Jisung andrajaya seorang remaja laki-laki yg mengidap gynophobia yaitu kecemasan/ketakutan berlebihan terhadap wanita, dan telah dijodohkan dengan teman wanita sekelasnya, bagaimana cara agar Aileen mengobati gynophobia Jisung?
"Tenang aja gue ngga...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aileen..." Panggil seseorang perempuan yg secara tergesa-gesa memasuki ruang kelas.
"Apaan sih berisik tau" ucapku yg kesal dengan tingkah temanku yg satu ini, "hehe, btw hari ini jadi gak kerkomnya?" Tanya Amel kepadaku.
"Jadi kok" balas Aileen dan membuat pandangan Sisca kepada mereka berdua, "eh gue kok gak diajak sih" ucap Sisca dengan merengek kekedua temannya tersebut.
"Gak ah, lo ngerusuh kalau kerkom" celetuk Amel dan mendapatkan sebuah pukulan keras di lengannya, "ngaca mbak" ucapku dan Sisca secara berbarengan.
Si pelaku hanya tertawa kecil setelah melihat respon kedua temannya tersebut, "ya uda sih, nanti kita kerkom bareng aja ke rumah Aileen" sambung Amel.
"Loh kok ke rumah gue?" Tanyaku dengan kesal, "iya dong rumah Sisca terlalu jauh dan rumah gue tidak menerima tamu so.." ucap Amel dengan menjeda nya.
Sisca dan Amel melirik ke arahku secara bersamaan sedangkan aku yg mengerti maksud dari mereka hanya mengganguk pasrah menerima takdir.
Disela anggukan tersebut tanpa disadari terdapat sebuah ide cemerlang, srwingg, drawingg, mriwininggg terlintas di benakku, maaf agak random hehe.
Brak... (Sound effect pukulan meja)
"Guys" ucap Aileen dan menatap kedua sahabatnya tersebut, "kenapa Lin?" Tanya Amel, "iya kenapa Lin muka lo kok gitu amat" sambung Sisca.
"Gue boleh nambah 1 member lagi gak buat kerja kelompok?" Tanyaku kepada mereka.
"Kata pak Joko sih maksimal 4 orang jadi boleh-boleh aja, tapi emang siapa yg mau lo ajak join kerkom?" Tanya Amel yg penasaran.
"Ehmm hehe Jisung" ucapku sembari menggarukan kepala pelan.
Terdiam sejenak, 1 ..2 ...3 ....
"WHAT!?" teriak spontan Amel dan Sisca yg mampu mengangetkan seluar orang di kelas.
"Stttt gak usah teriak-teriak juga Maemunah" ucapku sembari menutup mulut kedua manusia tersebut.
"Lepasin, tangan lo bau ketek Amel" ucap Sisca sembari mengusap mulutnya.
"Emang ketek gue sebau apa!" Tanya Amel dengan nada ngegas yg kesal mendengar ejekan dari Sisca, 'yah mulai lagi' ucapku dalam hati
"Stop wahai teman-temanku jangan berantem disini besok-besok aja berantemnya, jadi Jisung boleh ikut gak?" Tanyaku lagi kepada mereka bedua.
