Xu Jie Yu

13.7K 793 7
                                    

Sebelumnya saya minta maaf lantaran terlalu lama update. Ini dikarenakan bukuku hilang *dasarpelupa*

PERHATIAN!! CHAPTER INI MENGANDUNG KONTEN DEWASA BERUPA HAL-HAL EROTIS, APABILA TAK BERKENAN SILAKAN JANGAN DI BACA!!

Xu Hui POV

Ku tatap buku perang di depanku. Aku sudah bosan membaca buku ini, pasti kalian akan menganggapku sombong hanya membaca dua kali saja aku sudah menghapal seluruh isinya. Itu juga karena aku di panggil gadis ajaib sejak kecil. Di usiaku yang baru berumur 5 bulan aku sudah dapat berbicara, pada usia 8 tahun aku sudah dapat menulis kaligrafi dengan indah, di usia 10 tahun aku sudah menghapal buku-buku literatur tingkat tinggi dan itulah semua yang menjadi alasan kenapa aku berada di sini.

Aku menguap bosan menatap isi buku tersebut. Yue'er membawa nampan berisi cemilan kecil ke hadapanku. Ia menatapku, mulutnya terbuka namun tertutup lagi. Aku sudah tak sabar menunggunya berbicara maka ku mendesaknya.

"Ada apa? Cepat katakan. Aku paling tak suka orang bertele-tele"

Yue'er duduk di sampingku, "Xu cairen, Yue'er benar-benar tak mengerti kenapa anda berteman bahkan bersumpah sedarah dengan anak seorang istri ke dua? Apalagi rendahan? Anda seorang anak pejabat tinggi"

Aku tak senang mendengarnya. Darahku mengalir cepat di setiap bagian tubuhku. "Jaga bicaramu! Ia adalah anak perempuan dari salah seorang pembesar negara ini, jangan bicara sembarangan!" Ku tutup bukuku kasar.

Aku berdiri seiring tak dapat lagi ku tahan perasaanku yang akan meledak. Aku tak suka orang-orang membicarakan keburukan Meiniang, apalagi mengatakan hal-hal mengenai keluarganya.

Aku berjalan tak tentu arah hingga akhirnya mencapai perpustakaan umum. Sebenarnya aku juga bingung sendiri kenapa aku bisa mencapai tempat ini, namun ku injakkan kakiku ke perpustakaan itu. Sekedar membolak-balik gulungan-gulungan yang ada disana, kutemukan sesuatu yang menarik. Sebuah buku puisi, dan penciptanya yang bernama Li Shiming! Kaisar Taizong.

Ku buka halaman pertama dan langsung tertarik dengan isinya. Aku mulai melangkah menuju meja, mataku masih terfokus buku di tanganku.

BRUK

Keningku menabrak sesuatu yang lembut. Kuangkat wajahku dan tertegun. Lelaki di hadapanku mengenakan baju warna kuning bersulam naga. Menyadari ia adalah kaisar, aku segera berlutut, hatiku berdebar-debar takut kalau tabrakan tadi menyebabkannya marah.

"Chen qie memberi hormat kepada Yang Mulia"

"Berdirilah" di luar dugaan kaisar berbicara tenang tanpa nada kemarahan.

"Tidak . . . Chen qie bersalah telah menabrak Yang Mulia"

Kaisar terdiam dan diamnya itu membuat suasana menjadi sangat menyeramkan, "zhen tak mempermasalahkannya, kau berdirilah"

Baru aku merasa lega, sekarang aku dibuat takut oleh tatapannya. Ia menatapku seperti akan mengulitiku hidup-hidup. Tatapan itu membuatku tidak nyaman, ku tudukkan kepalaku.

"Apa namamu?" Kaisar akhirnya berhenti menatapku seperti itu.

"Chen qie bernama Xu Hui"

"Xu Hui . . . Nama itu memang sesuai untukmu"

Flower of the HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang