"Permisi Nona.." ucap mas montir membuyarkan lamunan Victoria.
"Ah iyaaa!"
"Mobil anda sudah bisa digunakan kembali nona, ban sudah saya ganti dua-duanya." ucap mas montir tersebut.
"Oh iya, terimakasih mas. Jadi totalnya berapa?" tanya Victoria. Lalu montir tersebut menyebutkan harga. Saat hendak membayar ada sebuah kendala lagi. Victoria tidak memiliki uang cash.
Benar-benar sial. Lalu Victoria melihat ada mininarket di sebrang jalan. Satu masalah teratasi. Lalu Victoria berjalan kearah minimarket tersebut yang nampak terlihat sangat ramai.
Beberapa saat kemudian, Victoria masuk kedalam. Sekalian mengambil uang dan membeli beberapa minuman.
Dan bersamaan itu pula kegaduhan terjadi, bahkan ada pihak berwajib yang ikut bertanggung jawab di minimarket tersebut.
Victoria menoleh kearah kegaduhan dan betapa terkejutnya dirinya ketika melihat seorang....
SEANNU!!! Victoria amat sangat senang. Lalu dengan cepat ia berjalan menuju kekerumunan itu.
"Bawa saja pak!! Dia yang membuat onar disini terlebih dahulu. Orang gila tidak punya akhlak!!" ucap gadis tersebut marah. Seannu nampak terdiam, memandang gadis itu tajam.
"Seannu!!" seru Victoria. Otomatis Seannnu menoleh, ia terkejut kenapa bisa ada Victoria disini. Dan begitu sebaliknya, Victoria berpikir kenapa Seannu bisa berada disini?
"Vic???"
"Ada apa ini??" tanya Victoria melihat tangan Seannu diborgol. Ah sepertinya ia tahu kenapa kegaduhan ini terjadi.
"Anda mengenal pria ini, Nona?" tanya seorang polisi tersebut. Victoria mengangguk.
"Tentu saja saya mengenalnya. Dia...dia...su.suami saya pak." ucap Victoria sambil mengandeng tangan Seannu walau agak gugup. Bahkan ia tak berani memandang Seannu. Lalu para pengunjung berbisik-bisik termasuk dua gadis mahasiswa tersebut.
"Sebelumnya saya minta maaf atas kejadian yang tidak mengenakkan dan membuat anda kurang nyaman ini. Suami saya mengalami gangguan mental sejak 4 tahun yang lalu. Saya mohon maaf sebesar-besarnya ya kak, bapak dan pemilik toko ini atas kegaduhan yang terjadi akibat ulah suami saya. Saya siap bertanggung jawab penuh atas apa yang dilakukan oleh suami saya sekarang." ucap Victoria sungguh-sungguh.
Kedua polisi tersebut mengangguk, sambil meminta pendapat ke kedua gadis mahasiswa tersebut dan pemilik toko. Apakah masalah ini bisa diselesaikan secara baik-baik atau tidak.
"Saya memaklumi kondisi psikis suami anda. Tapi anda harus membayar semua makanan kami yang telah disantap habis oleh suami anda ini." ucap gadi mahasiswa tersebut.
Victoria tersenyum mengiyakan. "Baik saya akan membayar semuanya. Termasuk kerugian pihak minimarket atas kekacuan ini." ucap Victoria sambil sekali lagi ia membungkuk minta maaf.
Seannu melirik Victoria tajam. Apa yang dilakukan oleh gadis ini? Kenapa dia meminta maaf??? Padahal ini bukan salahnya.
Tak memakan waktu lama. Akhirnya masalah kelar. Dua mahasiswa tersebut juga memintaa maaf karena terlalu kasar menegur seorang yang memiliki gangguan mental.
Victoria tak mempersalahkan, namun Seannu terus menatap tajam kedua gadis mahasiswa tersebut. Setelah itu Victoria dan Seannu berjalan keluar menuju kearah mobil. Masih dengan Victoria yang menggandeng lengannya.
Didalam mobil perjalanan pulang keduanya nampak saling diam. Tidak ada yang memulai pembicaraan sedikit pun.
Victoria yang fokus menyetir dan Seannu yang menatap kearah jalanan. Pikiran Victoria bergejolak...
KAMU SEDANG MEMBACA
GUARDIAN OF THE SEA
Fantasy"Kau....siapa???????" "Kau tak lihat aku ini siapa?" ucap Seannu sinis. Victoria terdiam ia sedikit bingung, pikirannya berkecamuk. Apakah yang dilihat didepannya ini nyata? Bagaimana bisa makhluk yang biasanya hanya ada di dongeng atau film, kini s...