27. Kuas Merah

1.5K 200 6
                                    

Note : Banyak flashback

Selamat membaca semoga terhibur~
_________________________________________

Waktu kembali tergores dengan tajam, dan takdir mengalir dengan deras membawa bersamaan dengan angin topan yang tidak akan pernah mengenal kata damai

Setiap kisah akan sama bergejolak silih berganti sesuai keadaan, sedangkan hati tidak sembarangan bisa menerima sebuah kenyataan pahit

Sekali lagi kata maaf tidak akan bisa mengulang semuanya, ketika semua sudah terjadi, tangan yang ingin digapai-pun akan memilih jalan lain untuk kehidupanya

Sama seperti malam ini menjadi perwakilan bagaimana perasaan dua orang yang sudah erat akan terputus dalam satu kedipan mata, kilasan itu berbalik menjadi mimpi indah yang tidak pernah nyata

Lalu apa yang harus ia banggakan dari sekedar senyuman palsu milik orang lain di luar sana. Cemburu, bahagia, tangis, dan tawa mengalun berkali-kali membuat matanya ingin kembali menutup demi mencoba melihat kebelakang dimana hanya ada jalan gelap tidak pernah bisa ia lalui

Kenyataan sekarang menghantamnya begitu menyakitkan, dia sekarang ingat bagaimana berakhir dengan cara yang sama dalam keadaan seperti ini

Terbaring di tempat ini dengan netra yang perlahan menutup, meninggalkan teriakan menggema seseorang memanggil namanya agar tetap sadar

"Kak... Taehyung..."

Gumaman itu akan jadi nada berakhirnya kejadian hari ini, begitupula kisahnya berlanjut untuk membuka mata pada kesempatan berikutnya jika itu ada

"Hisk... Gue gak mau mati..."

.. .. .. .. ..

"Kim Jungkook... kamu harus lebih berusaha lagi"

Ucapan itu seakana mebanting semangat seorang Jungkook "Ah... nilai kenapa ngga kompromi sih..." Jungkook menengadah di kursi kantin, dia hanya bisa melirik kakaknya yang tengah bercengkrama dengan Jimin di kursi sebelah, tidak ada niatan sedikitpun dari sang Kakak untuk meliriknya

Yah, punya adik bodoh apa lagi satu sekolah mungkin Kakaknya malu "Yo my Bro, gimana tadi ulanganya..."

Jungkook hanya melirik Yugyeom sebentar, bibirnya melengkung kebawah dan jarinya disatukan membentuk tanda silang "Ngga berhasil Gyeom... kalo gini caranya bakal kena marah lagi sama Ayah..." Jungkook menjedukan kepalanya di meja

"Tunjukin tropi punya Lo, Gue jadi saksi deh..."

"Wajah Kamu tukang ngibul Gyeom..." ujar Jungkook kemudian menatap Yugyeom dengan datar

"Yee, tambahin Mingyu gimana? Pasti Taehyung percaya..."

"Kalian tuh sama aja, udahlah udah jam pulang ngapain juga ndekem di kantin dah..." Jungkook menyambar tasnya, lalu bangkit dari kursi

"Kuy Babang Gyeom anterin pulang"

"Mbahmu anterin, Aku mau pergi sama Kak Manshik..."

"Lah? Ngapain!?"

"Makan... dia ngajak makan, katanya sekalian ngajarin Aku di kafe nanti, udah dulu ya!" Jungkook kemudian meninggalkan Yugyeom di kantin, dia segera pergi ke gerbang depan sekolah

Dan benar disana Manshik sudah melambai di motornya, motor yang kalau naik harus nungging dan kalau dijalanin Manshik macam setan sekali

"Kak!" Jungkook menghampiri Manshik

"Yo, nih helm pake" Manshik melemparkan helmnya pada Jungkook

"Cuslah!" Ujar Jungkook kemudian dengan segera Manshik melajukan kendaraan mereka, tumben sekali kecepatanya sangat standar tidak terlalu cepat

Swag Savage✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang