Keterpurukan

22.1K 1K 152
                                    


Rasa sesak menghampiri dadaku. Aku tak tahu darimana asalnya. Rasa sesak itu menjalar keseluruh tubuhku hingga membuat butiran air mata jatuh dan membasahi selimut yang menutupi tubuhku.Dia, Kaisar Taizong bukanlah orang yang kucintai. Tapi, mengapa... kurelakan saja semuanya demi orang yang sama sekali tak kuncintai. Apa yang akan dikatakan anakku nanti jika aku mengakui bahwa aku tak mencintai ayahnya yang bahkan seorang kaisar penguasa tanah air.

Tidak.Aku tidak boleh merelakannya.Kupukul perutku yang masih rata dengan keras.Kulakukan itu berulang kali.Bahkan aku tak peduli rasa sesak itu berubah menjadi rasa sakit.Terutama di bagian perutku.

Mengapa Meiniang? Bukankah kau adalah wanita yang kuat?Apa air mata dapat mengubah segalanya? Kukutuk diriku dan mulai menghapus air mata yang membasahi wajah putih mulusku.

Sejenak aku terdiam.Keheningan dalam ruangan ini menenggelamkanku. Apakah lelaki itu akan datang? Lelaki yang sebenarnya kusukai. Lalu ia berani merebutku dari kuasa Kaisar? Jika itu hanya mimpiku, aku berharap aku bisa hidup di alam mimpi.

"Wu cairen, izinkan hamba untuk membantu anda berganti" ujar seorang dayang tua membuyarkan lamunanku.

Aku tak menjawab, layaknya orang linglung, kubiarkan saja dayang tua itu menarikku menuju ruang mandi dan membersihkan tubuhku layaknya aku sebuah boneka barbie.

'Wu cairen, minumlah obat ini. Baik untuk kesehatanmu" dayang tua itu memberiku secawan berisi cairan hitam.

Aku menerimanya, seperti terhipnotis aku meminumnya hingga titik terakhir. Selanjutnya mereka memanggilkan kereta dan membawakumenuju paviliun Ye. Hari masih terlalu pagi, para yu qi belum bangun, ku langkahkan kakiku yang terasa berat itu menuju ruanganku sendiri. Shi Shi dan Ying Ying terlihat sangat khawatir di depan ruanganku, pintu ruangan tak tertutup sehingga aku dapat melihat jelas kegelapan absolut di dalam sana, masih seperti saat aku diseret keluar saat itu. Shi Shi lebih dulu menyadari sosok diriku, ia menarik Ying Ying mendekatiku.

"Cairen kau akhirnya pulang! Apa yang terjadi? Siapa mereka? Mereka membawamu ke mana?" Pertanyaan bertubi keluar dari mulut kedua pelayanku.

Aku tak berniat menjawab, ku lewati keduanya menuju ruang gelap di depan sana. Ku tutup pintu ruangan initak membiarkan kedua pelayanku masuk. Ku berjalan ke arah ranjang, semua kepedihanku yang semula kutahan meluap begitu saja. Aku menangis tersedu-sedu, memohon maaf pada lelaki yang kusukai itu. Seharusnya ialah yang menjadi pemilik tubuh dan jiwaku ini namun, lelaki maha berkuasa itu merebutnya. Merebut tubuhku darinya yang kujaga selama ini.

#

"Cairen, apa anda masih tak berniat makan? Ini sudah ke 3 harinya anda tak memakan apapun" kata Ying Ying khawatir.

Ku gelengkan kepalaku pelan. "Tidak, aku tak merasa lapar"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 21, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Flower of the HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang