Raut wajah Seannu bingung ketika melihat Victoria pingsan. Ia hanya diam saja, lalu perlahan kakinya berjalan mendekat.
"Hey, bodoh. Kenapa kau tidur disini? Cepat bangun." ucap Seannu sambil mengayunkan kakinya membangunkan Victoria.
"Hey, hey..." ucap Seannu sekali lagi. Namun tetap saja tak berhasil. Sampai pada akhirnya Seannu mendekat untuk melihat Victoria lebih jelas.
Ia tak tahu harus bertindak bagaimana, tapi kini yang mampu menarik perhatian Seannu............
Baju.
Iya, baju yang dikenakan Victoria terlihat begitu menarik untuk dirinya.
"Apakah ini sejenis kain penutup?" tanya Seannu dalam hatinya. Lalu ia berdiri, melihat badannya dipantulan kaca yang begitu sangat atletis dan maskulin.
Ia lalu melirik Victoria kembali yang masih pingsan.
"Mungkin, aku akan sedikit lebih tampan jika mengenakan kain buatan manusia itu. Aku harus mendapatkannya." ucap Seannu.
"Tapi, dimana aku bisa mendapatkannya?"
"Pasti ada dirumah ini. Aku harus segera mencari apapun caranya." ucapnya, lalu ia dengan cekatan pergi meninggalkan Victoria yang tergeletak sendiri.
Hiks, memang tega sekali seorang Seannu.
Setelah mengelilingi beberapa tempat, Seannu tak menemukan apapun. Ia hanya berkeliling dan berputar diruang itu-itu saja.
Sampai pada akhirnya ia lalu naik ke lantai atas. Lebih tepatnya ke kamar Victoria. Kebiasaan buruk seorang Vic yang tidak pernah mengunci kamarnya.
Lalu Seannu berhasil masuk dengan mudahnya, ia terpukau untuk beberapa saat melihat kamar Victoria yang begitu luas dan rapi, dan indah.
"Mangnifico. Ini tidak seperti yang kubayangkan. Manusia memang hebat dalam menciptakan gerakan baru." ucap Seannu takjub.
Ia lalu berjalan menuju ke meja make up Victoria.
"Apa ini sebuah tinta cumi-cumi? Kenapa aneh sekali bentuknya." ucap Seannu ketika melihat Eyeliner dan juga Mascara.
Lalu ia menuangkan Eyeliner ke tangannya, kemudian ia usapkan keseluruh wajahnya.
"Ini baunya bukan seperti tinta cumi-cumi." ucap Seannu lalu membuangnya begitu saja. Setelah itu melihat beberapa jajaran lipstick berwarna macam-macam.
"Wow....apa lagi ini? Kenapa bentuknya seperti koral. Ah teksturnya sangat padat tapi lembut."
"Baunya, wangi!"
Lalu dengan polosnya, Seannu langsung memakan lipstick tersebut. Ia kunyah sampai tak berbentuk, hingga seluruh mulutnya dipenuhi bercak kemerahan.
Beberapa menit, Seannu melotot tajam.
"HAH! RASANYA BEGITU SANGAT BURUK!!! CUIH." ucapnya dengan raut wajah masam.
"Bodoh, manusia memang sangat bodoh menciptakan rasa makanan yang sangat buruk. Aku tidak mau mencobanya lagi." ucapnya lalu berjalan kembali.
Sampai pada disebuah titik yang amat sangat menarik perhatiannya.
Disisi lain, Victoria akhirnya sadar. Entah kepalanya begitu terasa sangat pusing.
"Kenapa aku tidur disini?...Awww kepalaku." ucap Victoria dengan suara khas orang bangun tidur.
Ia lalu sadar akan sesuatu hal. "Tunggu dulu...bukankah sehar--- ASTAGA SEANNU!!!!!!" teriak Victoria bola matanya melebar dengan sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
GUARDIAN OF THE SEA
Fantasy"Kau....siapa???????" "Kau tak lihat aku ini siapa?" ucap Seannu sinis. Victoria terdiam ia sedikit bingung, pikirannya berkecamuk. Apakah yang dilihat didepannya ini nyata? Bagaimana bisa makhluk yang biasanya hanya ada di dongeng atau film, kini s...