"Apa ini?" tanya Seannu ketika Victoria melemparkan sebuah handuk, untuk menutupi bagian sensitif dibadan Seannu.
"Kau bertanya untuk apa? Jelas saja untuk menutupi--"
Ucapan Victoria terhenti. Ia seketika mendadak bingung untuk menjelaskan sesuatu yang terlalu----------- ah, rasanya saja tak pantas untuk disebutkan.
"Menutupi apa? Kenapa kau tak melanjutkan bicaramu?" tanya Seannu terlihat penasaran.
"T...tak apa. Lupakan." ucap Victoria.
"Tidak bisa. Kau harus menjelaskannya padaku." ucap Seannu.
"Apa-apaan. Aku tidak mau." tolak Victoria.
"Kau mau melanggar perjanjian?" tanya Seannu menatap tajam ke Victoria.
"Perjanjian apa????!!! Kapan aku berjanji?"
"Kemarin malam. Kau berjanji tidak akan menyembunyikan apapun selama aku berada disini, agar tidak menimbulkan kecurigaan.", jawab Seannu.
Victoria terdiam sebentar. Beberapa detik kemudian dirinya teringat dengan perjanjian yang telah ia sepakati dengan Seannu.
"Jika ada salah satu dari kita melanggar, maka akan diberi hukuman. Baiklah, aku akan menghukummu sekarang manusia."
Victoria langsung menggeleng cepat. "Hey, tunggu-tunggu. Iya, aku mengingatnya."
Seannu tersenyum seringai. "Baiklah, cepat jelaskan."
"Ku jelaskan serinci apapun tetap saja kau tidak paham." batin Victoria menatap Seannu jengkel.
Setelah itu ia melepas jaket hoddienya, lalu memperagakan jaket itu seolah-olah penutup kain yang diberikan ke Seannu.
"Jadi, kau harus menutupi bagian bawahmu dengan kain itu. Untuk bagian atas, kau harus menggunakan ini (read = baju oversize)." jelas Victoria.
"Kau paham?" tanyanya. Seannu mengangguk, Victoria tersenyum senang.
"Baiklah, kau bisa memakainya sekarang." ucap Victoria beranjak pergi. Namun gagal karena Seannu memanggilnya kembali.
"Ada apa lagi???"
"Aku tidak bisa memakai kain ini. Aku pernah mencobanya. Sangat susah." ucap Seannu.
"Lalu?? Jangan bilang aku yang harus memakaikannya untukmu. Itu akan terlihat sangat gilaaa!!"
"Tentu saja. Ayo bantu aku cepat."
Victoria langsung mendelik. "HEH YANG BENAR SAJA!! AKU TIDAK MAU!!"
"Kenapa tidak mau??? Kau yang memaksaku memakai ini bukan?? Aneh sekali." ceplas Seannu sinis.
"Kau sendiri juga bilang, akan membantuku apapun itu. Tapi kenapa sekarang kau malah berkhianat? Benar-benar jahat sekali. Kau tidak punya hati." tandas Seannu.
Sial, Victoria benar-benar risih dengan perkataan yang Seannu lontarkan. Memangnya siapa dia, berani-beraninya menasehati dirinya.
Baiklah, daripada semakin panjang. Akhirnya Victoria maju selangkah membantu Seannu meski sangat terpaksa.
"Baiklah. Kemarikan handuk itu." ucap Victoria dengan mata terpejam. Seannu langsung cekatan bangkit untuk segera keluar dari kolam renang.
Ia lalu berjalan menuju kearah Victoria. Cukup perbandingan yang begitu jauh. Postur tubuhnya terlihat tinggi dan kekar. Beda dengan Victoria yang hanya sebahu jika berdekatan dengan Seannu.
"Ah, jadi seperti ini wujud manusia jika dilihat dari dekat." batin Seannu ia memperhatikan Victoria dari atas bawah.
Diakui atau tidak, Seannu terpukau dengan paras Victoria yang..........begitu sangat cantik. Rasanya ia tak ingin mengalihkan pandangannya sedikit pun dari wanita bermarga Edwelsky itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
GUARDIAN OF THE SEA
Fantasy"Kau....siapa???????" "Kau tak lihat aku ini siapa?" ucap Seannu sinis. Victoria terdiam ia sedikit bingung, pikirannya berkecamuk. Apakah yang dilihat didepannya ini nyata? Bagaimana bisa makhluk yang biasanya hanya ada di dongeng atau film, kini s...