Jisung andrajaya seorang remaja laki-laki yg mengidap gynophobia yaitu kecemasan/ketakutan berlebihan terhadap wanita, dan telah dijodohkan dengan teman wanita sekelasnya, bagaimana cara agar Aileen mengobati gynophobia Jisung?
"Tenang aja gue ngga...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Acara pernikahan kami berjalan dengan lancar. Para tamu dan undangan yang datang banyak yang mengucapkan selamat kepada kami.
Namun menurutku pernikahanku dengan Jisung sangatlah menegangkan, berdiri dan menyalami tamu-tamu yang datang adalah hal biasa yang kurasakan. Tapi berbeda dengan Jisung.
Sesekali aku melihat kearah tangan Jisung yang gemetaran ketika berada di dekat tamu wanita. Aku bersyukur kepada Tuhan karena Jisung tidak pingsan saat di acara pernikahan kami.
Acara resepsi dan juga acara makan malam keluarga telah selesai. Lokasi pernikahan kami sekarang terlihat kosong dan hanya terdapat beberapa orang saja.
"Sayang selamat ya atas pernikahan kalian" ucap mama dan memelukku dengan erat, perasaan bangga dan sedih bercampur ketika kami berpelukan.
"Selamat ya sayang" ucap mama Wendy dan memelukku juga. Berbeda denganku Jisung memeluk papaku dan papa Chanyeol. Jangan berfikir jika dia memeluk mama, kalian tahu alasannya.
Dari kejauhan kak Jaemin datang dan langsung memeluk erat Jisung. "Selamat ya sung, lo nikah sama adek gue" ucap Jaemin dengan sengat bersemangat. Aku tak tahu mengapa dia begitu semangat.
Kulihat Jaemin membisikkan sesuatu di telinga Jisung. Aku tak tahu apa yang sedang mereka bicarakan tapi menurutku hal itu adalah hal yang tidak bagus. Mengapa?
Setelah membisikkan hal tersebut Jisung reflek mundur, dan memasang wajah malu. Kan tidak bagus, pasti yang aneh-aneh. "Ya sudah kalau begitu sebaiknya kalian segera kembali pulang" ucap papa.
"Pulang ke rumah kita?" Tanyaku polos ke papa, "gak dong sayang, kalian akan tinggal sendiri" jelas papa dengan melempar senyuman beribu makna. Aku menyebutnya senyuman dollar.
"Apa!?" Teriak kami dengan kaget. Bukan cuman aku tapi Jisung seketika ikutan berteriak. Ini hal langka Jisung berteriak.
"Kenapa kalian kaget begitu?" Tanya papa dengan santai. Papa tidak mengerti, bayangkan aku serumah dengan Jisung dan tiba-tiba Jisung pingsan, dan aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan.
"Tenang aja sayang kalau terjadi sesuatu kamu bisa telepon mama atau kau telepon papa" jelas mama Wendy yang sedikit membuatku tenang. "Ya sudah sebaiknya kalian segera pulang, pasti kalian kelelahan" ucap mama dan aku setuju dengannya.
Aku dan Jisung memutuskan untuk segera pulang. Sebenarnya aku tidak tahu kami akan pulang kemana namun seperti kata Papa Jisung sudah mengetahui tempat yang mereka katakan.
Aku mengikuti Jisung dari belakang, dan memasuki mobil. "Sung kita bakalan kemana?" Tanyaku kepada dia dan tidak mendapatkan respon.
Dia terlihat sangat canggung, apakah ini efek dari bisikan Jaemin? Kalau benar, aku ingin kembali ke dalam sana dan memukuli dia sekarang juga.