14. Pasrah ajalah

1.6K 206 11
                                    

Jungkook meneguk ludahnya, hari ini dia tidak berangkat sekolah dan malah sedang dalam perjalanan bersama Ayahnya

Pakaian keduanya sangat santai seperti akan liburan, Jungkook keheranan saat sudah lebih dari 2 jam perjalanan mereka belum sampai juga padahal pantatnya sudah pegal duduk

Ckiit-

Mobil memelankan lajunya lalu berbelok ke kiri, dimana jalanan di suguhi pemandangan yang lebih asri dengan banyak pepohonan, Melihat wajah Taehyung saja dia tau kalau ini akan jadi masalah besar

Apa dia mau dijual?

Ah tidak mungkin kan, ayahnya tidak akan melakukanya, sekarang yang jadi masalah hanyalah mencari topik pembicaraan untuk meredakan suasana yang membuat otak Jungkook mengepul

"Bagaimana pestanya?" Tanya sang Ayah, Jungkook berdehem "Kenapa ayah nyuruh kami kesana..."

Ayah Jungkook mengalihkan pandanganya ke jendela "Mamahmu yang minta kalian..." jawabnya, Jungkook melihat pantulan wajah ayahnya yang sedikit kecewa "Ck... gak rame..."

Ayah Jungkook terkekeh, membuat Jungkook keheranan seratus persen, percakapanpun berhenti disana ketika mereka memasuki gerbang besar sebuah vila

Gila...

Vilanya sangat mewah bolehkah Jungkook bermimpi punya rumah semewah ini, jika boleh dia mau kok merampok kakeknya agar bisa dapat rumah semewah ini

Mobil tersebut berhenti di parkiran, Kalau Hyunseo bilang dulu Jungkook sering dikurung di gudang bukan? Tapi Jungkook sama sekali tidak takut akan kegelapan dia tidak takut dipukuli juga

Aneh...

Mereka berdua keluar dari mobil, dan menunggu sekitar 5 menit sampai mobil golf datang menjemput keduanya

"Ayah, sebenernya mau kemana?" Tanya Jungkook tanpa ragu saat mobil golf tersebut melewati pelataran berumput, suasana sangat damai dan cerah, apa Jungkook bermimpi lama-lama dia gila nanti kalau tidak diajak bicara "Yah!" Panggil Jungkook lebih keras

"Ke tempat main golf..." Jungkook mengernyit "Ngapain ah!" Protes Jungkook, kalau dibawa ketempat seperti ini sama saja mengetes kesabaran Jungkook, dia paling tidak bisa diuji dengan kebosanan

Dan Ayahnya membawa dia kemari, yang benar saja mana rumah jauh kagak bisa pulang sendiri juga kagak tau ini dimana, benar antah berantah

Mobil golfnya berhenti di sebuah gazebo kayu, disana ada seorang pria yang sepertinya sedang menunggu mereka

"Ambil peralatan golfnya..." titah sang Ayah kemudian meninggalkan Jungkook duluan "Kagak Abang kagak bapak sama aja.. ya udahlah daripada fasilitas gue yang dicabut miskin nanti..." gumam Jungkook dengan gusar membawakan barangnya

Jungkook menyusul ayahnya yang asik bercengkrama dengan seorang pria, Jungkook memilih duduk disamping Ayahnya "Anaku Jungkook..." ujar ayah Jungkook

Jungkook hanya bisa membalas dengan senyuman canggung sudah cukup dia menelan kebosanan

"Jang Daejung.... teman ayahmu..." jawab orang itu dengan senyumanya

Jungkook hanya mengangguk saja "Dia kemana?" Tanya ayah Jungkook

"Oh bentar, DEK! kemari sebentar...." apa dia mau dikenalkan maksudnya di jodohkan ah sepertinya tidak mungkin sejauh ini teman bisnis ayahnya punya anak laki-laki semua

"Iya Pah!" Jawab suara dari dalam vila, Jungkook membuang muka dengan malas, dia malas malas-semalasnya duduk disini, kalau saja bukan karena mau dihukum Jungkook pasti sedang rebahan di kasur

Swag Savage✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang