28. Dering Pengakuan

1.9K 193 10
                                    

Minjae langsung mengambil benda tersebut dan menarik Taehyung, Jungkook tidak sempat menggapai sang Kakak yang juga bersamaan menghindar, Pistol tersebut sudah menempel tepat di pelipis Taehyung

"MINJAE! Lo gila! Kita bisa selesein ini baik-baik tanpa tindakan kriminal"

"Diem!"

Tangan Minjae bergetar hebat, dia hanya butuh satu tarikan saja dan semuanya akan selesai tapi mengapa rasanya sangat sulit, satu peluru untuk melubangi kepala sahabatnya

Sahabat?

Sejak kapan Minjae menyebut pemuda ini sahabat?

Dia akui Taehyung memberikan dia kebahagiaan sebagai teman, dia mulai menikmati hidupnya yang terasa normal, tapi sayang itu hanya ilusi Minjae

Tidak ada dari satupun kebahagiaan yang nyata diantara pertemanan mereka, dia melakukanya karena perintah dan oleh perintah dia bertujuan untuk menyelamatkan keluarganya

Dia tidak mau kehilangan seseorang lagi.

Taehyung menatap Jungkook seakan dia juga sebenarnya sudah lelah, apakah pilihan terbaik menyerah? Dia dan Jungkook serta ayah dan Hyunseo tidak pernah bahagia sebagaimana layaknya keluarga karena mereka tidak lengkap

"Jangan pikir Lo mau mati, Urusan kita belum selesai!" Bentak Jungkook pada Taehyung

Taehwan hanya menyaksikan, memang hal paling menyebalkan sedunia melihat mereka akur, bahkan kakak kandungnya sendiri sangat menyukai Jungkook

Apa yang spesial dari hanya menjadi sampah seperti Jungkook, pemuda itu adalah orang yang dia remehkan dalam waktu yang salah, sekarang dia hanya perlu menyelesaikan ini dan setelah itu Misun akan melaksanakan janjinya

Jungkook mencengkram kruknya, dia berusaha tidak terhuyung dengan semua keadaan gila ini, dia butuh waktu lebih banyak sebelum benar-benar pingsan karena darah yang mengalir di pelipisnya

"Hahh..." Jungkook menghela nafas dan menyeka keringatnya, kemudian perlahan mengeluarkan sebuah surat, surat pendonor jantung yang sudah ditanda tangani "Berhenti sekarang? Atau Gue bikin sodara kembar Lo mati biar kita impas! Jung Taehwan!"

Mata Taehwan membulat, ah kartunya dibuka begitu saja, Jungkook berpikir ini pasti berhasil dia ingat dengan jelas

Kamu mau Mama nerima kamu?

Mah, Jungkook anak Mamah... sekalipun Mamah sayang sama Taehwan dan Yohan sekali ini aja lihat Aku sekali aja Mah...

Jangan ngemis Kim Jungkook

Jungkook harus apa biar Mamah mau nerima kami lagi hah!?

Misun terdiam, dia memang ibu yang kejam tapi ini adalah permintaan mendiang saudarinya

Mamah mau kamu donorin jantungmu ke Yohan-saudara kembar tak identik Taehwan

"Pikir baik-baik sebelum Gue sobek!"

"Hahahahahahahahahahaha!!!"

Tawa ngeri menggema ke seluruh ruangan, mereka tidak bisa mengerjap sedikitpun "Nyawa Lo ngga setimpal sama Yohan, dia lebih berharga dari emas... tapi sayang Yohan udah gak ada..."

"Dan dia sendiri yang minta mati di
tangan gue... kasihan daripada dia sengsara... gara-gara setiap hari denger Mamah ngomongin tentang kalian..."

"Gak ada yang bener diantara keluarga kita... semuanya gila termasuk Lo dan Gue..." lanjut Taehwan dengan senyumnya yang menyakitkan

Mereka sama-sama kehilangan dalam artian berbeda, kalau sudah begini memang bukan salah mereka, bukan salah anak-anak yang ditinggal dalam kebingungan perceraian kedua orang tua mereka

Swag Savage✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang