia sangat tertarik dengan kain ini. Berniat dijadikan miliknya ia pun menarik kain itu. Tahu-tahunya malah ada tangan lain yang juga menariknya.
Ditelusurinya pemilik tangan tesebut. Wajah tirus seorang gadis galak berumur 16 tahun terlihat jelas di sepasang mata Xiu Huan.
"Lagi-lagi kau Wu Xiuhuan" gadis itu melipat kedua tangannya di depan dada dengan arogan.
Xiuhuan tersenyum miring, "Wei Yilan, mau apa kau?"
Yilan tertawa melengking. Di pandangnya Xiuhuan meremehkan "cih . . . Tak lihatkah kau tanganku? Aku menginginkan kain yang kau pegangi itu! Lepaskan!" Ia menarik kain tersebut agar lebih dekat.
"Kalau aku bilang tak mau?" Xiu Huan menarik keras kain tersebut. "Mau apa kau?" Xiu Huan tersenyum mengejek.
"Kau!? LEPASKAN!" Geram Yilan. Tarikannya terlepas.
Dengan marah ia menghampiri Xiuhua dan mendorongnya hingga terjatuh. Bunyi keributan tersebut langsung terdengar di sekitar ruangan. Xue'er menoleh dan langsung menghampiri Xiuhuan yang terjatuh ke lantai.
"Xiuhuan kau tak apa?"
Xiuhuan menggeleng pelan. Masih belum cukup Wei Yilan bahkan berniat menendang Xiuhuan. Untungnya sebuah tangan menghalangi niatnya.
"Beraninya kau berbuat begini di kediaman ben gong!"
Wei Yilan menoleh. Segera ia berlutut bersamaan dengan gadis-gadis lainnya. Yang shufei menatap tajam Yilan.
"Pergi sana berlutut di luar!"
"Ba . . . Baik . . ."
Tak berkata apapun dan hanya melotot pada Xiuhuan kemudian berlalu. Setelah acara pilih memilih itu berlalu Xiuhuan dan Xue'er pulang bersama. Malangnya saat itulah Xiuhuan di dorong keras dari atas tangga. Ia jatuh ke lantai dan kepalanya berdarah.
"Tapi sayang. Karena dia sepupu Wei guifei jadi kita tak bisa menghukumnya" suara Xue'er membuatku kembali pada kenyataan. "Tapi jangan putus asa. Suatu saat nanti pasti kita akan mendapat kesempatan untuk membalasnya" ia mengangkat lagi tanganku menyakinkan.
Mau tak mau aku harus akui aku benaran kembali ke zaman dulu! Ah bukan, lebih tepatnya jiwaku yang sekarang melewati ruang dan waktu sehingga tiba di sini. Mengenai mengapa aku berada di tubuh ini dan apakah aku mati, aku pun tak bisa menjawabnya. Tentang status badan ini kelihatannya dia salah seorang selir dari kaisar yang tak ku tahu siapa itu . . . Hmmm . . . Kaisar Taizong yang gagah berperang itu? Kelihatannya begitu. Sekarang aku benar-benar harus hidup sebagai pemilik badan ini.
"Xiuhuan? . . . " Xue'er menggoyangkan tubuhku membuatku sadar dari lamunanku yang entah kemana-mana itu.
"Ah, ya?" Aku menatapnya.
"Apakah kau akan menghadiri acara ulang tahun kaisar besok?"
Ku pikir-pikir sebentar. Ada bagusnya juga kalau aku mengikuti acara itu. Aku dapat bertatap muka langsung dengan kaisar legendaris siapapun akan berteriak iri padaku. Ku anggukkan kepalaku mengiyakan ajakannya. "Ya . . . Aku pasti pergi"
To be continue . . .
Catatan :
Ben gong : aku. Sebutan untuk selir beranking tinggi
KAMU SEDANG MEMBACA
Flower of the Harem
Historische Romaneaku bukan siapa-siapa hanya seorang mahasiswi jurusan politik semester tiga. suatu peristiwa mengerikan terjadi begitu saja pada diriku. aku ditikam! saat mataku terbuka. aku sudah berada di tempat asing. semua orang begitu aneh! mereka memanggilku...