Keputusan

11.1K 735 4
                                    

"Wu cairen! . . . Cairen!" Ying Ying merebut selimut dari tubuhku. Mataku yang setengah terpejam itu membalikkan tubuh membelakanginya. Masih terlalu pagi untukku bangun dari Mimpi indah.

Biasanya di kos aku selalu bangun terakhir, mana bisa aku yang nitabene ratu terlambat di bangunkan sepagi ini. Namun Ying Ying juga tak kalah akalnya. Menggunakan tenaga kerbaunya, ia membuat tubuhku bangkit duduk. Di goyang-goyangkannya tubuhku, mau tak mau ku buka mataku yang terlihat sayu, aku menguap lalu bertanya padanya.

"Ada apa?" Ku topangkan tubuhku di samping pilar ranjang.

"Xu cairen! Bukan, sekarang Xu jie yu semalam baru saja di suruh melayani kaisar dan sekarang ia telah di angkat menjadi jie yu" Ying Ying begitu bersemangat menuturkan semuanya.

"APA!?" kubelalakkan mataku terkejut dengan perkataannya. Semua rasa kantuk menguap hilang seketika.

Aku beranjak berdiri, ingin segera aku menuju kediamannya namun kurasa ia belumlah pulang dari istana Ganlu dan aku berjalan masuk lagi. Menyaksikan tingkah anehku, membuat Ying Ying berkerut alis heran.

"Cairen, kenapa anda bolak-balik seperti ini?"

"Tidak ada, Ying Ying siapkan semua perlengkapan cuci untukku cepat"

"Baik"

Ying Ying memanggil Shi Shi untuk menyiapkan semuanya untukku dalam waktu singkat.

#

Aku berjalan tergesa-gesa menuju paviliun Yan, kediaman baru Xu Hui. Lengan baju berwarna biru lautku di terbang-terbangkan angin, tak luput juga baju berwarna ungu bermotif bunga plum milikku.

Belum memasuki pintu saja aku sudah dapat mencium bau harum wewangiab berterbangan. Seorang dayang yang wajahnya terlihat asing berlari masuk setelah melihatku. Tak sampai satu menit ia sudah berada di depan lagi, aku berjalan kearahnya dan ia pun menyapaku.

"Wu cairen, majikan kami sudah menunggumu di dalam"

"Baik" aku berjalan memasuki ruang utama, di depan ruang utama telah berdiri sosok yang amat ku kenal, baju berwarna hijau bersulam sepasang bebek china terlihat lebih mewah dari biasanya. Ia membuat sanggulan kepala gulung simpul yabg dihiasi berbagai perhiasan daun dan bunga-bunga dari emas, disudut gulungan tersebut terdapat sebuah tusuk rambut kucir emas berhias banyak butiran mutiar bergoyang-goyang kecil seirama dengan gerakan kakak Xu.

Aku tersenyum senang melihat gayanya sat ini, mulai sekarang kelihatannya orang-orang tak akan mengganggunya lagi. Kakak Xu menarik kedua tanganku, seutas senyum ramah tak pernah lepas dari wajahnya.

"Meiniang, kau datang aku sangat senang"

Aku membungkuk sedikit memeberi hormat padanya. "Ping qie memberi hormat pada Xu jie yu"

Kakak Xu terkesima, ia terheran melihat sikapku diluar kata biasa itu. "Kau kenapa menghormat padaku Meiniang?" Sementara ia membantuku beridiri. "Berdirilah"

"Kakak sekarang statusmu lebih tinggi dariku. Lebih baik aku memberi hormat padamu daripada dianggap tak punya sopan santun"

Kakak Xu mengangguk mengerti, dibawanya aku menuju ruangan, mendudukk aku kemudian disuruhnya para pelayannya selain Ning'er keluar dari ruangan. Barulah kami berubah tak sekaku tadi, aku menggenggam tangannya dan tersenyum.

"Kakak, aku sungguh berbahagia melihatmu sekarang. Katakan bagaimana kau bisa mendapat kesempatan ini"

Kakak Xu tersenyum lembut, "ceritanya panjang. Aku juga tak menyangka akan tiba hari seperti ini" kakak Xu menuangkan teh ke dalam cangkirku. Ditatapnya Ning'er "keluarkan hadiahnya"

Flower of the HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang