Aku tentu saja terkejut, tiba-tiba saja kaisar menanyakan namaku membuatku tertegun dengan nada berhati-hati ku jawab pertanyaannya.
"Hamba orangnya"
"Hmm . . . Memang seperti yang dibicarakan" kaisar mengubah posisi duduknya, seutuhnya mengarah padaku "zhen dengar kau berbeda dengan gadis lainnya. Apa yang kau lakukan hingga berbeda dengan mereka?"
Astaga! Aku mana tahu apa yang berbeda dari tubuh ini! Kuputar otakku cepat memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi. Bentuk tubuhnya? Kurasa tidak. Kecantikannya? Mana mungkin ku sebut dengan percaya diri! Dan akhirnya ku jawab apa adanya berdasarkan hobiku.
"Hamba suka membaca, terutama ilmu tentang perang"
Lambat laun kutunggu ekspresi apa yang akan dikeluarkan kaisar ini, perasaanku berkecamut antara takut dan gelisah. Lama-lama seutas senyum tersungging juga di wajahnya, "bagus. Itulah alasan zhen memilihmu"
"Gadis yang unik" Wei guifei tersenyum.
Senyum kepura-puraan tambahku dalam hati. Ia tak mungkin orang baik kalau memiliki seorang sepupu galak nan angkuh seperti Wei Yilan. Baru ku menyadari betapa bahayanya istana dalam milik kaisar. Sama seperti drama yang sedang beken tahun lalu menceritakan kehidupan seorang selir kaisar dinasti Qing yang namanya Zhen Huan. Suara hentakan kaki menghentikan lamunanku yang sudah kemana-mana itu. Kuangkat wajahku mendapati sebuah tangan kekar melayang diudara tepat dibelakangku. Tangan itu, milik kaisar tampan yang berdiri di depanku.
"Apa kau tak mau berdiri?" Tanyanya tersenyum padaku.
Ia mengeluarkan senyum yang dapat melelehkan siapa saja. Aku juga mulai meleleh, kuraih tangannya yang kekar itu. Ia menarikku berdiri meninggalkan semuanya yang melihat kelakuan tak biasanya. Beberapa orang selir bermaksud mengekori kami tetapi di hentikannya.
"Kalian disini saja. Biarkan zhen dan Wu pergi bersama"
Aku diajaknya menuju sebuah benteng dan kami menaiki tangga yang menjulang tinggi itu. Akhirnya setelah melewati banyak tangga, kami telah tiba diatas benteng. Pemandangan sungguhlah indah. Aku terpesona mendapati seluruh gedung dalam istana Diming berjejer rapi di depanku. Aneka bunga api berpencar diatas langit semakin menambah keindahannya, aku tersenyum senang.
"Cantik dan agung" ku edarkan pandanganku menuju sumbernya dan ku dapati kaisar tengah menatapku lekat-lekat. "Wu Meiniang . . . Mulai sekarang namamu adalah Wu Meiniang"
To be continue . . .
Terima kasih atas vote dan comment kalian semua ^^ sebagai author saya merasa sangat senang flower of the harem dapat memikat kalian.
Ditunggu ya komen dan vote selanjutnya ^^ xie-xie!
*salam sayang Jade*
KAMU SEDANG MEMBACA
Flower of the Harem
Historical Fictionaku bukan siapa-siapa hanya seorang mahasiswi jurusan politik semester tiga. suatu peristiwa mengerikan terjadi begitu saja pada diriku. aku ditikam! saat mataku terbuka. aku sudah berada di tempat asing. semua orang begitu aneh! mereka memanggilku...